Bikin Kagum! Pemulung Ini Tahu Nama Para Tokoh Politik Karena Hobi Baca Koran Bekas
Seorang tukang pulung barang bekas, Samsudin bikin kagum. Meski hidup serba terbatas, tak berarti dirinya tertinggal informasi nasional, bahkan dunia.
Seorang tukang pulung barang bekas, Samsudin bikin kagum. Meski hidup serba terbatas, tak berarti dirinya tertinggal informasi nasional, bahkan dunia.
Samsudin berprofesi sebagai pencari rongsokan di pinggir jalan tol. Dia selama ini tinggal di bawah kolong jembatan di daerah Cinangka, Kabupaten Purwakarta.
-
Apa yang didiskusikan Dedi Mulyadi dan pengurus Golkar di pertemuan tersebut? Kita tadi sudah berdiskusi banyak. Intinya bahwa kita mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur di Jawa Barat.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan pertemuan Dedi Mulyadi dengan pengurus Golkar berlangsung? Hal tersebut dipastikan usai pertemuan antara Dedi Mulyadi dengan utusan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, yakni Singgih Januratmoko dan sejumlah petinggi Golkar Jabar di Kota Bandung pada Jumat (2/8) malam.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Kapan Partai Kasih dideklarasikan? Sekelompok anak muda Indonesia asal Papua mendeklarasikan mendirikan partai nasional yang diberi nama Partai Kasih pada Minggu 23 Juni 2024 di Jakarta.
Awalnya, Samsudin tak sengaja bertemu dengan Anggota DPR dari Golkar, Dedi Mulyadi. Sang pejabat baru saja pulang berkegiatan dari Jakarta menuju rumahnya di Lembur Pakuan Subang.
Mulanya Kang Dedi melihat dari kejauhan ada seorang pria berjalan di tengah derasnya hujan sambil memikul karung.
"Eh, Pak Dedi ya," ujar Samsudin saat dihampiri.
Pria asal Pamanukan, Kabupaten Subang ini mengaku lebih senang mencari rongsokan daripada bekerja di kampungnya. Usut punya usut, hal itu ternyata Samsudin cemburu karena sang mantan istri menikah dengan tetangganya sendiri.
"Cari rongsokan di pinggir tol saja, karena kalau di jalan biasa sudah banyak saingan. Penghasilan mah cukup untuk makan sehari-hari," katanya.
Ada kebiasan unik dan patut dicontoh oleh banyak orang dari sosok Samsudin. Meski hanya sebagai tukang rongsokan, namun ia rajin memanfaatkan waktu dengan membaca koran bekas yang ia kumpulkan.
Dari kebiasaan itu, Samsudin memiliki pengetahuan yang cukup luas. Tidak hanya mengetahui tokoh dalam negeri, ia pun hafal sejumlah tokoh dunia.
"Coba menteri pemuda dan olahraga siapa?" tanya Kang Dedi.
"Zainudin Amali," timpal Samsudin.
Saat ditanya ketua MPR RI, Samsudin awalnya menjawab Puan Maharani. Namun ia mengoreksi jawabannya. "Eh, Pak Bambang (Bambang Soesatyo), ucapnya.
"Wah benar tukang baca ini mah," puji Kang Dedi.
Kang Dedi pun kembali bertanya siapa menteri pendidikan. Samsudin pun menjawab ‘Makarim’ yang merupakan nama belakang dari Nadiem Makarim.
"Menteri pertanian?" tanya Kang Dedi.
"Itu yang dulu Gubernur Sulawesi Selatan, Pak Syahrul Yasin Limpo," jawab Samsudin.
Sejumlah pertanyaan mengenai nama-nama menteri bisa dijawab dengan mudah oleh Samsudin.
Tidak hanya itu, Samsudin juga mengetahui rekam jejak Kang Dedi dari seorang Bupati Purwakarta dan kini Anggota DPR RI dapil Purwakarta, Karawang, Bekasi. Bahkan lebih detail lagi Samsudin mengenal Kang Dedi sebagai mantan Ketua Golkar Jabar.
"Ternyata ini keren, top," puji Kang Dedi kembali.
Pertanyaan pun berlanjut ke nama-nama presiden. Lagi-lagi Samsudin dengan mudah menjawab nama presiden Amerika dan Rusia.
"Kalau Perdana Menteri Malaysia?" ucap Dedi.
"Oh itu Pak Anwar Ibrahim, dulu dia pernah jadi wakil juga (Wakil PM Malaysia)," timpal Samsudin.
"Wih dia tahu betul soal pengetahuan umum. Keren banget, top," kata Kang Dedi.
Di akhir pertemuan Kang Dedi sempat menawari Samsudin untuk ikut bersamanya naik mobil. Namun Samsudin memilih untuk melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki.
"Gak ah, Pak. Sekarang mau pulang saja dulu ke marker, ke jembatan," ucap Samsudin.
Kang Dedi pun memberikan sejumlah uang kepada Samsudin sebagai bentuk apresiasi dan tambahan untuk kehidupannya selama satu bulan ke depan.
"Kamu keren. Nanti saya jenguk kamu ke sana, ke kolong jembatan. Nanti kita cari kontrakan biar kamu gak tinggal lagi di kolong jembatan," kata Kang Dedi.
(mdk/rnd)