Bendera cuma setengah tiang, Gubernur sebut itu faktor alam
"Ini faktor teknis dan alam saja, saya yakin tidak ada yang menginginkan insiden seperti ini."
Insiden pengibaran bendera "setengah tiang" mewarnai upacara HUT Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-69 di rumah jabatan Gubernur Gorontalo, Minggu (17/8). Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengatakan tak ada yang patut disalahkan.
"Ini faktor teknis dan alam saja, saya yakin tidak ada yang menginginkan insiden seperti ini terjadi. Saya juga percaya semua sudah melakukan yang terbaik," ungkapnya, Minggu (17/8) dikutip antara.
Insiden tersebut membuat anggota Paskibra nampak tak mampu menyembunyikan kesedihan mereka. Usai melaksanakan tugas, tangis di antara mereka pun pecah.
Mereka mengaku terpukul atas kejadian ini. "Kami sedih. Kami merasa sudah melakukan yang terbaik. Kami berlatih tiap hari agar upacara ini sukses, tapi apa mau dikata kalau kejadiannya begini," ucap salah satu anggota Paskibra.
Insiden itu terjadi ketika Pasikbra yang tengah menaikkan bendera tak mampu mengerek hingga ke puncak. Penyebabnya diduga adalah tali bendera tersangkut di katrol. Meski sudah berupaya menurunkan kembali bendera, melipatnya dan mengibarkan untuk kedua kalinya namun upaya tersebut gagal.
Upacara tersebut dipimpin oleh Gubernur Gorontalo dan pembaca teks Proklamasi adalah Ketua DPRD Provinsi Gorontalo Rustam Akili.
Sedangkan pembentang bendera adalah Prayoga Setya dari SMA I Tolangohula, pengerek bendera Sigit Prananta dari SMA Negeri I Gorontalo dan pembawa baki bendera Priscilia Laura Anastasya Pala yang merupakan siswi SMA Negeri III Gorontalo.