Bawaslu Jabar Keluhkan Logistik Pemilu
Bawaslu Jabar Keluhkan Logistik Pemilu. Ketua Bawaslu Jabar, Abdullah menyebut pengecekan logistik Pemilu 2019 tersebut, pada 28 Januari hingga 6 Februari 2019 di 27 kabupaten/kota.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyatakan bahwa jumlah logistik untuk Pemilihan Umum (Pemilu) masih kurang. Lebih dari itu, kualitas logistik tidak baik, bahkan kotak suara yang terendam di Cirebon sudah harus diganti karena tidak layak pakai.
Ketua Bawaslu Jabar, Abdullah menyebut pengecekan logistik Pemilu 2019 tersebut, pada 28 Januari hingga 6 Februari 2019 di 27 kabupaten/kota. Itu dilakukan untuk mengetahui kesiapan logistik tepat jumlah, jenis, sasaran, waktu, kualitas dan efisien.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Bakat apa yang diwadahi Festival Band Pelajar di Banyuwangi? Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, Banyuwangi selalu membuka ruang bagi kalangan milenial. Berbagai program untuk anak-anak muda pun digulirkan. 'Salah satunya Festival Band Belajar. Lewat ajang ini kita wadahi bakat dan minat para pelajar yang memiliki passion di bidang musik.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
Dari catatannya, dari 696.500 kotak suara yang dibutuhkan di Jawa Barat, masih ada kekurangan 6.708 unit, termasuk yang kondisinya rusak sebanyak 2.463 unit. Dari jumlah itu 2.298 di antaranya ada di Cirebon.
"Yang di Cirebon itu sudah rusak, enggak bisa dipakai lagi akibat air yang merembes ke gudang penyimpanan. Harus segera diganti. Kami minta segera dipenuhi," kata ketua Bawaslu Jabar, Abdullah saat dihubungi, Sabtu (16/2)
Selain itu, bilik pemungutan masih membutuhkan tambahan sebanyak 46.415, tinta 883 botol dan segel 1,522.080 unit. Kemudian, sampul formulir TPS masih kurang 120.259 lembar termasuk sampul formulir PPS, PPK dan KPU kekurangan 2.820 dan sampul surat suara kekurangan 133.466 lembar.
Kondisi itu diperparah dengan ketidakmampuan KPU kabupaten/kota menyediakan gudang yang representatif untuk menyimpan logistik. Jika alasannya tidak ada anggaran, maka hal itu bisa diakali dengan meminjam aset pemerintah
Catatan lain adalah pengiriman surat suara Pemilu Legislatif dan Presiden 2019 yang dilakukan tanpa pengawalan kepolisian. Padahal, logistik pesta demokrasi ini sangat penting sehingga keamanannya harus terjamin.
Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Provinsi Jawa Barat, Zaky Hilmi, mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengawasan ke seluruh kabupaten/kota terkait distribusi logistik. Dari 27 kabupaten/kota, lima di antaranya sudah menerima surat suara, yakni Kabupaten Pangandaran, Garut, Tasikmalaya, Bogor, Cianjur, dan Kota Banjar.
"Tetapi cukup mengejutkan, pengiriman surat suara dari (percetakan di) Semarang tanpa pengawalan pihak keamanan kepolisian. Padahal aturannya kan distribusi ini harus terjamin keamanannya," terangnya.
Kondisi ini, berbeda dengan Pemilu Gubernur Jawa Barat 2018 karena setiap pengiriman surat suara dari percetakan dikawal aparat kepolisian. "Catatan lain adalah soal kualitas. Contohnya, segel untuk Pemilu 2019 lebih tipis jadi mudah robek," tegasnya.
Terpisah, terkait pengamanan distribusi logistik pemilu, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen M Iqbal menyatakan bahwa Polri sudah membangun komunikasi dengan sejumlah pihak soal penyelenggaraan Pemilu, khususnya KPU terkait distribusi logistik pemilihan.
"Kami sudah melakukan operasi beberapa bulan yang lalu. Kita akan melakukan komunikasi intensif dengan seluruh penyelenggara Pemilu, seperti KPU khususnya KPPS sampai TPS-TPS. Bagaimana pergerakan kotak suara," ucap Iqbal di Markas Polda Jabar, Jumat (15/2).
Untuk memastikan proses produksi hingga pendistribusian logistik aman, Polri terus berkoordinasi dengan KPU. Pengawalan sudah dilakukan sejak surat suara dalam proses pencetakan. Nantinya, pengamanan berlanjut pada pergeseran distribusi ke provinsi-provinsi.
"Karena mungkin sampai penghitungan suara bisa sampai malam. Kami sudah memberikan imbauan juga kepada masyarakat untuk membantu. Karena sekuat apapun TNI-Polri masyarakat-lah yang paling menentukan aman atau tidaknya. Kami optimistis penyelenggaraan Pileg dan Pilpres ini aman," ucapnya.
Baca juga:
Warga Depok Serukan Pemilu Damai Melalui Mural
Viral Video Persekusi ASN Gara-Gara Tertibkan APK Caleg DPRD Surabaya
Cak Imin Tegaskan PKB Tak Bakal Masuk Persaingan yang Pakai Agama
Prabowo: Ojo Dumeh, Ojo Adigang, Adigung, Adiguno
Prabowo Sebut Indonesia Bisa Bangkit Jika Dipimpin Putra dan Putri Terbaik
Tak Berizin, Kampanye Ilegal Caleg di 11 Kabupaten di NTT Dibubarkan Bawaslu