Blak-blakan Brimob Bongkar Perintah Komandan Kompol Petrus Cari Setoran Rp650 Juta
Buntut dari curhatannya, sang atasan bernama Kompol Petrus Hottiner Simamora dicopot dari jabatannya sebagai Komandan Batalyon Detasemen B Brimob Manggala Junction Polda Riau.
Bripka Andry Darma Irawan mendadak jadi perbincangan publik. Anggota Brimob Batalyon B Pelopor Brimob Polda Riau di Manggala Junction Rokan Hilir itu viral setelah curhatannya di media sosial bikin heboh.
Bripka Andry lewat akun Instagram miliknya @andrydarmairawan07.2 menceritakan hal tak mengenakkan yang dialami. Dia heran dengan proses mutasi yang ditujukan padanya. Padahal, sebagai bawahan dia sudah menjalankan semua perintah atasannya termasuk ketika diminta mencari setoran dengan total nilai mencapai Rp650 juta.
-
Apa tugas utama Brimob Polri saat ini? Korps Brimob Polri bertugas menanggulangi gangguan Kamtibmas berkadar tinggi, utamanya kerusuhan massa, kejahatan terorganisasi bersenjata api, bom, bahan kimia, biologi dan radioaktif.
-
Kapan Brimob Polri resmi berdiri? Tanggal ini menandai berdirinya Brimob pada tahun 1946 di masa perjuangan kemerdekaan Indonesia.
-
Siapa yang dianggap sebagai Bapak Brimob Polri? Atas perjuangannya, Komisaris Jenderal Polisi (Purn.) Dr. H. Moehammad Jasin dikenal sebagai Bapak Brimob Polri.
-
Apa tema HUT Brimob Polri tahun ini? Melansir akun resmi Korps Brimob, tema dan logo HUT ke-78 Brimob tahun 2023 adalah; "Negara Aman Menuju Indonesia Maju" Jiwa Ragaku Demi Kemanusiaan
-
Siapa yang memberikan apresiasi kepada Polri? Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini.
-
Kapan wisuda anggota Polri di Turki? Acara tersebut diselenggarakan pada 26 Juli 2023 waktu setempat.
Buntut dari curhatannya, sang atasan bernama Kompol Petrus Hottiner Simamora dicopot dari jabatannya sebagai Komandan Batalyon Detasemen B Brimob Manggala Junction Polda Riau.
Bripka Andry kemudian muncul di salah satu stasiun televisi swasta. Dia bercerita blak-blakan soal perintah atasannya untuk mencari setoran dengan dalih kebutuhan operasional.
Andry menceritakan awal mula dirinya menghadap Kompol Petrus sebagai atasan. Kira-kira pada bulan Agustus atau September 2021. Kebetulan di bulan Agustus 2021, Kompol Petrus baru saja menjabat. Sementara Bripka Andry sudah bertugas di Batalyon Pelopor sejak 2008. Selama bertugas di sana, sudah terjadi pergantian Komandan sebanyak lebih kurang sembilan hingga sepuluh kali.
"Beliau panggil saya, mungkin setahu saya karena ada saran dari perwira-perwira senior di sana untuk bantu kinerja beliau, siapa kira-kira anggota yang cocok. Dipanggillah saya," kata Bripka Andry dikutip dari tayangan eksklusif NetTv [JUJUR-JUJURAN] ANGGOTA BRIMOB RIAU BONGKAR KELAKUAN KOMANDAN, SETOR HINGGA Rp650 JUTA!!, Selasa (13/6). Bripka Andry tampak mengenakan kaos abu lengan pendek dan berkerah. Dia didampingi ibunya.
Sebagai bawahan, Bripka Andry memenuhi panggilan komandannya. Pertemuan antara Bripka Andry dan Kompol Petrus terjadi.
"Saya menghadap. Dia tanya, kamu bisa bantu saya? Siap komandan. Bantu saya di sini, kamu juga kan anggota PDI Batalyon B Pelopor, PDI Pengelola Data dan Informasi. Siap, saya coba saya laksanakan," kata Bripka Andry menceritakan kembali percakapannya dengan Kompol Petrus kala itu.
Dua Tugas untuk Bripka Andry
Menurut Bripka Andry, pada pertemuan pertama itu, ada dua tugas yang diberikan Kompol Petrus padanya. Pertama, menembuskan proposal pembangunan Polindes atau Polindik di Batalyon yang gagal dibangun pada 2018 silam. Bripka Andry diminta melobi Bupati Rokan Hilir.
