Bentrokan warga di Riau, satu tewas dan beberapa orang luka-luka
Belum diketahui pasti apa penyebab terjadi bentrokan berdarah tersebut.
Bentrokan berdarah antara sekitar 500-an masyarakat dengan PT Merangkai Artha Nusantara (MAN) terjadi di Desa Mahato Sakti, Kecamatan Tambusai Utara kabupaten Rokan Hulu, Riau. Akibat peristiwa itu, satu orang tewas dan beberapa orang lainnya luka-luka.
"Akibat bentrokan tersebut, seorang anggota PAM Swakarsa dari PT MAN tewas," ujar Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo kepada merdeka.com, Sabtu (21/12).
Guntur menjelaskan, korban tewas tersebut bernama Lukas Barus (35). Lukas tewas karena mengalami luka bacok di sekujur tubuhnya.
"Korban tewas karena mengalami luka tusuk pada bagian dada kanan kedalaman 3 cm, kepala atas luka bacok 5 cm, belakang telinga kanan luka bacok dan tempurung kelapa pecah, luka bacok pada pinggang atas 4x2 cm, luka bacok pada pantat ukuran 5x3 cm, luka bakar pada pinggang kiri, lengan kiri atas dan paha kanan," terang Guntur.
Sementara itu, korban luka diketahui bernama Salomo Surbakti (30) beralamat Desa Bangun Jaya. Salomo mengalami luka gores pada dada kiri dan luka gores pada pinggul kanan.
Selain itu, korban luka lainnya bernama Suka Indra Ginting, (36) beralamatkan di desa Banun Jaya mengalami luka tembak pada punggung tembus ke bagian lengan. "Menurut pengakuan korban, yang bersangkutan ditembak dengan senapan angin,"kata Guntur.
Saat ini polisi masih mendata korban lainnya. Seluruh korban masih berada di rumah sakit Medika Tambusai Utara, Kabupaten Rokan Hulu, Riau.
Informasi di kepolisian menyebutkan, bentrokan terjadi antara ratusan masyarakat dengan sekitar 28 anggota Pam Swakarsa PT Merangkai Artha Nusantara (MAN) terjadi pada Jumat (20/12/) lalu. Kejadian bermula pada pukul 08.30 WIB, saat itu masyarakat berkumpul di Simpang DK 2F Desa Mahato Sakti. Mereka bergerak ke barak tempat berkumpulnya anggota Pam Swakarsa PT MAN.
Namun masyarakat melihat barak kosong, sekitar pukul 09.00 WIB, masyarakat bergerak ke lokasi PT MAN. Di lokasi perusahaan itu, ratusan massa yang menang jumlah terlibat bentrok fisik dengan sekitar 28 anggota Pam Sawakarasa perusahaan.
Pada waktu hampir bersamaan, sekitar pukul 08.00 WIB, personil Polsek Tambusai Utara sendiri melakukan pengaman aksi damai masyarakat Desa Bangun Jaya di PKS PT MAN. Aksi itu masih terkait tuntutan pemasangan penerangan listrik gratis dari perusahaan.
Namun, saat aksi sedang berlangsung sekitar pukul 09.00 WIB, anggota polisi ditarik dari aksi unjuk rasa di PKS PT MAN. Mereka diterjunkan ke lokasi bentrok di kebun perusahaan di Desa Mahato Sakti dibantu personel dari Polres Rohul dan personel Polsek Tambusai.
Saat tiba di lokasi, masyarakat dengan Pam Swakarsa PT MAN sudah terlibat bentrok fisik. Akibat bentrokan itu, seorang anggota Pam Swakarsa bernama Lukas Barus (35) tewas dengan luka bacok disekujur tubuhnya.
Sementara, tiga anggota Pam Sakarsa lainnya yakni Suka Ginting (36), Suwandi Ginting (37), dan Salomo Surbakti (30) mengalami luka-luka. Ketiganya sempat dirawat RS Medika milik PT Torganda di Desa Rantau Kasai, Tambusai Utara. Rencananya, ketiganya akan dirujuk ke RSUD Pasirpangaraian kabupaten Rokan Hulu, Riau.
Belum diketahui pasti apa penyebab terjadi bentrokan berdarah tersebut. "Saat ini kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, nanti akan kita beritahu perkembangannya," pungkas Guntur.