Blak-blakan Desainer Istana Garuda IKN Disebut-sebut Tampilkan Aura Gelap & Mistis
Sayangnya, setelah bangunan jadi, ikon IKN itu disebut-sebut gelap serta menampilkan aura mistis.
Istana Garuda Ibu Kota Nusantara (IKN) telah memasuki tahap akhir pembangunan. Sayangnya, setelah bangunan jadi, ikon IKN itu disebut-sebut gelap serta menampilkan aura mistis.
Menanggapi polemik itu, Desainer atau perancang Istana Garuda IKN Nyoman Nuarta mengungkapkan bahwa warna kuningan di bagian muka Istana Garuda akan mengalami perubahan seiring waktu. Warna tersebut akan secara perlahan berubah menjadi hijau kebiruan karena proses alami yang disebut Patina.
- Pedas Cibiran Istana Garuda IKN Sampai Disebut Mistis & Siluman Kampret, Sang Desainer Blak-blakan Jawab!
- Warna Istana Garuda IKN Dianggap Gelap dan Mistis, Ini Penjelasan Desainer Nyoman Nuarta
- Ternyata Ini Penyebab Istana Garuda IKN Terkesan Gelap dan Mistis, Sarat Makna
- Istana Garuda IKN Disebut Beraura Mistis, Perancang Ungkap Makna Sebenarnya: Agar Berwibawa
"Warna kuningan di bagian depan akan berubah menjadi hijau, tergantung kondisi alam. Proses oksidasi secara perlahan akan mengubahnya menjadi biru toska," kata Nyoman, Minggu (11/8).
Nyoman mengatakan bahwa hal itu serupa dengan proses perubahan warna yang terjadi pada Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali, yang juga merupakan karyanya.
Kemudian, struktur bilah pada Istana Garuda terbuat dari baja tahan cuaca yang awalnya berwarna kemerahan. Namun, seiring berjalannya waktu dan terpapar cuaca, warnanya akan berubah menjadi lebih gelap dalam kurun waktu satu hingga dua tahun.
"Struktur bilahnya pertama berwarna kemerahan, tapi setelah terkena hujan dan cuaca, warnanya akan semakin gelap," kata Nyoman.
Contoh Jembatan di New York
Nyoman mengambil contoh jembatan-jembatan di Amerika Serikat terutama yang di New York. Seringkali memiliki warna yang serupa dengan yang digunakan terhadap warna Istana Garuda IKN dan di Patung GWK Bali.
Rangka di belakang bilah tersebut dibuat dari material perforated, yaitu pelat baja berlubang yang juga tahan terhadap cuaca. Nyoman menegaskan bahwa material ini memiliki daya tahan hingga ratusan tahun.
Untuk pemilihan warna gelap sendiri diakui Nyoman sengaja diambil. Bukan tanpa alasan, hal itu untuk menghindari warna-warna mencolok seperti emas yang biasa digunakan pada bangunan mewah.
"Banyak orang terbiasa melihat warna-warna menyala seperti emas, tapi saya tidak ingin menggunakan warna seperti itu untuk Istana Garuda," kata Nyoman.
Dibuat Teliti dan Menarik
Ia juga menambahkan bahwa rangka dalam Istana Garuda dibuat dengan sangat teliti dan cantik, menggunakan baja yang dibeli dari Krakatau Steel. Seluruh rangka dibuat khusus, bukan produk yang dibeli di pasaran.
"Rangka di dalam istana dibuat sendiri, tidak dibeli di toko. Kami menggunakan baja dari Krakatau Steel, dan semuanya dibuat secara khusus," ujarnya pula.
Nyoman juga menekankan pentingnya penggunaan produk lokal dalam proyek ini, sesuai dengan peraturan tentang Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Ia memastikan bahwa semua material yang digunakan memenuhi persyaratan TKDN, sebagai bentuk komitmen terhadap industri lokal.
"Kami mematuhi peraturan TKDN dengan menggunakan produk lokal dalam pembuatan Istana Garuda. Ini bukan proyek sembarangan, semuanya dilakukan dengan sangat hati-hati dan teliti," kata Nyoman menegaskan.
Diharapkan jadi Bangunan Penuh Estetika
Dengan segala perhatian terhadap detail dan pemilihan material yang tahan lama, Nyoman berharap Istana Garuda IKN tidak hanya menjadi bangunan yang indah secara estetika, tetapi juga memiliki daya tahan dan makna yang mendalam sebagai simbol nasional.
Selain itu, dia mengungkapkan dirinya memilih representasi Garuda sebagai bentuk bangunan agar tidak ada kecemburuan dari berbagai daerah di Indonesia. Pasalnya Indonesia memiliki kurang lebih 1.300 suku.
Sementara itu, terkait bentuk Garuda yang nampak memeluk, dia menjelaskan bahwa hal itu mengandung filosofi untuk melindungi bangsa Indonesia. Seperti dikutip Antara.