Berani Berubah: Pahlawan di Tengah Pandemi
Di HUT RI ke-76, ada banyak pahlawan yang ikut membantu penanganan Covid-19. Mereka para relawan yang selalu siap jika dibutuhkan
Sudah satu tahun lebih Indonesia menghadapi Pandemi Covid-19. Satu persatu masyarakat mulai tumbang setelah tertular virus ini. Namun tak sedikit pula bantuan yang datang, mulai dari warga biasa hingga para pejabat.
Di HUT RI ke-76, ada banyak pahlawan yang ikut membantu penanganan Covid-19. Mereka para relawan yang selalu siap jika dibutuhkan, mulai dari memberikan makanan gratis untuk warga isoman, pengemudi ambulans, relawan pemulasaraan hingga penggali kubur.
-
Mengapa Erna Herawati mengalami kesulitan saat pandemi? “Itu penjualan hampir nol. Padahal kita kebutuhan tetap ada,” kata Erna dikutip dari kanal YouTube Bantul TV.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap penyebaran virus? Salah satu faktor utama yang membuat kelelawar menjadi vektor utama penyakit adalah keanekaragaman spesiesnya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.000 spesies kelelawar yang tersebar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ordo mamalia yang paling beragam. Keanekaragaman ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi virus untuk bermutasi dan menginfeksi berbagai spesies kelelawar, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran ke manusia.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Siapa yang membantu Giriwangi untuk kembali bangkit setelah pandemi Covid-19? Setelah berjalannya pengobatan, perlahan Giriwangi mulai bangkit dengan mengikuti skema bantuan dari program BRI.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
istimewa
Agus Susanto, seorang penggali kubur memiliki cerita unik selama menjalani profesinya. Di masa pandemi ini, tidak semua keluarga bisa melihat pemakaman keluarganya. Mereka hanya bisa melihat lewat sambungan telepon.
"Kesedihannya saya lihat itu karena ditinggalkan untuk selama-lamanya mungkin sama almarhum. Kadang-kadang ada yang jatuh pingsan juga," kata Agus.
istimewa
Solichin, relawan pemulasaraan juga punya cerita selama membantu warga memandikan jenazah. Solichin sempat mengalami kesulitan, seperti kekurangan perlengkapan.
"Misalkan plastik kah, kita bingung atau kekurangan bahan-bahan kita perlukan. Peti yang harus kita perlukan tidak ada, kadang kita bingung bagaimana ini harus segera. Sedangkan mayat ini, jenazah harus segera kita pulsarkan atau kuburkan secepat mungkin," kata Solichin.
istimewa
Hati Komari, pengemudi ambulans, ikut tergerak membantu penanganan Covid-19. Komari langsung setuju, setelah diajak menjadi relawan dari temannya. Komari ikhlas membantu. Dia justru menyumbangkan sedikit rezekinya untuk membantu.
"Jadi materi saya, tenaga saya yang saya sumbangkan," kata Komari.
istimewa
Ahmad Mujahidin, seorang penjual soto, juga menyumbangkan makanan untuk pasien isolasi mandiri di rumah. Menurutnya, beberapa pasien isoman justru paling membutuhkan bantuan. Karena, mereka tidak terlalu didukung fasilitas medis, dan beberapa meninggal dunia.
"Nah, saya tidak ingin setidaknya di lingkungan kami itu ada orang-orang yang terabaikan seperti itu," kata Ahmad.
Agus ingin pandemi ini berakhir. Dia ingin semua kembali seperti semula. Bisa berkumpul dengan keluarga, tanpa ada rasa khawatir.
Meski begitu, mereka ikhlas membantu dalam penanganan Covid-19.
"Alhamdulillah ada rasa apa ya bangga dalam diri sendiri bisa dalam membantu masyarakat dan juga berguna di bidang kemanusiaan," kata Solichin.
(mdk/noe)