Pemilu 2024, Airlangga Dinilai Jadi Faktor Utama Melejitnya Perolehan Suara Golkar
Partai Golkar meraih 23.208.654 atau 15,28 persen suara di Pemilu 2024.
Pemilu 2024, Airlangga Dinilai Jadi Faktor Utama Melejitnya Perolehan Suara Golkar
Partai Golkar meraih 23.208.654 atau 15,28 persen suara di Pemilu 2024. Pengamat politik Universitas Nasional (Unas) R Wijaya Dg Mapasomba menilai melejitnya raihan suara Golkar karena sejumlah hal.
Namun, lanjut dia, yang paling utama karena sosok Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Menurut dia, Airlangga mampu memimpin dan menggerakkan mesin partai.
"Harus diakui bahwa pengaruh Airlangga yang membangun konsolidasi yang kuat dari internal sampai ke masyarakat paling bawah, menyebabkan lonjakan suara Partai Golkar" kata Wijaya di Jakarta, Rabu (27/3).
Faktor kedua, lanjut Wijaya, militansi kader-kader Golkar yang terjun langsung di tengah-tengah masyarakat menyerap aspirasi. Hal tersebut juga tidak lepas dari peran Airlangga sebagai nakhoda partai sehingga jumlah perolehan kursi Golkar naik signifikan.
"Kalau suara partai naik kan pasti tergantung siapa ketua umumnya, nah pada saat ini kan Airlangga Ketua Golkar berarti keberhasilan ini suatu pembuktian dari kepemimpinan beliau," ujarnya.
Kemudian, lanjut Wijaya, Airlangga memang benar-benar tepat menempatkan calon legislatif (caleg) di sejumlah daerah yang berpotensi menang.
"Inilah kehebatan Airlangga pendekatannya kepada figur yang berpengaruh di daerah itu, kemudian diusung menjadi caleg Golkar, akhirnya terbukti banyak caleg Golkar yang lolos ke Parlemen dan ini tidak bisa dinafikan bahwa memang kerja Airlangga," terangnya.
Wijaya tidak setuju adanya anggapan bahwa suara Golkar naik signifikan lantaran efek mengusung pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Justru sebaliknya menurut dia, berkat Partai Golkar perolehan suara Prabowo-Gibran naik di beberapa daerah.
"Kalau ada yang mengatakan bahwa suara Partai Golkar naik karena mengusung Prabowo-Gibran, ya saya pikir tidak tepat. Karena Golkar merupakan partai besar dan salah satu partai tertua, tidak mungkin mengejar efek ekor jas Prabowo-Gibran," tuturnya.
Selain itu, tambah Wijaya, kemenangan Partai Golkar di 15 Provinsi juga tidak lepas dari hasil kerja Airlangga sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).
"Masyarakat melihatnya ke arah itu, semenjak (Airlangga) menjadi menteri konsisten menjalankan tugasnya melayani membuat kebijakan yang langsung menyentuh ke masyarakat paling bawah, Pak Airlangga juga bukan pemimpin yang kontroversial," tuturnya.
Dalam Pemilu 2024, Golkar menjadi peraih suara tertinggi pada Pemilu 2024 di antara partai politik koalisi pendukung Prabowo-Gibran.
Partai berlambang pohon beringin itu hanya kalah dari PDIP sebagai partai pemenang Pemilu Legislatif (Pileg).
PDIP meraih 25.377.279 atau 16,27 persen suara nasional, sementara Golkar meraup 23.208.654 atau 15,28 persen suara.