"Tugas kita pertama terkait proposal pembangunan Polindes atau Polindik di Batalyon. Ini pernah diajukan 2018 oleh Danyon lama tapi tak terealisasi, kamu bisa bantu ini ajukan Proposal ini ke Bupati Rokan Hilir? Siap saya coba komandan," katanya.
Tugas kedua Bripka Andry diminta mencari dukungan dana. Tapi Bripka Andry tak secara spesifik menjelaskan dukungan dana yang dimaksud.
"Kedua, kita di sini butuh dukungan dana, kamu bisa carikan dana buat saya di luar? Siap komandan saya coba," ujarnya.
Mendapat perintah demikian, Bripka Andry segera melaksanakan tugasnya. Untuk tugas pertama, dia langsung berusaha menembuskan ke pemda.
"Saya coba jalankan proposal ke pemda, ke Bupati Rohil, saya ajukan," katanya.
Bripka Andry mengaku kenal dengan Bripka Andry karena pernah satu kuliah di Universitas Terbuka. Bripka Andry bersama rekannya mendatangi kediaman Bupati Rohil.
"Kita sampaikan izin bupati ada proposal, dulu pernah diajukan 2018 tapi belum terealisasi sama bupati sebelumnya. Ini pembangunan polindes," katanya.
Saat itu, kedatangan Bripka Andry yang membawa proposal pembangunan Polindes senilai lebih kurang Rp120 juta disambut baik. Kemudian oleh bupati Rohil, Bripka Andry diberikan memo yang sudah dibubuhi tanda tangan dan sebagai bukti, pertemuan itu juga dia dokumentasikan.
"Saya lapor ke Kompol Petrus, kita kejarlah ke dinkes, diterima. Nanti tunggu kabar, semua berkas kita serahkan," katanya.
Singkat cerita, proposal itu kemudian dilimpahkan ke Dinas PUPR agar bangunan bisa direalisasikan.
Untuk perintah yang kedua, Bripka Andry berusaha mencari bantuan dana dari luar sesuai perintah atasannya. Andry coba mencari berbagai informasi dari teman-temannya.
"Saya koordinasi sama teman di luar, contohnya dari polres, kodim, wartawan juga, kegiatan mana yang ada setoran sehingga bisa bantu juga ke Batalyon B Pelopor karena saya diperintah Danyon. Mohon bantu teman-teman, kemudian saya dikasih jalan," ungkapnya.
Singkat cerita, Bripka Andry kemudian menjalin komunikasi dengan sejumlah rekan yang memiliki usaha CPO atau Crude Palm Oil. CPO adalah penampungan minyak mentah kelapa sawit.
Bripka Andry datang memperkenalkan diri dan menceritakan maksudnya sesuai arahan komandan. Pengusaha itu sepakat memberikan bantuan.
Menurutnya, bantuan yang akhirnya mencapai nilai Rp650 juta itu datang dari orang-orang berbeda. Jumlahnya juga bervariasi. Tetapi diberikan tiap bulan.
"Paling kecil kasih Rp500 ribu sampai Rp5 juta. Itu mulai dari Oktober 2021 hingga Februari 2023," jelasnya.
Minta Perlindungan LPSK
Setelah kasusnya viral dan atasannya dicopot, Bripka Andry sempat mengajukan permohonan perlindungan ke LPSK pada pekan lalu. Namun, belum juga diproses oleh LPSK. Alasannya ada sejumlah persyaratan yang belum dilengkapi.
Polri juga menyikapi permohonan perlindungan yang diminta Bripka Andry pada LPSK. Polri juga siap memberikan perlindungan.
"Ya kalau memang Bripka Andry butuh perlindungan, tentu pasti kita akan lakukan perlindungan," kata Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Kamis (8/6).
Namun Polri belum mengetahui apakah Bripka Andry mendapat ancaman usai curhatannya tidak terima dimutasi padahal telah membantu mencarikan dana Rp650 juta untuk Kompol Petrus.
Belakangan, Kepolisian Daerah Riau masih terus mencari keberadaan Bripka Andry. Bahkan Bripka Andry juga dimasukkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Bripka Andry sudah tidak berdinas sejak dimutasi pada Maret 2023. Terlebih saat ini dia berstatus desersi. Bripka Andry akan dibawa ke sidang etik.
Keputusan sidang kode etik itu kewenangan dari komisi kode etik yang dalam memutuskan tidak dipengaruhi oleh siapapun," kata Kabid Humas Polda Riau, Kombes Nandang Mu’min Wijaya saat dihubungi merdeka.com, Minggu (11/6).
Hingga saat ini Bripka Andry masih belum dapat dimintai keterangannya secara langsung terkait setor-setoran terhadap Kompol Petrus. "Bid propam ini masih dalam melakukan pencarian," tegas Nandang.
(mdk/lia)