Begini Cara Kemenkes Kendalikan Malaria Selama PON XX di Papua
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes, Didik Budijanto mengatakan, Provinsi Papua hingga saat ini masih berstatus sebagai endemi tinggi penyakit malaria yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Anopheles betina pembawa parasit Plasmodium.
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pengendalian penyakit malaria di sejumlah daerah penyelenggara Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua dilakukan lewat pengasapan atau "fogging”.
"Dalam dua pekan terakhir ini Kemenkes bekerja sama dengan Dinkes Papua sudah melakukan 'fogging' ke seluruh venue tempat pertandingan PON dan juga tempat tinggalnya atlet untuk memastikan bahwa bersih dari vektor dari nyamuk yang bisa menularkan malaria," katanya melalui YouTube Kemenko PMK di Jakarta, Senin (27/9).
-
Siapa yang menyebarkan penyakit malaria? Diketahui, nyamuk Anopheles betina dikenal luas sebagai nyamuk pembawa parasit plasmodium. Parasit ini adalah penyebab penyakit malaria.
-
Bagaimana cara mencegah malaria dan demam berdarah? Untuk mencegah malaria dan demam berdarah, ada beberapa langkah yang bisa diikuti. Berikut adalah penjelasan lengkapnya: Mencegah Malaria:Menggunakan Kelambu Berinsektisida: Tidur di bawah kelambu yang telah diobati dengan insektisida dapat mengurangi risiko digigit nyamuk yang membawa parasit malaria.Mengaplikasikan Repelen Nyamuk: Oleskan repelen nyamuk yang mengandung DEET, picaridin, atau lemon eucalyptus pada kulit yang terbuka.Memakai Pakaian Pelindung: Kenakan pakaian lengan panjang dan celana panjang, terutama saat beraktivitas di luar ruangan pada malam hari. Menghindari Genangan Air: Usahakan untuk tidak membiarkan air menggenang di sekitar tempat tinggal karena ini bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk Anopheles.Menggunakan Insektisida: Semprotkan insektisida di dalam rumah untuk membunuh nyamuk yang mungkin masuk.Pengobatan Profilaksis: Jika bepergian ke daerah endemik malaria, pertimbangkan untuk mengonsumsi obat antimalaria profilaksis sesuai anjuran dokter. Mencegah Demam Berdarah:3M Plus: Praktikkan ‘Menguras, Menutup, Mengubur, dan Memantau’ (3M Plus) untuk mengontrol tempat berkembang biak nyamuk Aedes.Menggunakan Repelen Nyamuk: Sama seperti pencegahan malaria, menggunakan repelen nyamuk juga efektif untuk mencegah gigitan nyamuk Aedes.Memasang Kawat Nyamuk: Pasang kawat nyamuk pada jendela dan ventilasi untuk mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah.Menghindari Aktivitas di Luar Ruangan Saat Fajar dan Senja: Nyamuk Aedes seringkali lebih aktif pada waktu-waktu ini. Menggunakan Kelambu Saat Tidur: Ini penting terutama jika tinggal di daerah endemik demam berdarah.Menanam Tanaman Pengusir Nyamuk: Tanaman seperti lavender dan citronella dapat membantu mengusir nyamuk.
-
Kapan biasanya gejala malaria muncul? Gejala malaria biasanya muncul 10-15 hari setelah seseorang digigit oleh nyamuk yang terinfeksi.
-
Apa yang menyebabkan malaria? Parasit ini adalah penyebab malaria. Malaria adalah salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Penyakit ini dapat menimbulkan gangguan kesehatan yang fatal jika tidak segera diatasi.
-
Kenapa malaria bisa kambuh? Malaria dapat kambuh atau kembali aktif kapan saja, terutama jika sistem kekebalan tubuh seseorang melemah atau jika parasit tetap ada dalam tubuh dalam jumlah yang cukup untuk menyebabkan gejala klinis.
-
Mengapa wabah malaria di Cirebon bisa meluas? Usut punya usut meluasnya wabah malaria di wilayah Cirebon itu diakibatkan proses modernisasi kota yang serampangan.
Sementara itu Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes, Didik Budijanto mengatakan, Provinsi Papua hingga saat ini masih berstatus sebagai endemi tinggi penyakit malaria yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Anopheles betina pembawa parasit Plasmodium.
"Sebanyak 86 persen dari total kasus malaria di Indonesia disumbang dari Provinsi Papua, sisanya berasal dari Papua Barat dan Maluku," jelasnya.
Menurutnya, Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Merauke dan Timika masuk dalam zona merah malaria sehingga perlu dilakukan langkah antisipasi. Upaya yang disepakati bersama Dinkes Papua adalah pengasapan di seluruh area hotel, wisma, penginapan atlet dan pelatih di malam hari.
Diberitakan Antara, Kemenkes telah mengutus personel pengendali vektor untuk melakukan fogging minimal sepekan sekali di seluruh fasilitas penginapan, utamanya di bagian dinding serta lokasi yang berdekatan dengan habitat nyamuk. Kemudian di setiap arena yang menggelar pertandingan pada pagi hingga sore, difogging minimal sepekan sekali.
"Kecuali kalau ada pertandingan malam. Maka setiap hari dua sampai tiga jam sebelum pertandingan dimulai kita fogging dulu," tutup Didik.
Baca juga:
Bamsoet: Stadion Renang Aquatic Papua Termegah dan Terbaik di Indonesia
Bamsoet Sebut Esports PON XX Papua Berkontribusi Bagi Perekonomian Nasional
Stafsus Presiden Sebut 1.733 Km Jalan Trans Papua Sudah Diaspal
Kisah Kostum Defile Atlet DIY untuk PON Papua, Dirancang Cepat tapi Penuh Filosofi
BNPB Terjunkan 500 Relawan untuk Perkuat Prokes di PON XX Papua