Belum ada bukti, Basarnas enggan rilis penemuan black box QZ8501
"Saya tak ingin kalian dapat info simpang siur kalau itu benar sebelum saya dapatkan bukti dan lapor pada kita."
Koordinator Tim Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Tonny Budiono, mengumumkan bahwa black box AirAsia QZ8501 sudah ditemukan oleh Tim Penyelam TNI AL di KN Jadayat dalam pencarian hari ke-15, Minggu (11/1). Namun, anehnya Badan SAR Nasional belum merilis informasi serupa.
Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Muda Bambang Sulistyo menyatakan, pihaknya akan merilis informasi penemuan black box jika sudah ada buktinya.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Apa yang terjadi pada pesawat British Airways nomor 5390? Pada 10 Juni 1990, penerbangan British Airways nomor 5390 mengalami kejadian luar biasa yang hampir berujung fatal. Pesawat BAC 1-11 itu lepas landas dari Birmingham, Inggris, menuju Malaga, Spanyol, dengan 81 penumpang di atasnya. Namun, hanya 13 menit setelah lepas landas, sebuah kejadian yang menggemparkan terjadi.
"Saya tidak ingin kalian (wartawan) dapat info simpang siur kalau itu benar sebelum saya dapatkan bukti dan lapor pada kita," kata Bambang di Kantor Pusat Basarnas, Jakarta, Minggu (11/1).
"Saya tidak akan menyampaikan, yang pasti sampai saat ini saya belum mendapatkan laporan dan bukti bahwa black box itu ada, yang ada hanya ping, sinyal yang diduga dari black box," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Koordinator Tim Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Tonny Budiono, menjelaskan black box ditemukan pada posisi 03.37.21 S / 109.42.42 E dengan kedalaman sekitar 30 sampai dengan 32 meter. Adalah Tim Penyelam TNI AL di KN Jadayat yang sukses menemukan alat perekam semua komunikasi pesawat nahas yang jatuh di Perairan Karimata tersebut.
"Black box berada pada himpitan serpihan badan pesawat, keadaan ini sangat menyulitkan tim penyelam dalam proses pengambilannya," kata Tonny lewat siaran pers, Minggu (11/1).
Namun, kata Tonny, karena keterbatasan waktu, maka diputuskan proses pengambilan black box akan dilaksanakan besok pagi hari dengan menggeser perlahan-lahan serpihan badan pesawat tersebut.
"Namun apabila rencana penggeseran ini mengalami kegagalan maka tim akan melaksanakan dengan cara mengangkat serpihan badan pesawat tersebut dengan menggunakan teknik balon seperti yang dilakukan pada ekor pesawat," jelas dia.
Untuk memudahkan pekerjaan besok pagi, kata Tonny, maka tim penyelam TNI AL telah memasang penanda pelampung kecil yang sebelumnya telah disiapkan di KN Jadayat.
Baca juga:
Bayinya belum ketemu, 2 jasad korban AirAsia 'diinapkan' di RS
Bergigi emas, 2 korban AirAsia teridentifikasi pasutri WN Korsel
Karut marut industri penerbangan tak lantas buat investor pergi
Jokowi sebut pembekuan rute penerbangan momentum pembenahan
Penerbangan murah terbukti dorong kemajuan pariwisata Indonesia
Komunitas penyelam ikut bantu cari black box QZ8501