Bima Arya berencana kurangi jumlah angkot di Bogor
"PKL juga akan kita data dengan pendekatan yang lebih tepat, bukan pendekatan represif. Tapi lebih manusiawi," ujar Bima
Jumlah angkutan kota (angkot) di Kota Bogor terus membludak. Wali kota terpilih Bima Arya mencatat jumlah angkot yang beroperasi harian di Bogor mencapai 3.412 unit. Dalam waktu dekat, dirinya akan mengkaji dan merumuskan angka ideal angkot yang boleh beroperasi di kota hujan itu.
"Tanggerang itu kotanya lebih besar dari Bogor, jumlah penduduknya lebih banyak, jumlah angkotnya lebih sedikit dari pada Bogor. Tapi untuk angka yang tepat, saya meminta Kepala Dinas Perhubungan untuk mengkaji. Barangkali setengahnya, tiga perempatnya," kata Bima kepada merdeka.com di Bogor, Minggu (6/4).
Menurutnya, semua masalah pasti ada solusinya, tinggal dibutuhkan keberanian dan konsistensi. Selain berkomunikasi dengan dinas terkait, dirinya juga akan berkomunikasi dengan pihak angkot, dari pengusaha hingga sopir angkot.
Masalah transportasi dalam kota, diakui Bima sudah ada konsep jalan keluarnya, baik dari Dinas Perhubungan maupun lingkup universitas.
"Tidak mungkin saya membuat kebijakan yang merugikan semua. Jadi jumlah angkot, pengaturan angkot, pengaturan rute dan trayek. Bicara dengan bupati soal terminal batas kota, kemudian masalah kemacetan sangat terkait dengan pengaturan PKL," lanjutnya.
Selain angkot, keberadaan PKL juga turut menyumbang kemacetan Bogor. Bima bakal mendata jumlah PKL, sebelum menentukan kebijakan untuk menanganinya.
"PKL juga akan kita data dengan pendekatan yang lebih tepat, bukan pendekatan represif. Tapi lebih manusiawi," terang Bima.