Biasa ngebom, mungkinkah teroris teror polisi dengan racun sianida?
Pada tahun 2011 terdapat modus yang sama dilakukan salah satu kelompok teroris di Kemayoran.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengimbau kepada kepala polisi satuan wilayah di daerah untuk lebih waspada terhadap ancaman kelompok teroris yang melakukan aksinya dengan memberi atau mencampuri sianida. Mungkinkah teroris teror polisi dengan sianida?
Menyikapi kewaspadaan Badrodin Haiti perihal teroris akan mencampurkan sianida kepada anggota Polri tersebut menurut pengamat terorisme Universitas Indonesia Ridwan Habib sangatlah mungkin terjadi jika teroris melakukan hal tersebut.
"Sangatlah mungkin teroris menggunakan racun untuk meracuni pada anggota Polri," katanya ketika dihubungi merdeka.com, Selasa (16/2) malam.
Ridwan menjelaskan pada tahun 2011 terdapat modus yang sama dilakukan salah satu kelompok teroris di Kemayoran, pelaku bernama Santanam pernah mencoba meracuni anggota kepolisian dengan menggunakan bahan yang mengandung sianida. "Mereka berusaha mau meracuni anggota kepolisian tapi saat itu untung mereka ditangkap," bebernya.
Tidak hanya meracuni dengan sianida, menurutnya, modus yang lain pun mungkin dilakukan para teroris. Ridwan memaparkan teroris memiliki banyak modus untuk melumpuhkan targetnya.
"Kalau mereka punya bom mereka akan menyerang dengan peledak. kalo mereka punya senjata api mereka akan melakukan penembakan. jika mereka punya pisau mereka melakukan penikaman. kalo mereka gak punya yang lain racun yang paling gampang," tandasnya.
Diketahui sebelumnya, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengimbau kepada kepala polisi satuan wilayah di daerah untuk lebih waspada terhadap ancaman kelompok teroris. Pesan Kapolri itu tertuang dalam telegram Nomor: STR/11/2016/ROOPS.
Dalam telegram itu, Jenderal Badrodin bahwa ada rencana kelompok teroris melakukan aksinya dengan memberi atau mengirim makanan sudah dicampur dengan sianida dengan sasaran anggota Polri yang melaksanakan tugas di lapangan dan Mako Polri. Aksi itu menurut Badrodin terinspirasi kasus kematian I Wayan Mirna Salihin yang diduga diracun rekannya, Jessica Kumala Wongso saat tengah meminum kopi di kawasan Mal Grand Indonesia.
Badrodin meminta kepala polisi satuan wilayah di daerah untuk mengingatkan anggotanya yang bertugas di lapangan ataupun Mako Polri akan adanya rencana aksi kelompok teroris tersebut. Kapolri mengimbau setiap Kapolda mengingatkan anggotanya agar tak mudah menerima pemberian saat makan di warung oleh orang tak dikenal.
Setiap polisi di daerah pun diminta Kapolri untuk mensosialisasikan informasi aksi kelompok teror itu kepada masyarakat. Agar masyarakat memiliki daya cegah dan tangkal terhadap modus baru kelompok teroris ini.
Baca juga:
Modus baru kelompok teroris ancam polisi pakai sianida
Kapolri sebut ancaman anggota Polri dari bom, senjata sampai sianida
Rahasia, Polda Jatim enggan komentari soal ancaman racun sianida
Polisi siaga 1 hadapi teror sianida
Kasus pembunuhan Mirna dan teror sianida ke polisi
Polri sebut info ancaman racun teroris diperoleh dari intelijen
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Siapa Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo? Kartosoewirjo merupakan tokoh populer di balik pemberontakan DI/TII pada tahun 1948.