Beda Pilihan Capres, Ketua Projo Sulsel Mundur dari Caleg Perindo
Ketua Projo Sulsel mengaku mengundurkan diri karena menghormati Perindo yang berbeda dukungan di Pilpres 2024.
Surat pengunduran diri Ketum Projo Sulsel sudah disampaikan ke Ketua DPW Perindo Sulsel.
Beda Pilihan Capres, Ketua Projo Sulsel Mundur dari Caleg Perindo
Ketua Pro Jokowi (Projo) Sulawesi Selatan Herwin Nini Ala menyatakan mundur sebagai calon legislatif Partai Perindo.
Pengunduran diri Herwin tak terlepas dari dukungan berbeda antara Projo Sulsel dengan Partai Perindo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Herwin mengaku terpaksa harus mundur sebagai caleg Partai Perindo karena keputusan Projo Sulsel yang mendukung Prabowo Subianto di Pilpres. Sementara Partai Perindo mendukung Ganjar Pranowo.
- Mahfud Ogah Jadi ‘Ban Serep’ Jika Menang Pilpres: Saya dan Pak Ganjar Sepakat Bagi Peran
- Letjen TNI saat Perwira Muda Digendong Capres Darah Kopassus, Sebentar Lagi Promosi Kasad?
- Usai Putusan MK, Ini Sederet Kepala Daerah di Bawah 40 Tahun Selain Gibran Berpeluang Maju Pilpres
- Hitung-Hitungan Jusuf Kalla soal Kemungkinan Pilpres 2024 cuma 1 Putaran
"Iya, terpaksa karena masa saya Prabowo, tapi Perindo dukung Ganjar,"
ujar Herwin, Jumat (25/8).
merdeka.com
Herwin mengaku surat pengunduran dirinya sudah disampaikan ke Ketua DPW Perindo Sulsel. Ia mengaku pengunduran dirinya untuk menghormati Partai Perindo yang berbeda dukungan di Pilpres dengan dirinya.
"Saya serahkan langsung ke DPW dan ketuanya, karena saya melihat dan harus menghargai mereka. Jangan sampai nanti di lapangan ada kesalahpahaman,"
tutur Herwin.
Usai mundur sebagai caleg Perindo, Herwin mengaku tidak pindah ke partai lain. Lagi-lagi, dia ingin menjaga perasaan Partai Perindo.
"Jangan mi dulu, enggak enak kita keluar tapi tiba-tiba ada di partai lain. Nanti penilaian teman-teman Perindo enggak enak. Ini harus jaga perasaan,"
sebut Herwin.
merdeka.com
Terkait komunikasi dengan partai Golkar, PAN, PKB, dan Gerindra, Herwin mengaku tak ada masalah dan jalan terus. Hanya saja, saat ini hanya komunikasi biasa untuk membahas situasi dan dinamika politik saat ini.
"Komunikasi jalan terus. Paling tidak membedah situasi dan dinamika politik, karena ini dinamis sekali,"
ucap Herwin.
merdeka.com