Beredar foto dan video kekerasan polisi saat menangkap petani
Salah seorang petani sampai mengalami luka parah di mata kanannya.
Sejumlah foto yang memperlihatkan perlakuan arogan polisi yang beredar di media sosial, ketika menahan sejumlah petani mendapat kecaman netizen. Dalam foto tersebut, terlihat puluhan petani ditelanjangi dengan tangan diborgol.
Bahkan salah satu petani terlihat mengalami luka di bagian kepala. Mata kanan petani pria berbadan tambun tersebut luka dan mengeluarkan darah.
Foto kekerasan tersebut diunggah ke Facebook oleh akun Facebook atas nama Ghina Sari Mustika pada Senin (11/5) pagi. Dalam keterangannya, akun tersebut menuliskan jika penangkapan tersebut terjadi di Malili, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Namun berselang beberapa waktu kemudian, foto tersebut telah dihapus.
Sementara itu, sebuah video yang diunggah ke YouTube memiliki kesamaan lokasi dengan foto yang diunggah Ghina Sari Mustika. Dalam video berdurasi 21 menit 55 detik tersebut terlihat bagaimana kekerasan yang dilakukan polisi.
Dalam video berjudul 'Penangkapan Petani Penggarap Lahan HGU PT. Sindoka Di Luwu Timur', terlihat bagaimana polisi meminta petani untuk melepaskan pakaiannya. Tidak cuma itu, sejumlah polisi juga menghardik dengan perkataan kasar.
Di menit ketujuh, detik kesebelas, seorang polisi berpangkat kompol tampak menekan kepala salah seorang petani yagn sedang jongkok ke bawah. Polisi tersebut memerintahkan petani tersebut dibawa ke kantor polisi.
"Bawa ke sana. Bawa. Daripada saya seret," teriak salah seorang polisi di menit ketujuh detik ketiga puluh.
Video penangkapan yang diunggah pada 10 Maret 2015 tersebut mendapat komentar beragam dari netizen. Sebagian besar dari mereka mengecam tindakan kekerasan dan arogan yang dilakukan anggota korps Bhayangkara tersebut.
"Bukti matinya naluri polisi, matinya hati nurani polisi yang hanya mempertuankan kaum pemodal. menindas rakyat menindas Indonesia," tulis channel Muhammad suaib Natsir, Senin (11/5).
"Saya cuma bisa prihatin sebagai sesama manusia," tulis channel Roso Sasongko.
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Mengapa polisi cepek semakin banyak di Jakarta? Munculnya polisi cepek sejalan dengan perkembangan wilayah perkotaan di Indonesia, terutama di Jakarta, yang kini dikenal sebagai salah satu kota metropolitan dengan tingkat kemacetan tertinggi dan durasi kemacetan terlama di Indonesia.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Siapa saja penerus para Jenderal Polisi? Ipda Muhammad Yudisthira Rycko anak Komjen Rycko Amelza Dahniel. Yudisthira lulusan Akpol 51 Adnyana Yuddhaga. Ipda Jevo Batara anak Irjen Napoleon Bonaparte. Jevo polisi muda berparas tampan. Iptu Ryan Rasyid anak Irjen Hendro Pandowo. Ryan baru lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Ipda Adira Rizky Nugroho anak Irjen (Purn) Yazid Fanani. Adira peraih Adhi Makayasa Dia lulusan Akpol Angkatan ke-53 tahun 2022. Iptu Danny Trisespianto Arief Anak mantan Kapolri Sutarman.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.