Bela Ahok, NasDem sebut kasus Sumber Waras permainan BPK dan Pemda
NasDem sarankan Ahok tempuh jalur hukum jika laporan BPK tak benar soal RS Sumber Waras.
Gubernur DKI Basuki T Purnama atau Ahok memenuhi panggilan KPK. Ahok datang dengan membawa setumpuk dokumen terkait pembelian lahan di Sumber Waras.
Menanggapi kasus ini, Anggota Komisi III DPR dari Fraksi NasDem Akbar Faizal menyakini bahwa Ahok tidak terlibat dalam kasus Sumber Waras. Bahkan, dirinya meminta BPK untuk mengkaji ulang laporan temuan tersebut.
"Bisa saja terjadi. Makannya saat BPK melaporkan tadi itu ada beberapa yang bertanya, termasuk saya tentang mekanisme dan akurasi dari laporan yang dilakukan BPK. Maka kemudian, bila Pak Ahok mengatakan itu perlu memang diuji kredibilitas laporan itu," ujar Akbar di Jakarta, Selasa (12/4).
Menurutnya, bukan rahasia lagi lahan di Sumber Waras menjadi alat permainan antara pihak BPK dan pemerintah daerah.
"Permainan cincai-cincailung itu antara petugas BPK dan pemerintah daerah, sering sekali saya dengar itu terjadi," jelas dia yang dalam Pilgub DKI 2017 mendukung Ahok.
Untuk itu, dirinya menyarankan agar kasus ini dapat diserahkan melalui proses pengadilan.
"Saya tidak ngerti mekanismenya. Paling di pengadilan. Kalau memang Pak Ahok merasa laporan yang dibuat BPK tidak benar, ya ajukan ke Pegadilan Tata Usaha Negara," jelas dia.
Sebelumnya, dugaan korupsi pembelian lahan Sumber Waras diperkirakan menyebabkan kerugian keuangan daerah sebesar Rp 191 miliar. Berdasarkan laporan hasil pemeriksaan (LHP), BPK, Pemprov DKI Jakarta dinilai salah dalam menentukan patokan harga jual objek pajak (NJOP). Sehingga nilai yang dibayarkan Pemprov DKI dinilai mengalami penggelembungan.
Pemprov DKI merujuk pada NJOP di Jalan Kyai Tap senilai Rp 20 juta. Padahal seharusnya, menurut BPK, ajuan harga beli dapat didasarkan pada nilai NJOP di Jalan Tomang Utara yang hanya Rp 7 juta.
Baca juga:
Lulung: Kalau saya jadi KPK, Ahok hari ini enggak pulang
Tak cuma Ahok, Lulung minta KPK juga panggil Pansus Aset DPRD DKI
Gaya santai Ahok diperiksa KPK terkait kasus Sumber Waras
Prabowo apresiasi KPK panggil Ahok soal kasus Sumber Waras
Dipanggil soal Sumber Waras, Ahok sebut di KPK ada oknum
Hari ini, KPK periksa Ahok terkait korupsi RS Sumber Waras
Ketua Yayasan RS Sumber Waras mengaku sakit usai diperiksa KPK
-
Bagaimana Karen Agustiawan melakukan korupsi? Firli menyebut, Karen kemudian mengeluarkan kebijakan untuk menjalin kerjasama dengan beberapa produsen dan supplier LNG yang ada di luar negeri di antaranya perusahaan Corpus Christi Liquefaction (CCL) LLC Amerika Serikat. Selain itu, pelaporan untuk menjadi bahasan di lingkup Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dalam hal ini Pemerintah tidak dilakukan sama sekali sehingga tindakan Karen tidak mendapatkan restu dan persetujuan dari pemerintah saat itu.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang para koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Apa kata bijak Soeharto tentang korupsi? Di dunia ini tidak ada yang membenarkan korupsi. Tidak ada. Dalam pengertian yang sebenarnya, tidak akan ada yang membenarkan korupsi itu.
-
Apa isi pemberitaan yang menyebutkan Prabowo Subianto terlibat dugaan korupsi? Prabowo terlibat dugaan korupsi dan penyuapan senilai USD 55,4 juta menurut isi pemberitaan tersebut dalam pembelian pesawat jet tempur Mirage bekas dengan pemerintah Qatar. Uang ini disebut yang dijadikan modal Prabowo dalam melenggang ke pilpres 2014.
-
Siapa yang dibunuh karena memberitakan korupsi? Herliyanto adalah seorang wartawan lepas di Tabloid Delta Pos Sidoarjo. Dia ditemukan tewas pada 29 April 2006 di hutan jati Desa Taroka, Probolinggo, Jawa Timur. Herliyanto diduga dibunuh usai meliput dan memberitakan kasus korupsi anggaran pembangunan di Desa Tulupari, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo.
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? Jaksa Penuntut Umum (JPU) blak-blakan. Mengantongi bukti perselingkuhan mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).