Bekas tempat tinggal SBY di Akmil jadi Museum Paviliun 5
Paviliun 5 merupakan tempat tinggal bagi taruna terbaik Akmil dan SBY pernah menempati Paviliun 5 tersebut pada 1973.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan Museum Paviliun 5 di kompleks Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah. Paviliun merupakan tempat tinggal bagi taruna terbaik Akmil dan Susilo Bambang Yudhoyono pernah menempati Paviliun 5 tersebut pada 1973.
Museum Paviliun 5 berisi koleksi sejumlah perlengkapan yang pernah digunakan Susilo Bambang Yudhoyono saat menjadi taruna Akmil. Hadir pada peresmian museum tersebut, antara lain Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Menteri Pertahanan, Gubernur Jawa Tengah, Panglima TNI, KSAD, KSAL, dan KSAU.
Seperti dikutip dari Antara, Jumat (17/10) selain meresmikan Museum Paviliun 5, pada kesempatan tersebut Presiden juga meresmikan Skuadron Udara XVI Pekan Baru dan Batalyon Infanteri X Marinir Batam.
"Saya menyambut baik hadirnya kekuatan baru jajaran TNI AU yaitu Skuadron Udara XVI, kekuatan udara di era modern sangat penting, oleh karena itu Angkatan Udara harus semakin tangguh kuat dan modern dan harus mampu menjaga wilayah udara yang terbentang luas dari Sabang hingga Merauke," kata Presiden yang juga menyambut baik hadirnya pangkalan baru yang merupakan pos depan tempur bagi negara kepulauan Indonesia, yaitu dibangunnya Batalyon Infanteri X Marinir yang akan memperkuat jajaran kekuatan marinir.
"Saya juga mengucapkan terima kasih atas dibangunnya Museum Paviliun 5 ini, Insya Allah akan memberikan semangat, inspirasi, dan motivasi bagi para taruna untuk meraih cita-cita," katanya. SBY juga berharap museum tersebut menjadi saksi sejarah dari masa ke masa yang menjadi pusat komando dan pengendalian jajaran korp taruna.
"Di sinilah kami belajar untuk memimpin, berlatih berkomunikasi sebelum menjadi perwira militer. Mudah-mudahan ini bisa dilihat para taruna dan para calon taruna untuk memberikan inspirasi kepada mereka semua," katanya.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan Paviliun 5 merupakan tempat bersejarah khususnya bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Paviliun 5 tempat tinggal taruna tingkat IV, mengapa Paviliun 5 ini dialihfungsikan menjadi museum karena lintasan sejarah Angkatan Darat tidak akan menyia-nyiakan putra terbaiknya, yang sejak awal dari tempat terisolir pada zamannya yaitu Pacitan, dengan tekad yang bulat memasuki kawah Candra Dimuka untuk menggapai mimpi dengan berbagai terpaan dan hambatan yang tidak ringan," katanya.
Putra terbaik tersebut, katanya, mampu mengukir berbagai bintang , tanggap tanggon trengginas bahkan bintang kehormatan Adimakayasa dan juga sebagai Komandan Divisi Korps Taruna 1973 mengukir kepemimpinan yang tidak mudah.
Ia menuturkan dengan tekad yang bulat mengukir sejarah mulai dari Lembah Tidar ke Istana Negara, tentunya tantangan dan hambatan luar biasa yang harus dihadapi.
"Beliau luar biasa, satu-satunya putra Indonesia yang meraih tiga predikat karir, yakni saat menjadi prajurit mencapai puncak jenderal bahkan panglima tertinggi TNI, di bidang akademik beliau meraih yang tertinggi sebagai profesor, dan sebagai politikus beliau meraih jabatan tertinggi sebagai presiden RI dalam dua periode," katanya.
Ia mengatakan dengan latar belakang tersebut tidak akan begitu saja dilepas oleh TNI AD karena generasi muda khususnya para taruna taruni Akmil, Akademi AL, Akademi AU, dan Akpol dan pemuda pada umumnya memerlukan lintasan sejarah museum ini sebagai pembelajaran untuk menumbuhkan semangat, motivasi, dan inspirasi untuk menggapai mimpi yang tinggi .