Bergaji Rp300 Ribu, Sejumlah Guru di Sumsel Terpaksa Ngojek dan Jadi Buruh Sawit
Kesejahteraan guru di Sumatera Selatan belum sepenuhnya merata. Masih ada saja tenaga pendidik yang harus mencari pekerjaan lain untuk menambah penghasilan.
Kesejahteraan guru di Sumatera Selatan belum sepenuhnya merata. Masih ada saja tenaga pendidik yang harus mencari pekerjaan lain untuk menambah penghasilan.
Hal itu disampaikan Ketua Persatuan Guru Indonesia (PGRI) Sumsel Ahmad Zulinto, Selasa (2/5). Menurut dia, kondisi itu terjadi di hampir semua wilayah Sumsel, terlebih di daerah pedalaman.
-
Mengapa remaja ini viral? Dalam sebuah video TikTok yang diunggah oleh akun @reyvasky_, potret remaja yang disebut mirip dengan Arhan menjadi viral dengan cepat.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Kapan surat izin sakit sekolah menjadi topik yang dibicarakan dan viral? Seiring berjalannya waktu, ada sebagian sekolah yang memperbolehkan mengirimkan surat izin sakit sekolah melalui aplikasi pesan singkat atau WhatsApp.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
"Ya kesejahteraan guru belum merata karena masih ada guru dengan pendapatan Rp300 ribu per bulan," ungkap Zulinto.
Dalam situasi itu, guru harus mencari cara lain agar kebutuhan dapur tercukupi dan menjadi pendidik, meski status honor, tetap berjalan. Biasanya mereka menjadi tukang ojek atau buruh sawit sebagai pekerjaan sampingan.
"Mereka harus putar otak agar mengajar tetap bisa dan kebutuhan tercukupi. Tapi bagaimana bisa guru seperti itu akan meningkatkan kemampuannya, karena konsentrasi terpecah," ujarnya.
Menurut dia, kualitas dan kesejahteraan guru mesti menjadi prioritas di samping peningkatan kurikulum. Dia mengapresiasi adanya program pengangkatan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kontrak (P3K).
Hanya saja, jumlah kuota pengangkatan tak sebanding dengan banyaknya guru honorer dengan alasan keterbatasan anggaran dari pemerintah daerah. Padahal, pemerintah bisa mengajukan bantuan ke pusat melalui dana alokasi khusus untuk menggaji mereka.
"Guru honorer mestinya diangkat karena keberadaan mereka dibutuhkan, apalagi di pelosok yang kekurangan tenaga pendidik," tutur dia.
Tidak hanya soal kesejahteraan, guru berstatus honorer dan P3K kerap mendapat diskriminasi dari guru yang berstatus aparatur sipil negara (ASN). Padahal mereka sama-sama bekerja di sekolah negeri dan memiliki tanggung jawab masing-masing.
"Tidak boleh ada diskriminasi karena jika dibiarkan proses belajar mengajar tidak optimal dan tentu level pendidikan pun akan terkikis," terangnya.
Gubernur Sumsel Herman Deru berharap pendidikan di provinsi itu tidak boleh ketinggalan dalam semua aspek. Sebab, sistem pendidikan terus dinamis menyesuaikan kebutuhan kekinian.
Karena itu, ia meminta setiap guru dapat memanfaatkan peluang-peluang yang ada guna meningkatkan kesejahteraan, semisal sertifikasi dan insentif. Semua pihak juga bisa berperan serta dalam memberikan dukungan guna memaksimalkan tanggung jawab guru dan kesejahteraannya.
"Guru sejahtera pasti kualitas pendidikan maju, itu adalah harapan kita semua," kata dia.
Baca juga:
Aksi Revolusi Pendidikan Nasional di Hardiknas
Hardiknas, Bupati Ipuk Luncurkan Puluhan Desa Rintisan Tuntas Wajib Belajar 12 Tahun
Memperingati Hari Pendidikan Nasional 2 Mei, Ini Sejarah Singkatnya
Heru Budi: Semoga Generasi Muda Bisa Sekolah Sampai Perguruan Tinggi
60 Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional & Link Twibbon, Kobarkan Semangat Belajar
Peringati Hardiknas 2023, Jokowi: Pendidikan Tanggung Jawab Bersama