Bawa badut, puluhan warga demo tolak calon boneka Pilkada Surabaya
Mereka kecewa Risma-Whisnu melenggang seorang diri. Mendesak munculnya calon independen.
Belum munculnya calon pesaing pasangan petahana Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Pilwali Surabaya, Jawa Timur, membuat masyarakat Surabaya geram. Alhasil, puluhan orang tergabung dalam kelompok Sekretariatan Bersama (Sekber) menggelar aksi di Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Surabaya, Jalan Adityawarman, Jumat sore (31/7).
Mereka menuntut Partai Koalisi Majapahit segera merekomendasi calonnya, supaya Pilkada Surabaya bisa digelar pada 9 Desember mendatang. Namun, para pendemo meminta Koalisi Majapahit yang terdiri dari Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, Partai Golkar, dan Partai Demokrat itu, tidak memunculkan calon boneka atau badut.
Dalam aksinya, para pendemo juga membawa dua badut sambil membawa poster kecaman ditujukan buat Koalisi Majapahit. Kecaman itu bertuliskan "Badut-Badut Mojopahit Mana Jagomu? Rakyat Menunggu," dan "Koalisi Majapahit Merusak Citra Majapahit," serta poster-poster kecaman lain yang dibawa oleh para demonstran yang lain. Selain itu, para demonstran melakukan orasi secara bergantian.
"Saudara-saudara, warga Surabaya, bagaimana kita tahu, uang rakyat habis untuk membiayai badut-badut Majapahit. Apakah Koalisi Majapahit sengaja menyandera Pemilu? Koalisi Majapahit bisa dikategorikan Parpol tak bertanggung jawab dan hanya menjadi badut-badut politik, dagelan-dagelan politik. Ayo rakyat bersatu, Koalisi Majapahit kumpulan badut yang bersekretariatan di warung kopi dan menghabiskan uang rakyat," teriak salah satu orator.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Mengapa Pilkada Serentak diadakan? Ketentuan ini diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan pemilihan, serta mengurangi biaya penyelenggaraan.
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
Salah satu orator, Pokemon, yang juga aktivis Gang Dolly melawan, tak mau ketinggalan. Koordinator buruh ini berteriak memberi semangat perlawanan terhadap stagnasi politik dari Koalisi Majapahit. "Munculkan calon independen untuk rakyat. Ayo ketika saya teriak Surabaya bersatu, jawab independen untuk rakyat. Ketika saya teriak Surabaya berontak, jawab lawan calon tunggal," teriak Pokemon memberi semangat.
Komisi Pemilihan Umum Daerah Surabaya telah menutup pendaftaran bagi calon independen. Tapi, ketika hanya ada calon tunggal, KPU harus membuka kembali pendaftaran calon independen supaya Pilkada serentak bisa dilaksanakan di Surabaya tepat waktu, tidak molor hingga 2017.
"Kenapa kita sebut calon independen? Karena kita tidak percaya lagi perilaku-perilaku elit politik, khususnya yang ada di Koalisi Majapahit, yang minim kader dan tak mampu mencari calon alternatif dan hanya bisa memunculkan calon boneka," tambah Pokemon.
Tak ketinggalan, mantan aktivis 98, Wawan 'Kemplo', juga ikut bersuara di atas truk komando. "Dolor-dolor, kita di sini untuk memberi penyadaran politik kepada masyarakat, bahwa proses politik, pengkaderan politik dari partai tidak ada. Kenyataannya, Surabaya minim tokoh. Tak ada satu calon-pun yang muncul untuk melawan calon independen. Padahal, Surabaya ini barometernya politik," teriak mantan aktivis Arek Pro Reformasi (APR) ini.
Wawan juga menyebut, sejumlah tokoh nasional ada di Jakarta saat ini, banyak yang lahir dari Jawa Timur, khususnya Kota Pahlawan. "Seluruh kader-kader politik, Polri, TNI, banyak yang lahir dari Surabaya. Bagaimana mungkin, di Pilwali 2015 ini, Surabaya yang katanya Kota Pahlawan minim tokoh? Kader-kader dari Surabaya banyak yang menduduki posisi strategis secara nasional," teriaknya heran dengan situasi politik di Surabaya saat ini.
Wawan menolak munculnya calon boneka. Kalau sampai Koalisi Majapahit mendaftarkan calon boneka, dia merasa esensi Pilkada Surabaya hanya kamuflase. "Kita menolak apapun bentuk sandiwara politik," ucap Wawan.
Sementara itu, beberapa perwakilan pengunjuk rasa sempat mendatangi Sekretariat Koalisi Majapahit di Kantor DPC Golkar Surabaya, berada tepat di sebelah Kantor KPUD Surabaya. Saat dialog digelar, Ketua Pokja Koalisi Majapahit, AH Thony mewakili partai koalisi sempat menemui perwakilan demonstran.
Baca juga:
PKB siapkan Koalisi Majapahit lawan Risma di Pilkada Surabaya
Masih jadi calon tunggal, Risma-Whisnu tes kesehatan
Calon lawan Risma masih galau di akhir pendaftaran Pilkada Surabaya
'Pilkada Surabaya cuma 1 calon bukti kaderisasi parpol tak berjalan'
Pilwali Surabaya terancam ditunda, warga dukung UU Pilkada digugat