Kasad Jenderal Maruli Beberkan Kendala Kiriman Logistik Prajurit TNI di Papua
Perbaikan pos TNI di bumi cenderawasih itu disampaikan Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak usai menghadiri Rapat Pimpinan TNI AD di Balai Kartini, Jakarta Selatan
Perbaikan pos TNI di bumi cenderawasih itu disampaikan Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak usai menghadiri Rapat Pimpinan TNI AD di Balai Kartini, Jakarta Selatan.
Kasad Jenderal Maruli Beberkan Kendala Kiriman Logistik Prajurit TNI di Papua
15 Pos prajurit TNI di Papua bakal segera diperbaiki.
Diperkirakan sejumlah pos tersebut dapat rampung tahun ini.
Perbaikan pos TNI di bumi cenderawasih itu disampaikan Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak usai menghadiri Rapat Pimpinan TNI AD di Balai Kartini, Jakarta Selatan.
"Saya kira tahun ini paling tidak 10-15 pos kita bisa kerjakan lah tahun ini, minimal," ujar Maruli kepada wartawan, Kamis (29/2).
Maruli mengakui beberapa pos TNI tersebut memang harus diperbaiki lantaran keterbatasan untuk menyalurkan bantuan logistik. Bahkan beberapa pos tersebut hanya dapat diakses melalui jalur udara.
"Karena area tersebut ada beberapa pos yang hanya bisa didatangi oleh heli, sedangkan selama ini droping logistik saja sulit apalagi bawa barang lain," ujar Maruli.
Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto menambahkan, rencana pembentukan Koops Habema (Harus Berhasil Maksimal) sebagai formula baru untuk menangani konflik di Papua.
"Pembentukan Koops Habema, Harus Berhasil Maksimal untuk implementasinya Koops ini diharapkan bisa mengintegrasikan pola operasi TNI-Polri sehingga penanganan konflik di Papua dapat lebih efektif," kata Agus saat pidato.
Agus menjelaskan, ke depan Koops Habema akan dilatih untuk meningkatkan kemampuan individu dan latihan secara satuan memakai sistem blok di Pusdiklat Komando Pasukan Khusus (Kopasus).
"Kami laporkan bahwa untuk well trained TNI telah meningkatkan kemampuan individu dan satuan melalui siklus latihan sistem blok, yang diikuti oleh penyiapan latihan secara terpusat di Pusdiklat Kopassus," ujar Agus.
Agus melanjutkan, Koops Habema diharapkan bisa menerapkan strategi smart power dalam setiap operasi demi efektivitas penanganan konflik di Papua.
"Program ini khususnya diselenggarakan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penanganan konflik di Papua. Strategi yang saya berlakukan adalah smart Power yang merupakan kombinasi dari soft power dan hard power dan diplomatis militer," tandas Agus.