Bayi kembar siam dengan satu tubuh, dua kepala lahir di Makassar
Bayi malang ini lahir dalam kondisi tidak normal sehingga langsung dilakukan resusitasi.
Bayi kembar siam dengan satu badan tapi dua kepala lahir di Makassar tepatnya di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo. Saat ini bayi tersebut masih dalam penanganan intensif di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) di lantai I Gedung Perawatan Lontara. Sebagai Dokter Penanggungjawab Pasien (DPJP) adalah Dr Ema Alasiry SpA.
Direktur Umum dan Operasional RS Wahidin Sudirohusodo, dr Sriwati Palaguna Sp.A, MARS yang ditemui di ruangannya, Kamis, (15/9) menjelaskan, bayi ini masuk ke ruang kebidanan RS Wahidin Sudirohusodo, Selasa, (13/9) pukul 11.30 WITA.
Karena terdeteksi oleh dokter bahwasanya bayi dalam kandungan ibu berinisial F ini tidak normal, kata dr Sriwati, diputuskan untuk dilakukan operasi caesar yang dilakukan keesokan harinya, Rabu, (14/9).
"Pukul 09.45 wita, bayi ini kemudian lahir melalui operasi caesar dipimpin ahli kandungan kita, dr Effendi Lukas SpOG," kata dr Sriwati.
Bayi malang ini lahir dalam kondisi tidak normal sehingga langsung dilakukan resusitasi atau tindakan untuk mengembalikan fungsi pernapasan dan fungsi jantung guna melangsungkan hidup penderita atau pasien dengan memberikan bantuan alat pernapasan
Sriwati Palaguna mengaku belum banyak mengantongi data-data kondisi bayi ini termasuk identitas bayi dan orang tuanya.
"Kami belum tahu banyak. Masih menunggu laporan. Yang pasti ibunya berinisial F. Nama bapaknya kami belum tahu. Jenis kelamin bayi ini juga kami belum sejauh itu tahu," kata direktur umum dan operasional RS Wahidin Sudirohusodo ini.
Ditambahkan, pihaknya juga belum tahu kondisi organ dalam bayi ini, misalnya apakah memiliki dua jantung, dua paru-paru dan lain-lain atau hanya satu. Laporan yang masuk masih sementara kondisi luar yakni, satu badan, dua tangan dan dua kaki tapi dua kepala.
Lebih jauh dijelaskan, hingga saat ini pihaknya belum dapat laporan untuk tindakan selanjutnya terhadap bayi ini. Katanya, nanti ada tim yang menindaklanjuti tindakan apa berikutnya karena saat ini dokter fokus pada perbaikan kondisi bayi dengan memberikan alat bantu napas.
"Ini kasus kedua ditangani di RS Wahidin Sudirohusodo. Sebelumnya ada bayi kembar siam berhasil dipisahkan melalui operasi namun hanya beberapa lama saja bertahan hidup," ujarnya.