Bertemu Prabowo, Mensos Bahas Data Tunggal Sosial Ekonomi
Pembahasan dengan Prabowo, setelah Kemensos berkoodinasi dengan Menko PMK dan kementerian lainnya yang memiliki data-data.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul mengatakan, pihaknya membahas soal data tunggal sosial ekonomi saat bertemu dengan Presiden RI Prabowo Subianto, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (26/11).
Dia menyebut, pembahasan dengan Prabowo, setelah Kemensos berkoodinasi dengan Menko PMK dan kementerian lainnya yang memiliki data-data.
- Mensos Akui Banyak Bansos Tak Tepat Sasaran, Dorong Penggunaan Data Tunggal untuk Penyaluran
- Prabowo Bertaruh Dengan Menteri Negara Lain soal Ekonomi Indonesia Bisa Capai 8 Persen
- Gestur Prabowo saat Diserang Anies dan Ganjar Viral di Media Sosial
- Anies-Ganjar Kompak Minta Prabowo Buka Data Pertahanan, Ini Aturan UU yang Bersifat Rahasia Negara
"Tadi juga dilaporkan oleh Presiden, Presiden mengarahkan untuk dimatangkan, dimantapkan lagi, sehingga nanti akan diterbitkan data Tunggal Sosial Ekonomi," kata Gus Ipul, saat diwawancarai di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (26/11).
Dia mengatakan, data tunggal tersebut nantinya akan digunakan untuk seluruh kementerian/lembaga. Bahkan, untuk tingkat daerah.
"Jadi nanti kita memiliki data, yang data ini dipergunakan oleh semua kementerian, lembaga, dan juga pemerintah daerah dalam rangka melaksanakan proses pembangunan, termasuk mengintervensi kaitannya dengan beberapa hal, seperti soal penurunan dan pengetasan kemiskinan," jelas dia.
Lebih lanjut, Gus Ipul menjelaskan, pemadanan data tunggal akan dikerjakan oleh BPS. Nantinya, data tersebut akan disalurkan untuk kementerian/lembaga hingga pemerintah daerah.
"Dari BPS, jadi semua dikumpulkan ke BPS, diproses oleh BPS, kemudian nanti kalau sudah selesai, sudah final diserahkan kembali ke masing-masing lembaga," jelas dia.
Gus Ipul berharap, data tunggal dapat diselesaikan pada Desember 2024. Agar, 2025 kementerian/lembaga dan pemerintah daerah memiliki data baru.
"Ya ini diharapkan sih, Desember ini sudah selesai lah diharapkan, paling enggak. Jadi tahun depan kita sudah punya data yang tunggal, data yang valid, data yang akurat, data yang nanti bisa diantisipasi dinamikanya di lapangan, karena setiap data kita tahu dinamis, setiap hari ada yang wafat, ada yang lahir, ada yang naik kelas, ada yang turun kelas, nah itu nanti akan dibicarakan bagaimana kita mengantisipasi dinamikanya," tutupnya.