Bharada E 'Ditendang' dari Grup WA Duren Tiga, Anggotanya Ferdy Sambo dan Istri
Ahli Digital Forensik dari Bareskrim Polri, Adi Setya mengungkap adanya percakapan dalam grup WhatsApp usai kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Dalam grup itu ada sejumlah orang, termasuk terdakwa Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi.
Ahli Digital Forensik dari Bareskrim Polri, AKP Adi Setya mengungkap, adanya percakapan dalam grup WhatsApp usai kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Dalam grup itu ada sejumlah orang, termasuk terdakwa Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi.
"Di dalam (grup WhatsApp) ada terdakwa ini, lima orang?" tanya jaksa dalam sidang pembunuhan berencana Brigadir J yang berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) , Senin (19/12).
-
Siapa Brigadir Jenderal Sahirdjan? Bapak Itu Brigadir Jenderal Sahirdjan, Guru Besar Akademi Militer!
-
Siapa yang hadir di pengajian Jharna Bhagwani? Semua anggota keluarga hadir di pengajian ini.
-
Di mana Bripda Indria Larasati bertugas? Bripda Indria Larasati bertugas di Satuan Reserse Narkoba Polres Pelalawan, Polda Riau.
-
Siapa yang melamar Jharna Bhagwani? Nah, ada nih cowok keren namanya Husen Nasimov, dia terkenal banget sebagai YouTuber. Nah, pas dia lagi ngelamar, semua temen dan fans Jharna langsung ngucapin selamat deh. Seru banget!
-
Apa yang Adira Kania lakukan baru-baru ini bersama Bragi? Adira Kania, putri Ikke Nurjanah, baru-baru ini tampil bersama Bragi, band milik ayahnya. Adira membawakan lagu "Memandangmu," yang merupakan hit besar ibunya di tahun 90-an.
-
Bagaimana Brigadir Helmi bisa berhasil melumpuhkan pelaku? Aksi heroik Brigadir Helmi ternyata tidak asal-asalan dilakukan. Ia telah berlatih berbagai gerakan sejak lama. Menariknya lagi, ternyata ia merupakan salah satu instruktur bela diri Polri di Polres Magelang.
"Iya," kata Adi.
Mereka adalah Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada E, Bripka RR, dan Kuat Maruf.
Jaksa kemudian bertanya apakah dalam grup tersebut terdapat percakapan antara satu sama lainnya. Adi menjawab tak ditemukan percakapan dalam grup tersebut.
"Sudah tidak ada," kata Adi.
Jaksa lantas bertanya kapan grup tersebut dibuat. Menurut Adi, grup itu dibuat pada 11 Juli 2022, atau tiga hari setelah peristiwa tewasnya Brigadir J pada 8 Juli 2022.
"Grup ini dibuat pada tanggal 11 Juli 2022 oleh akun WhatsApp dengan nama Ricky (Rizal) Wibowo," kata Adi.
Adi menyebut, Bharada E sempat berada dalam grup tersebut namun tak lama. Adi mengungkap grup tersebut diberi nama Duren Tiga.
"Kalau di sini hanya rentang waktu singkat akun WhatsApp atas nama Richard (Bharada E) masuk ke dalam grup tersebut tidak lebih dari satu hari. Dia ditambahkan pada jam 5 pagi tanggal 11, kemudian diromve dari grup tersebut pada jam 8 tanggal 11, jadi enggak sampai satu hari," kata Adi.
"Nama grup ABS (Anak Buah Sambo?)," tanya kembali jaksa.
"Nama grupnya Duren Tiga," jawab ahli.
"Di dalam group Duren Tiga itu berapa orang?," tanya jaksa.
"Lebih dari 7," singkat ahli.
"Ada Sambo di dalamnya?" tanya jaksa kembali.
Kemudian, tim penasihat hukum Ricky Rizal bertanya lebih lanjut siapa saja yang masuk dalam grup tersebut. Adi menyebut, selain lima terdakwa, ada juga kontak atas nama Tuhan Yesus.
"Kontak WhatsApp atas nama Damson, yang berikutnya kontak WhatsApp atas nama Daden, kemudian kontak atas nama Diryanto, Om Kuat, SMD, kemudian atas nama Tuhan Yesus, Alfanzu, Sadam, atas nama Gusti Sejati. Berikutnya kontak atas nama Prayogi Iktara, atas nama AR 19, dan yang terakhir atas nama WTK46," kata Adi.
Kemudian tim penasihat hukum Ricky bertanya data tersebut didapat dari penelusuran telepon seluler milik siapa. Adi menjawabnya dari ponsel milik Bharada E.
"Barang bukti dengan nama Richard," kata Adi.
Reporter: Fachrur Rozie
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)