Belajar dari Rumah, Dosen dan Guru Wajib Beri Tugas ke Peserta Didik
Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira meminta Kampus dan Sekolah tetap memberikan tugas kepada peserta didik. Hal ini perlu dilakukan agar keputusan sekolah merumahkan peserta didik, tidak dianggap sebagai libur.
Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira meminta Kampus dan Sekolah tetap memberikan tugas kepada peserta didik. Hal ini perlu dilakukan agar keputusan sekolah merumahkan peserta didik, tidak dianggap sebagai libur.
"Baik guru maupun dosen wajib memberikan tugas kepada siswa atau mahasiswanya yang mana tugas dan hasil kerja selama di rumah tersebut diberikan penilaian sesuai aturan di masing-masing sekolah maupun peserta didik. Penilaian ini perlu sehingga makna kerja dari rumah ini tidak disalahartikan dengan liburan," ujar dia, ketika dikonfirmasi, Selasa (17/3).
-
Apa latar belakang pendidikan Kiran, cucu Soekarno? Kiran, 18 tahun, baru lulus dari Sevenoaks School di Inggris.
-
Kenapa ucapan kelulusan sekolah dianggap penting? Ucapan tersebut juga menjadi penyemangat untuk membantu mereka ketika mereka memulai tahap kehidupan selanjutnya.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Apa yang dimaksud dengan pantun edukasi? Pantun edukasi dapat menjadi sebuah nasihat berharga baik anak yang masih menempuh pendidikan sekolah.
-
Kenapa siswa SDN Ambon belajar di lantai? Tidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran. Sebuah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Serang, Banten, tampak memprihatinkan. Puluhan siswa di sana terpaksa melakukan kegiatan belajar mengajar di lantai karena tak ada meja dan kursi.
-
Di mana Sekolah Gendhis? Sekolah Gendhis berada di Magelang, Jawa Tengah.
Menurut dia, kebijakan para kepala daerah untuk menonaktifkan aktivitas pertemuan tatap muka di universitas maupun sekolah seharusnya dijelaskan dan dimaknai dengan tepat oleh insan pendidikan.
Baik rektor, civitas akademika kampus, para kepala sekolah, guru dan siswa selaiknya memanfaatkan waktu tersebut untuk bekerja dan melaksanakan tugas-tugas perkuliahan, ujian, pengajaran dan aktivitas-aktivitas perguruan tinggi maupun aktivitas sekolah lainnya dari rumah.
"Tentu aktivitas kerja dari rumah ini bisa dilaksanakan dengan media pelayanan online yang tersedia. Tujuan utamanya untuk menghindari atau memperkecil ruang penularan virus Covid-19," urai dia.
Karena itu, patutlah menjadi perhatian dunia pendidikan, bahwa penonaktifan pertemuan tatap muka di PT dan di sekolah ini tidak diartikan sebagai liburan. Catatan ini harus ditegaskan kembali karena terjadi pemaknaan yang salah seolah penonaktifan pertemuan tatap muka sama dengan liburan atau meliburkan siswa/mahasiswa.
"Yang artinya berdiam di rumah, atau malah jalan-jalan berlibur yang justru membuka ruang penyebaran virus di luar PT atau sekolah," tandasnya.
(mdk/rnd)