BI Jember Siapkan Uang Baru Rp1,8 Triliun untuk Kebutuhan Nataru di 5 Kabupaten
Bank Indonesia Jember telah menyiapkan uang kartal senilai Rp 1,8 triliun menjelang libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru). Langkah ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan penukaran uang kertas baru seperti tradisi selama ini.
Bank Indonesia Jember telah menyiapkan uang kartal senilai Rp 1,8 triliun menjelang libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru). Langkah ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan penukaran uang kertas baru seperti tradisi selama ini.
Uang kartal itu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah kerja BI Jember yang meliputi Jember, Situbondo, Banyuwangi, Bondowoso dan Lumajang.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Apa penghargaan yang diraih Bank Jatim? Kali ini, bankjatim berhasil mendapat penghargaan gold rank dalam The Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2023.
-
Kapan Gedung De Javasche Bank diresmikan? Gedung De Javasche Bank ini diresmikan pada 30 Juli 1907, disusul dua kantor cabang lainnya pada 15 Januari 1908 dan 3 Februari 1908.
-
Kapan Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa Indonesia mencapai USD140,2 miliar? Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2024 sebesar USD140,2 miliar.
"Kebutuhan diperkirakan Rp1,2 triliun untuk 5 kabupaten tersebut. Namun kita sediakan Rp1,8 triliun, melebihi proyeksi yang dibutuhkan perbankan," papar Kepala BI Jember Hestu Wibowo pada Jumat (24/12).
BI Jember sengaja menyediakan uang kertas baru melebihi proyeksi untuk mengantisipasi peningkatan permintaan uang kartal selama masa Natal dan Tahun Baru. Meski demikian, BI memperkirakan ada penurunan permintaan masyarakat terhadap uang kartal di masa liburan kali ini dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.
"Jika dibandingkan tahun 2020, kebutuhan masyarakat terhadap uang kartal mengalami penurunan sebesar Rp797 miliar atau lebih rendah 38,5 persen. Hal ini diperkirakan karena masyarakat semakin sedikit menggunakan uang kartal dalam melakukan transaksi sehari-hari (cashless) selama masa pandemi Covid-19," ujar Hestu.
Hingga Kamis (23/12) kemarin, jumlah penarikan uang kartal dari Bank Indonesia Jember (outflow) yang dilakukan perbankan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat telah mencapai Rp1,6 triliun. Sementara itü jumlah uang maşuk (inflow) dari perbankan ke Bank Indonesia Jember hanya sebesar Rp513 miliar.
Jamin Ketersediaan Uang Kartal
Karena itu, Bank Indonesia Jember mengalami net outflow sebesar Rp1,1 triliun. Peningkatan outflow diperkirakan akan terus terjadi terutama menjelang Natal dan Tahun Baru, sebagaimana periode yang sama tahun sebelumnya.
"Masyarakat jangan khawatir karena kita menjamin ketersedian uang kartal selama hari raya Natal dan Tahun Baru. Bank Indonesia Jember akan memenuhi kebutuhan uang kartal dalam nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai kebutuhan, tepat waktu, dan layak edar," tutur Hestu.
Untuk mengantisipasi kebutuhan uang kartal dan kegiatan transaksi sistem pembayaran menjelang Natal dan Tahun Baru, Bank Indonesia Jember melakukan persiapan dan koordinasi dengan KPw BI Provinsi Jawa Timur maupun perbankan, serta infrastruktur sistem pembayaran nontunai untuk memastikan kegiatan transaksi nontunai berjalan lancar.
"Kita juga terus mengoptimalkan sistem pembayaran nontunai melalui Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) guna memastikan terselenggaranya layanan sistem pembayaran yang aman, efisien, handal, lancar, dan inklusif," pungkas Hestu.
(mdk/yan)