Alquran raksasa dan kuno ini ada di Indonesia
Butuh biaya dan tenaga untuk merawat Alquran raksasa dan Alquran kuno ini.
Alquran adalah sebuah kita suci sebagai pedoman umat Islam yang harus dijaga dan dipelihara. Sebab itu umat muslim berusaha menjaga kitab suci tersebut dengan sebaik mungkin.
Ada Alquran yang sudah ratusan tahun masih tersimpan dengan rapih. Selain itu juga ada Alquran di beberapa daerah dibuat dalam bentuk ukuran raksasa.
-
Bagaimana cara para qori membaca Alquran raksasa di Masjid Agung Baiturrahman? Setiap pembacaan Alquran raksasa ini dibutuhkan paling tidak tiga qori. Dimana 1 qori bertugas untuk melantunkan ayat-ayat suci, sementara 2 qori lainnya bertugas untuk membuka setiap lembar halaman Alquran.
-
Dimana Alquran raksasa disimpan di Masjid Agung Baiturrahman? Alquran tersebut berukuran cukup besar dan tersimpan pada kotak kayu.
-
Siapa yang menyumbangkan Alquran raksasa di Masjid Agung Baiturrahman? Alquran raksasa dengan tulisan tangan ini merupakan sumbangan dari seorang donatur.
-
Mengapa tadarus menggunakan Alquran raksasa dilakukan di Masjid Agung Baiturrahman? Saat Ramadan, para qori di Masjid Baiturrahman mengkhatamkan Alquran raksasa itu paling tidak sebanyak dua kali. Tadarus dilakukan rutin selepas salat tarawih.
-
Apa yang dimaksud dengan Daarul Quran? Tulisan ini buah pemikiran KH Ahmad Kosasih M Ag, Pimpinan Dewan Syariah Daarul Qur’an
-
Apa yang dimaksud dengan 'khatam Al-Qur'an'? Khatam Al-Qur'an adalah istilah dalam Islam yang merujuk pada kegiatan membaca seluruh ayat Al-Qur'an dari awal hingga akhir. Proses khatam Al-Qur'an biasanya melibatkan membaca ayat-ayat Al-Qur'an secara bertahap, dengan tujuan menyelesaikan keseluruhan Al-Qur'an dalam jangka waktu tertentu.
Butuh perawatan khusus dan biaya yang tak sedikit untuk merawatnya. Alquran tersebut tersimpan di beberapa wilayah.
Bahkan ada manuskrip Alquran yang sudah ratusan tahun menjadi buruan para kolektor benda-benda kuno.
Berikut beberapa Alquran raksasa dan kuno yang ada di Indonesia, seperti dihimpun mereka.com:
Alquran raksasa dan kuno di Solo sepanjang 2 meter
Sebuah Alquran berukuran besar yakni panjang 2 meter, lebar 1,2 meter serta tebal 20 sentimeter, disimpan di pondok pesantren (Ponpes) Ta'mirul Islam, Kampung Tegalsari RT 02 RW 01, Kelurahan Bumi, Laweyan, Solo. Tak hanya itu, Ponpes yang ada di Jalan KH Samanhudi No 33 ini juga menyimpan sebuah Alquran lainnya yang berukuran lebih kecil, yakni panjang 1 meter, lebar 65 sentimeter dan memiliki ketebalan 14 sentimeter.
Kitab suci umat Islam ini dibungkus kain mori pada bagian luarnya itu merupakan Alquran kuno. Alquran dengan sampul dari bahan kulit dicampur dengan kertas karton itu, disimpan rapi di rumah pengasuh Ponpes yang berada dalam satu kompleks. Kertas utama lembaran Alquran berbahan kertas karton. Untuk membawa atau memindahkan dan membuka Alquran itu dibutuhkan minimal 3 orang, karena ukurannya terlalu besar dibandingkan Alquran biasa.
Sangat disayangkan, dalam Alquran itu tidak tercantum nama penulis dan tahun pembuatannya. Namun Alquran kuno itu diperkirakan sudah berusia ratusan tahun. Alquran tersebut murni dari tulisan tangan dan bukan hasil cetakan penertiban.
"Alquran di Ponpes kami itu usianya sangat tua, mungkin sudah ratusan tahun. Alquran itu merupakan warisan keluarga dan ditugasi untuk merawatnya," papar Pimpinan Ponpes Ta'mirul Islam, Abah Ali sapaan Muhammad Ali Nahar Assyafi'i.
Abah Ali mengatakan, Alquran kuno ini ditulis tangan dengan menggunakan tinta berwarna hitam. Sedangkan batas penomoran ayat digunakan warna tinta kuning keemasan. Ayat Alquran sebanyak 30 juz itu ditulis oleh satu orang. Meskipun kertasnya sudah tampak kusam, namun masih bisa dibaca dengan baik.
