Bayi Kembar Siam di Buleleng Lahir dengan Tangan dan Kaki 4
Kondisi bayi kembar siam tidak sempurna itu, memiliki satu kepala, satu badan. Namun memiliki empat kaki dan empat tangan. Saat ini, bayi malang tersebut dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buleleng, Bali.
Bayi kembar siam yang dempet dada berjenis perempuan dilahirkan dari pasangan suami berinisial MJ (36) dan istrinya yang berinisial KG (35). Keduanya merupakan warga Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali.
Kondisi bayi kembar siam tidak sempurna itu, memiliki satu kepala, satu badan. Namun memiliki empat kaki dan empat tangan. Saat ini, bayi malang tersebut dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buleleng, Bali.
-
Kenapa bayi sering rewel? Bayi yang baru lahir umumnya masih belum bisa mengkomunikasikan keinginan dan kebutuhan mereka. Karena itulah, mereka bersikap rewel dengan menangis hingga berjam-jam.
-
Apa bahaya cium bayi sembarangan? Perlu diketahu, bahwa mencium bayi sembarangan dapat meningkatkan risiko penularan infeksi dan penyakit.
-
Mengapa bayi sering ngulet? Ngulet atau meregangkan tubuh dilakukan untuk mendorong gas di dalam perut yang sudah menumpuk. Tidak perlu khawatir karena ini adalah kondisi wajar. Setelah kentut, bayi akan merasa lebih tenang dan terlihat lega.
-
Kapan biasanya bayi ngulet? Ngulet adalah gerakan meregangkan tubuh yang sering dilakukan oleh bayi saat bangun tidur atau sedang bersemangat.
-
Apa yang dimaksud dengan kepala bayi peyang? Kepala bayi peyang adalah kondisi di mana kepala bayi menjadi rata atau tidak simetris di salah satu sisi.
-
Apa itu Anak Balam? Secara umum, Anak Balam ini adalah ritual pengobatan alternatif yang masih berkaitan dengan dunia perdukunan. Peran dukun ini untuk mengobati penyakit di dalam tubuh seseorang akibat pengaruh gaib.
I Ketut Budi Antara selaku Kasubag Humas RSUD Buleleng, Bali, mengatakan pihaknya menerima bayi tersebut sekitar pukul 5.54 Wita dari bidan praktik di Buleleng Bali, Senin (23/9) pagi.
"Iya kembar siam dempet. Memang benar kita terima itu pasien, rujukan bidan pratik. Kemudian, karena kondisi pasien melemah itu kita langsung melakukan perawatan di Ruang ICU sampai saat ini masih terus dilakukan observasi di ruang ICU. Untuk (lahirnya), bukan di (RSUD). Jadi kita terima rujukan dari praktek bidan itu mandiri," kata Budi, saat dikonfirmasi, Senin (23/9).
Budi menjelaskan, untuk kondisi bayi tersebut, memang ada dengan empat tangan, empat kaki dan satu kepala.
"Dengan kondisi memang organ dalamnya tidak tertutup kulit. Jadi ada di luar. Oleh karena itu kita lakukan penanganan oleh dokter spesialis anak dan dokter spesialis bedah," ujarnya.
Sementara untuk jenis kelamin adalah perempuan dan satu jenis kelamin. Sementara untuk bagian tubuhnya kalau di bagian kepala normal dan hanya dempet dada.
"Kalau di kepala itu normal semua, yang dempet kan di bagian dada, dempetnya di bagian dada tapi dengan kondisi yang satu bagian tubuhnya itu, tidak utuh. Jadi ada dua tangan dua kaki yang bagian yang satu tubuhnya yang dempetnya yang satunya lengkap ada kepalanya, ada tangannya, kemudian ada kakinya seperti itu. Seperti ada dua, cuma tidak sempurna pembentukannya agak kecil memang," jelas Budi.
Budi mengatakan, kondisi bayi saat diterima awalnya agak lemah. "Jadi karena itu, kita masukan pasiennya ke ruang ICU sampai saat ini perawatannya memang kondisinya (butuh) bantuan oksigen (atau) bantuan pernapasan," ujarnya.
Budi menambahkan, bayi kembar siam dempet tersebut adalah anak ketiga dari pasangan MJ dan KG dan memiliki berat badan sekitar 2,9 kilogram. Namun untuk anak pertama dan kedua dari pasangan MJ dan KG normal semua.
"Usia kandungan sudah cukup umur udah 8 bulanan. Ini kan anak yang ketiga dan berat badannya 2,9 kilo. Cuman kondisi kembar dempet yang tidak sempurna itu bikin kita melakukan perawatan di ruang intensif," ungkapnya.
Sementara untuk kondisi ibu yaitu KG terlihat baik dan ditempatkan perawatan Ibu bertempat di Ruangan Melati ll RSUD Buleleng, Bali.
"Kalau untuk penyebabnya, itu banyak faktor pada saat pembuahan tidak sempurna. Kemudian, faktor eksternal setelah ibunya hamil dan faktor lainnya itu banyak kemungkinan. Maksudnya, kemungkinan karena ada intervensi pengaruh obat kan mungkin ketika perkembangan janinnya tidak sempurna dan kemungkinan-kemungkinan itu ada," ujar Budi.
Budi menjelaskan, kemungkinan setelah bayi tersebut membaik akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Sanglah (RSUP) Denpasar, Bali.
"Kita masih tunggu perkembangan, tadi informasinya dari tim medis memang kemungkinan merujuk ke RSUP Sanglah kalau memungkinkan itu. Untuk saat ini karena kondisi pasien (bayi) lemah jadi kita tetap melakukan pelayanan intensif di RSUD dulu. Kemungkinan (kalau) sudah membaik mungkin dilakukan proses rujukan (Sanglah)," ujarnya.
Baca juga:
Lahir Normal dan Sehat, 2 Bayi Kembar 4 di Palembang Meninggal Dunia
Wanita di Palembang Lahirkan 4 Bayi Kembar, 2 Putra dan 2 Putri
Pagi Ini, Bayi Kembar Siam Akila dan Azila Jalan Operasi Pemisahan
Lebih Cepat dari Jadwal, Bayi Kembar Dempet Dada & Perut Berhasil Dipisahkan
Bayi Kembar Adam dan Malik Pulang Kampung Setelah Dipisahkan
Jalani Operasi 7 Jam, 1 Bayi Kembar Siam Asal Palembang Meninggal Dunia
Sempat Stabil Usai Operasi Kembar Siam, Bayi Aysha Embus Napas Terakhir di RSMH