Belajar Tatap Muka Dinilai Bukan Solusi Pengajaran di Tengah Pandemi
Menurut Ramli, hal ini berkaca dari uji coba pembelajaran secara tatap muka (PTM) yang dilakukan di sejumlah sekolah selama ini belum maksimal.
Praktisi Pendidikan Muhammad Ramli Rahim menyebut bahwa pembelajaran secara tatap muka di tengah pandemi Covid-19 bukan sebuah solusi pengajaran. Menurutnya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) seharusnya memperkuat pengajaran secara jarak jauh bukan justru nekat membuka sekolah.
"Jadi seharusnya ini jadi pelajaran panjang ya. Masa pandemi ini bukan sebulan dua bulan, tapi sudah lewat setahun. Nah harusnya dengan kondisi sudah lewat setahun Kementerian Pendidikan sudah punya formulasi yang tepat untuk menjalankan sistem pembelajaran online yang baik ini," ujar Ramli dalam sebuah wawancara dikutip pada Selasa (4/5).
-
Bagaimana Nasjah Djamin belajar melukis? Bakat melukisnya sudah mulai muncul ketika sekolah di MULO. Ia pun terinspirasi dari seorang pelukis jalanan bernama Buyet Ketek. Dengan kepiawaiannya dalam melukis, pria dengan nama asli Noeralamsyah itu bekerja di kantor Bukaka milik penjajah Jepang. Selain bekerja, ia juga banyak belajar melukis di kantor tersebut.
-
Di mana Muhid Ruslan belajar melukis dan menekuni bakatnya? Namun sosok pelajar di Ponpes Daarul Barkah, Tangerang, berhasil membuktikan diri mampu menjadi seniman lukis.
-
Bagaimana Nurida Rahmanilah memulai Saung Belajar Garpu? “Tempat ini (Saung Baca Garpu) dulunya itu perpustakaan, sebelumnya dari hasil survei, yang dibutuhkan anak-anak di sini adalah tempat belajar kayak les gitu, ” terang perempuan yang juga berprofesi sebagai pengajar ini.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Kapan doa mau belajar dibaca? Dengan berdoa sebelum belajar, seseorang dapat memohon bantuan dan petunjuk dari Tuhan agar diberi kecerdasan, kejelian, dan pemahaman yang baik dalam proses belajar.
-
Kapan Ma'ruf Amin melanjutkan sekolah ke Tebuireng? Kemudian, Ma’ruf Amin melanjutkan sekolah ke jenjang Madrasah Ibtidaijah Salafijah Safiijah Tebuireng, Jombang, Jawa Timur pada 1958.
"Tetapi sampai hari ini yang ada hanya harapan agar segera tatap muka, itu menurut kami bukan solusi. Solusinya seharusnya adalah bagaimana pembelajaran di masa pandemi ini tetap bisa maksimal," sambung Ramli.
Menurut Ramli, hal ini berkaca dari uji coba pembelajaran secara tatap muka (PTM) yang dilakukan di sejumlah sekolah selama ini belum maksimal. Ramli melihat sampai saat ini belum ada upaya penerapan protokol kesehatan secara maksimal di sekolah-sekolah.
"Dengan sistem jaga jarak yang maksimal 50 persen yang bisa masuk ke sekolah, sekolah-sekolah belum punya formulasi yang baik untuk menjadikan pembelajaran yang menarik, menyenangkan, merata untuk para siswa," tutur Ramli.
Namun begitu, kata Ramli tak semua sekolah gagal melakukan pembelajaran secara jarak jauh selama pandemi. Ramli mengungkap salah satu SMK di Bandung, Jawa Barat yang dianggapnya cukup baik dalam merespons pandemi Covid-19.
"Mereka buat pola yang baik, misalnya mereka memilah yang pelajaran ini lebih mudah untuk dipahami, pelajaran ini lebih susah, maka mereka memisahkan yang lebih mudah dipahami itu mereka laksanakan secara online yang lebih susah secara tatap muka," ujar mantan Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI) itu.
Sebelumnya dalam acara Pengumuman Surat Keputusan Bersama sejumlah menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), Nadiem Makarim memutuskan untuk mewajibkan pembelajaran secara tatap muka kepada sekolah usai para pendidik dan tenaga kependidikannya telah menjalani vaksinasi secara lengkap.
"Karena kita sedang mengakselerasi vaksinasi, setelah pendidik dan tenaga pendidikan di dalam suatu sekolah telah divaksinasi secara lengkap, pemerintah pusat, pemerintah daerah atau kantor Kemenag mewajibkan satuan pendidikan tersebut untuk menyediakan layanan pembelajaran tatap muka terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan," tegas Nadiem.
Ia menyebut, sekolah juga wajib memberikan pilihan pembelajaran secara jarak jauh. Kendari sekolah telah menjalankan pembelajaran tatap muka, namun secara prosedur protokol kesehatan, kapasitas yang diizinkan hanya 50 persen saja.
"Jadi mau tidak mau walaupun sudah selesai vaksinasi dan diwajibkan untuk memberikan tatap muka terbatas, tapi harus melalui sistem rotasi. Sehingga harusnya menyediakan dua-dua opsinya, tatap muka dan juga pembelajaran jarak jauh," tekannya.
Reporter: Yopi Makdori
Baca juga:
Sejumlah Sekolah di Kupang Gelar PTM dengan Protokol Kesehatan Ketat
Anies Pastikan Keselamatan Siswa saat Belajar Tatap Muka di Sekolah
Sebelum Sekolah Dibuka, Jokowi Minta Juni Semua Guru Sudah Divaksinasi
Anies Siapkan SOP Pembelajaran Tatap Muka Berdasarkan Hasil Uji Coba
DPRD Minta Pemprov DKI Tunda Perluasan Jakwifi: Abodemen Mahal, Koneksi Lambat