Â
Alquran raksasa di Masjid Raya Makassar seberat 584 kilogram
Masjid Raya di Makassar yang dibangun sejak tahun 1949, kemudian direnovasi tahun 1976 dan diresmikan tahun 2005 oleh Wapres RI kala itu, Jusuf Kalla masih menjadi perhatian masyarakat. Selain termasuk masjid tua, bangunannya luas dan megah, magnet lain yang menjadi pemikat bagi warga untuk berkunjung ke masjid ini adalah Alquran raksaka sebesar 1x1,5 meter persegi dengan berat 584 kilogram.
Alquran ditulis KH Ahmad Faqih sebagai penulis utama dari Yayasan Al Asy'ariah Kalibeber, Wonosobo, Jawa Tengah ini menghabiskan waktu selama 12 bulan. Alquran raksasa atau Alquran akbar yang kini menjadi koleksi Yayasan Masjid Raya Makassar.
Alquran bersampul kulit hewan di Magelang
Jejak peninggalan penyebaran Islam dari Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta ke Kabupaten Magelang ditemukan di Masjid Mujahidin. Lokasinya berada di Dusun Sabrangkali, Desa Blongkeng, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Jejak peninggalan sejarah itu dibuktikan dengan adanya sebuah Alquran diduga sudah berusia ratusan tahun di masjid tersebut.
Uniknya, sampul Alquran itu berbahan dasar kulit hewan. Sampai-sampai buat menjaga kondisi Alquran kuno itu, pengurus takmir masjid sengaja membungkusnya dengan plastik. Kemudian, plastik itu dilapisi dengan kain putih biasa disebut kain mori.
"Tidak setiap orang boleh membukanya. Khawatir akan merusak bahan kertas yang sudah mulai lapuk," kata Imam Masjid Mujahidin, Kyai Khabib Rochim.
Kyai Khabib memaparkan Alquran kuno ini dibuat dari kertas lama yang disebut sebagai 'dluwang'.
"Kertas dluwang ini tidak seperti kertas sekarang. Kertasnya lebih tebal dan masih berwarna kecoklat-coklatan, dan ukuran dan tebalnya melebihi kertas sekarang ini," jelasnya.
Menurut Kyai Khabib, keistimewaan lain Alquran ini adalah hurufnya ditulis dengan menggunakan tangan.
"Tintanya pun dengan tinta mangsi yang terbuat dari salah satu biji pohon untuk menulis ayatnya. Mungkin karena pada zaman dulu belum ada percetakan, sehingga para kyai dan ulama membuatnya dengan cara menuliskan tangan secara langsung," kata Kyai Khabib.
Sampai saat ini, usia Alquran kuno itu belum diketahui secara pasti. Meski demikian, pengurus takmir masjid memperkirakan usianya sudah mencapai ratusan tahun.
"Kami yakin umurnya sudah ratusan tahun. Karena berdasarkan pada silsilah keluarga kyai yang pernah menggunakan dan merawatnya, sudah mencapai lima generasi keluarga tersebut," ungkapnya.
Dakwah Kyai Gerpule, kemudian dilanjutkan oleh putranya bernama Kyai Yakub kemudian berlanjut ke cucunya Kyai Zaet, Kyai Safuan, dan kini dakwah dilakukan oleh Kyai Khabib Rochim merupakan pengurus takmir Masjid Mujahidin.
Manuskrip Alquran berumur ratusan tahun di Aceh
Kitab kuno bertuliskan bahasa arab dan arab jawi berjejeran di atas meja ruang tamu. Beragam ukuran dengan warna sudah kusam dimakan usia. Ada juga sebagian yang telah sobek, hilang dan sebagian dituliskan dengan tangan.
Salah satunya manuskrip kuno yang masih utuh dan bisa dibaca adalah Alquran Mushab dengan ukuran 32/31 centimeter terbuat kertas diimpor dari Eropa pada abad 17.
Tulisan bahwa Arab Alquran ini masih sangat jelas dan mudah dibaca dengan adanya hiasan dan bingkai di samping. Alquran ini yang terbuat dari kertas berkualitas biasanya ini pesanan khusus Sultan masa itu.
"Biasanya yang seperti ini khusus pesanan dari Sultan," kata Tarmizi Abdul Hamid, kolektor naskah kuno di kediamannya, di Aceh.
Alquran rakasa seberat 1,2 ton di Bogor
Alquran berbobot 1,2 ton yang berada berada di Ponpes Al-Ashriyyah Nurul Iman, Desa Waru Jaya, Parung, Bogor, Jawa Barat, memiliki ketebalan 3 mm, dengan panjang 150 cm dan lebar 120 cm.