Besok, Kasad Andika Akan Sampaikan Langsung Kasus Covid-19 di Secapa TNI AD
Data dipaparkan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Nasional mengungkapkan hingga hari ini ada 1.262 kasus konfirmasi positif di klaster Secapa TNI AD dengan 17 orang dirawat di rumah sakit.
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa akan membeberkan secara jelas terkait klaster baru Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 di Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI AD Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (11/7) besok.
Data dipaparkan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Nasional mengungkapkan hingga hari ini ada 1.262 kasus konfirmasi positif di klaster Secapa TNI AD dengan 17 orang dirawat di rumah sakit.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Siapa yang memimpin aksi demo petani Kendeng saat pandemi COVID-19? Aksi demo petani Kendeng kembali dilakukan saat pandemi COVID-19. Kala itu mereka menolak aktivitas penambangan yang dianggap berpotensi merusak lingkungan.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
"Rekan rekan media, pertama saya sampaikan kehadiran kami di sini, barusan kami melakukan vicon dengan pak Kasad. Petunjuk dari pak Kasad, silakan besok hadir di Secapa dan langsung menanyakan kepada Pak Kasad," kata Kapendam III/Siliwangi Kolonel Inf. FX Sri Wellyanto di Media Centre Kodam III / Siliwangi, Bandung, Jawa Barat, Jumat (10/7).
Sri mengatakan, Kasad Andika akan menyampaikan langsung perkembangan kasus Covid-19 di Secapa TNI AD Bandung.
"Saya mengundang rekan-rekan media untuk hadir besok jam 2 di Secapa, rencana pak Kasad langsung menyampaikan dalam preskon besok. Kita tunggu di Secapa. Itu saja yang perlu disampaikan, kepada pimpinan TNI AD. Besok langsung menanyakan langsung kepada bapak Kasad. Perkembangan Covid di Secapa bisa langsung menanyakan kepada bapak Kasad," katanya.
Klaster Secapa TNI AD Sudah Terkendali
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak perlu khawatir dengan klaster penularan Covid-19 di Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI AD di Bandung, Jawa Barat. Menurut Yurianto, Tim Gugus Tugas Nasional Covid-19 telah turun menyisir dan mengendalikan persebaran klaster baru tersebut.
"Dari koordinasi kami terakhir dan pengecekan dari klaster Secapa TNI AD, dari 1.262 kasus konfirmasi positif, 17 orang dirawat di rumah sakit, saat ini kondisi yang dirawat sudah membaik. Tidak ada lagi yang demam yang panas dan keluhan batuk minimal," kata Yurianto saat jumpa pers di Graha BNPB Jakarta, Jumat (10/7).
Untuk yang terpapar tapi tidak menjalankan rawat inap, Tim Gugus Tugas Covid-19 melakukan karantina ketat di Kompleks Secapa TNI AD.
"Protokol karantina menggunakan standar internasional dari WHO, kami tidak mengizinkan ada orang dalam yang keluar, begitu juga sebaliknya," tegas Yurianto.
Dengan demikian, Yurianto meyakini, ledakan kasus di titik tersebut di Jawa Barat sudah tertangani dan masyarakat sekitar tidak perlu khawatir lagi.
"Kita harap masyarakat tidak panik, ini sudah tertangani, kita juga pantau ketat oleh Dinkes Jawa Barat, Dinkes Kota Bandung dan Dinas Kesehatan Kodam 3 Siliwangi, kita bisa kendalikan dengan baik," tegas Yurianto.
(mdk/gil)