Berkomplot Rampok Penumpang, Pengemudi Betor Babak Belur Dihajar Warga
Hendra pun dihakimi massa hingga babak belur. Dia masih beruntung karena tim Pegasus Polsek Medan Barat tiba di lokasi tepat waktu dan mengamankannya.
Hendra Saputra (40) harus membayar mahal perbuatannya. Pengemudi becak bermotor (betor) ini babak-belur dihakimi warga karena berkomplot melakukan perampokan terhadap penumpangnya.
Berdasarkan informasi dihimpun, Rabu (19/6), Hendra kena batunya di kawasan Jalan Pertempuran Pulo Brayan, Medan Barat, Senin (17/6) malam. Korbannya berteriak dan pria yang tinggal di Jalan Gagak Hitam, Sunggal itu tidak mampu meloloskan diri dari kepungan massa.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Perang Kamang terjadi? Perang Belasting yang berlangsung di Kamang ini kemudian disebut juga dengan peristiwa Perang Kamang yang terjadi sekira tahun 1908.
-
Kapan Perang Cumbok berakhir? Konflik yang berlangsung sampai pertengahan Januari 1946 ini dimenangkan oleh kelompok PUSA yang didukung langsung oleh milisi rakyat dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
-
Bagaimana Pemkot Medan menangani pengangguran terbuka? "Untuk penurunan tingkat pengangguran terbuka, Pemkot Medan melakukan intervensi melalui upaya-upaya peningkatan keterampilan dan kesempatan dan kesempatan kerja bagi masyarakat melalui program-program pengembangan kapasitas daya saing, program-program pelatihan, peningkatan produktivitas dan penempatan tenaga kerja, serta melalui program pemberdayaan masyarakat di masing-masing kecamatan dan kelurahan,"
-
Kapan Tangkuban Perahu buka? TWA Gunung Tangkuban Parahu, dibuka setiap hari. TWA Gunung Tangkuban Perahu buka mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore, dengan jam terakhir masuk pukul 16.00.
-
Kapan Stadion Teladan Medan ambruk? Mengutip liputan6, pada 16 September 1979, Stadion Teladan Medan, Sumatera Utara, dipenuhi oleh sekitar 200.000 pengunjung yang datang untuk menyaksikan konser artis cilik Adi Bing Slamet, Iyut Bing Slamet, dan Ira Maya Sopha.
Hendra pun dihakimi massa hingga babak belur. Dia masih beruntung karena tim Pegasus Polsek Medan Barat tiba di lokasi tepat waktu dan mengamankannya.
Kapolsek Medan Barat Kompol Choky Meliala memaparkan, kasus ini berawal saat Hendra mengantar seorang penumpang bernama Masrina (19) dari pool Bus Pelangi di Sunggal menuju Jalan Kapten Sumarsono. Niat tidak baiknya sudah mulai terlihat saat membawa mahasiswi itu beputar-putar melalui jalan yang tidak biasa.
"Sesampainya di Jalan KL Yos Sudarso Simpang Jalan Pertahanan, tiba-tiba pelaku menaikkan seorang pemuda yang belakangan diketahui bernama Andre," jelas Choky.
Andre langsung membekap mulut Masrina. Sementara Hendra memeganginya. "Pelaku Andre kemudian merampas tas hitam milik korban," sambung Choky.
Aksi kedua perampok ini tidak berjalan mulus. Masrina terus meronta dan menarik tas berisi handphone, uang dan surat penting yang hendak dirampas Andre. Korban juga berteriak meminta tolong sambil melambaikan tangannya ke luar becak.
"Kebetulan warga ada yang melihat dan mengejar betor ini. Warga berhasil meringkus tersangka Hendra dan memukulinya," terang Choky.
Andre berhasil kabur. Namun dia meninggalkan sepeda motornya di lokasi.
Hendra masih diproses di Mapolsek Medan Barat. Sementara Andre terus diburu petugas.
"Kita masih mendalami sudah berapa kali mereka melakukan aksi seperti ini," tutup Choky.
Baca juga:
Modus Pinjam Korek Api, Dua Perampok di Penjaringan Gasak Ponsel & Uang Rp3,2 Juta
Gasak Uang di Brankas, Dua Perampok Dipergoki Pemilik Mini Market di Cipinang
2 WN Rusia dan Ukraina Tersangka Perampokan Dilimpahkan ke Kejari Denpasar
Pulang Mudik, Tukiyati Kaget Rumahnya Dibobol Maling dan Perhiasan Raib
Komplotan Bersenjata Api dan Pedang Rampok Toko Emas di Balaraja
Toko Emas di Balaraja Dirampok Pria Bersenpi, Kerugian Ditaksir Rp 1,6 Miliar
Polisi Ringkus Komplotan Bersenpi Pencuri Sepeda Motor di Bekasi