Berhaji di Usia 105 Tahun, Mbah Karto Berbagi Tips Tetap Bugar: Jauhi Rokok
Mbah Karto mendaftar haji pada 2014 dari hasil bertani dan seyogyanya berangkat menunaikan rukun Islam kelima itu pada 2020. Namun, pandemi Covid-19 membuat harapannya tertunda terwujud.
Sebanyak 355 jemaah calon haji Embarkasi Palembang memasuki Asrama Haji sebelum diterbangkan ke Tanah Suci besok. Mereka masuk dalam kelompok terbang 1 asal Ogan Komering OKU (OKU) Timur, Sumatera Selatan.
Dari ratusan calon haji itu, ada seorang jemaah yang tercatat sebagai calon haji tertua di kloter ini. Ia adalah Kartoyitno bin Ahmad Sadiyo yang kerap disapa Mbah Karto berusia 105 tahun asal Desa Berasan Mulya, Kecamatan Buay Madang Timur, OKU Timur.
-
Mengapa jumlah jemaah haji yang meninggal tahun 2023 lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya? Jumlah jemaah haji yang meninggal pada tahun 2023 ini jauh lebih banyak dibanding tahun sebelumnya. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Solo menyebutkan jumlah jemaah haji asal Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang meninggal dunia dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023 cukup tinggi dibanding tahun sebelumnya.
-
Kapan jemaah haji melempar jumrah? Prosesi ini dilakukan pada hari-hari tertentu dalam perjalanan haji.
-
Kapan jemaah haji tersebut diberangkatkan? Tapi, tadi dia sudah diberangkatkan bersama dengan jemaah haji Kloter 11 asal Maluku Utara,"
-
Siapa yang berangkat haji? Rezky Aditya merasa sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa kepada dirinya dan istrinya, Citra Kirana, untuk dapat menunaikan ibadah haji tahun ini.
-
Apa itu haji? Haji sendiri merupakan salah satu rukun Islam yang bisa ditunaikan. Haji merupakan ibadah yang ditunaikan setelah syahadat, salat, zakat, dan puasa. Namun dalam syariatnya, menunaikan ibadah Haji dapat dilakukan apabila seorang muslim mampu melaksanakannya.
Tetapi, jangan pikir Mbah Karto sudah benar-benar renta. Sebab, meski usianya sudah senja, Mbah Karto tampak masih sehat bugar. Ia sebenarnya masih bisa berjalan sendiri, namun petugas merasa kasihan sehingga menyiapkan kursi roda baginya selama proses administrasi dan pemeriksaan kesehatan.
Mbah Karto mendaftar haji pada 2014 dari hasil bertani dan seyogyanya berangkat menunaikan rukun Islam kelima itu pada 2020. Namun, pandemi Covid-19 membuat harapannya tertunda terwujud.
Beruntung, ia masih diberikan kesehatan dan pangjang umur hingga bisa berangkat haji di tahun ini.
Kebahagiaan Mbah Karto
Kebahagiaan terpancar jelas dari wajahnya keriput. Bagi Mbah Karto, kesehatan yang dirasakannya saat ini atas izin Allah SWT sehingga masih memberikan kesempatan bertamu di rumah-Nya seumur hidup. Di samping itu, ia juga menjaga pola hidup yang sehat dengan resep sederhana dan bisa dilakukan setiap orang.
Mbah Karto menyebut tubuhnya sehat dan kuat karena tidak merokok dan lebih suka makanan yang dibakar atau direbus. Sementara makanan yang berminyak atau berlemak tinggi sama sekali ia tinggalkan.
Selain itu, Mbah Karto juga rajin melaksanakan salat Tahajud. Sebelum salat, ia mandi terlebih dahulu sehingga tubuhnya tetap bugar.
"Semasa hidup saya hidup seperti itu, Alhamdulillah masih sehat sampai sekarang," ungkap Mbah Karto, Jumat (26/5).
Layanan untuk Calon Haji Lansia
Layaknya lansia, pendengaran Mbah Karto sedikit terganggu. Ia bisa mendengar jika lawan bicaranya mendekat ke telinganya atau berbicara lebih tinggi.
Terpisah, Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Sumsel, Armet Dachil mengatakan, panitia menyiapkan jalur khusus, tempat duduk, dan layanan fast track bagi calhaj lansia. Kamar yang ditempati kelompok umur ini juga berada di lantai satu asrama haji dengan fasilitas lengkap.
Jemaah haji lansia juga diberikan pemahaman untuk mengurangi mobilitas. Dengan kondisi cuaca dan risiko tinggi, jamaah diminta minimal mengkonsumsi air putih satu jam satu cangkir.
"Panitia berikan kemudahan bagi semua jemaah agar mereka nyaman dan aman hingga di Tanah Suci atau sepulang nanti," terangnya.
Armet menjelaskan, ada perubahan konfigurasi pesawat yang selama ini berkapasitas 450 seat dan kali ini penerbangan menggunakan maskapai Saudi Airliness dengan kapasitas 360 seat. Kloter 1 dijadwalkan take off menuju Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz Madinah pada besok hari pukul 10.00 WIB.
"Bersama para jamaah, ada lima petugas haji, tiga di antaranya seorang dokter dan dua perawat. Jamaah haji lansia menjadi prioritas, apalagi 60 persen jamaah haji Sumsel masuk kategori itu," pungkasnya.
(mdk/lia)