Berdalih Cemburu, Ibu di Indramayu Sewa Pembunuh Bayaran Habisi Anak Tiri
Kasus pembunuhan itu berawal dari penemuan mayat anak laki-laki di Sungai Prawira, Indramayu. Hasil penyelidikan dilakukan polisi terungkap bahwa mayat itu merupakan korban pembunuhan.
Seorang ibu rumah tangga ditangkap Jajaran Satreskrim Polres Indramayu, Jawa Barat. Ibu rumah tangga bernama Saniya Aditiya (20) itu ditangkap setelah melakukan pembunuhan terhadap anaknya sambungnya.
Kasus pembunuhan itu berawal dari penemuan mayat anak laki-laki di Sungai Prawira, Indramayu. Hasil penyelidikan dilakukan polisi terungkap bahwa mayat itu merupakan korban pembunuhan.
-
Apa yang menjadi ciri khas perahu nelayan Indramayu? Perahu buatan nelayan Indramayu dikenal tangguh dan kokoh.
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Apa itu Bubur Kuning khas Indramayu? Bubur kuning ini disajikan layaknya sayur dengan isian hati dan ampela ayam lezat. Bubur ayam pada umumnya berisi bubur nasi dengan isian ayam goreng suwir, kacang, irisan loncang dan kerupuk dengan siraman kuah sedikit. Namun di Indramayu, terdapat varian bubur ayam yang unik dan berbeda bernama bubur kuning.
-
Di mana para nelayan Indramayu membuat perahu mereka? Daerah pembuatan perahu biasanya ada di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimanuk, yang merupakan sungai besar di Jawa Barat dan bermuara ke Laut Jawa.
-
Apa itu Mi Kemi Indramayu? Indramayu punya kuliner langka namanya Mi Kemi. Menurut warga setempat, mi ini sudah ada sejak 1980-an, dan menjadi makanan favorit warga di pesisir utara Jawa Barat tersebut.
-
Apa yang dikeluhkan nelayan Indramayu kepada Ganjar Pranowo? "Ada bajak laut," kata nelayan.Berdasarkan pengakuannya, nelayan itu menyetor mulai Rp3 juta hingga Rp5 juta setiap minggunya. "Orang biasa seperti saya, cuma baik keamanannya kalau ada masalah," ujar nelayan.
"Kasus ini bermula adanya penemuan mayat anak laki-laki di Sungai Prawira, Kabupaten Indramayu. Dan setelah diselidiki ternyata korban pembunuhan," kata Kapolres Indramayu AKBP M. Lukman Syarif di Indramayu, Kamis (23/9).
Lukman mengatakan tersangka yang ditangkap dalam kasus pembunuhan itu ada dua orang, yaitu Saniya Aditiya (20) ibu tiri korban, dan Syaifudin (26) pembunuh bayaran. Keduanya merupakan warga Kabupaten Indramayu.
Menurut dia, kasus pembunuhan terhadap anak itu bermula dengan ditemukannya mayat korban oleh warga di sungai. Pada saat ditemukan keadaan korban sudah membusuk. Kemudian anggota Polres Indramayu menerima laporan adanya anak yang hilang beberapa hari sebelumnya.
"Setelah dilakukan tes DNA dengan ayah kandung korban, ternyata cocok," ujar dia.
Lukman mengatakan setelah mendapatkan keterangan dari ayah korban, kemudian dilakukan penyelidikan, dan selanjutnya kasus tersebut mulai perlahan terungkap setelah adanya kesaksian dari beberapa orang.
Kemudian lanjut Lukman, dari keterangan para saksi bahwa korban sebelum ditemukan meninggal dunia dibawa seorang laki-laki dengan ciri-ciri berpenampilan anak punk.
"Setelah mendapat informasi tersebut kami langsung mengamankan tersangka (Syaifudin), dan dari pengakuannya memang dia yang membunuh korban dengan cara diceburkan ke dalam sungai," kata dia.
Pelaku Cemburu dengan Korban
Tersangka Syaifudin mengaku perbuatan yang dilakukannya itu dikarenakan disuruh oleh tersangka Saniya Aditiya (20) yang merupakan ibu tiri korban, dengan diimingi sebuah imbalan.
Lukman menambahkan motif ibu tiri tega melakukan pembunuhan dilatarbelakangi rasa cemburunya, di mana ayah korban lebih sayang ke anak kandungnya.
"Akibat perbuatannya, kedua tersangka dijerat Pasal 340 atau 338 KUHP tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup," tandasnya.
Baca juga:
Kronologi Pembunuhan Selebgram AS Gaby Petito, Kasusnya Masih Jadi Misteri
Diduga Dibunuh, Warga Palembang Tewas dengan Luka Bacok di Kepala
Alasan Cemburu, Suami di Bandung Barat Siksa Istri Keenam hingga Meninggal
Pengadilan HAM Eropa Putuskan Rusia Bersalah Atas Pembunuhan Mantan Pegawai KGB
Update Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang