Berkah pengecer di tengah harga BBM turun
Para pengecer itu mengaku mendapatkan keuntungan Rp 70 ribu per hari dari biasanya Rp 50 ribu per hari.
Turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) mulai 5 Januari 2016 lalu, justru menjadi berkah bagi para pengecer. Mereka mendapat banyak untung lantaran harga eceran tetap seperti sebelumnya.
Hal ini terjadi di Palembang. Mayoritas pengecer BBM jenis premium di kota itu enggan menurunkan harga premium. Untuk satu liter bensin eceran masih cukup tinggi yakni Rp 9 ribu. Sedangkan untuk satu setengah liter bensin seharga Rp 15 ribu.
Bensin tersebut disimpan dalam bekas botol air mineral. Padahal, harga premium atau bensin normal yang ditetapkan pemerintah turun dari Rp 7.300 menjadi Rp 6.950. Penjual bensin eceran mengaku tidak menurunkan harga lantaran selisih turun yang ditetapkan pemerintah tidak terlalu besar, hanya Rp 400 per liter.
"Ngapain diturunkan, selisihnya juga sedikit. Sama saja tidak turun," ungkap Ali (30), salah seorang penjual bensin eceran di kawasan Radial Palembang, Kamis (7/1).
Meski selisih penurunan harga BBM sedikit, namun itu sudah cukup membuat pengecer lebih untung dibanding sebelumnya. Sebab, penghasilan mereka sedikit bertambah dari hari biasanya.
"Kalau kemarin-kemarin dapatnya Rp 50 ribu sehari, sekarang sampe Rp 70 ribuan," ujarnya.
Meski terbilang jauh lebih mahal dibanding stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), keberadaan bensin eceran tersebut masih dibutuhkan pengendara. Apalagi, jika pada saat bensin habis mendadak dalam perjalanan.
"Kalau di SPBU sering antrian, di tempat eceran lancar-lancar, walaupun agak mahal harganya," pungkasnya.
Baca juga:
Harga turun, BBM tetap mahal dan langka di sejumlah daerah di Sumut
Banyak SPBU di sepanjang jalur Puncak kehabisan stok BBM
Masyarakat kesal stok BBM kosong sepanjang jalan Sumbar-Riau
Harga BBM subsidi turun, warga Bandarlampung sulit cari Premium
Turunnya harga BBM buat stok di SPBU Padang kosong
4 Hari tak dapat pasokan BBM, SPBU ini rugi Rp 25 juta
Selain Premium, stok Pertamax juga kosong
-
Kapan Pertamina menyesuaikan harga BBM? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Mengapa Pertamina menyesuaikan harga BBM? Pertamina menyesuaikan harga BBM untuk mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
-
Kenapa harga BBM di Singapura tinggi? Penerapan tarif pajak yang lebih tinggi telah menaikkan harga minyak di negara kecil tersebut.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga jual BBM non subsidi? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Siapa yang mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM subsidi? Dilansir dari Antara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pernah mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM bersubsidi.
-
Bagaimana Pertamina memastikan harga BBM tetap kompetitif? “Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,” ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso. Fadjar menambahkan di tengah fluktuasi harga minyak dunia, Pertamina terus berupaya menjaga kinerja rantai pasoknya, termasuk fleksibilitas memperoleh minyak mentah (crude oil) sehingga harga produk BBM bisa tetap kompetitif.