Blak-blakan Kasad Jenderal TNI Maruli Ungkap Awal Teror KKB Papua ke Rumah Warga
Belakangan ini sejumlah peristiwa gejolak kerusuhan kembali terjadi di tanah Papua.
KKB Papua kerap membakar rumah warga
- Baku Tembak dengan TNI di Puncak Jaya Papua Tengah, Tiga Terduga Anggota KKB Tewas
- Panglima TNI Berang KKB Tembak Mati dan Bakar Sopir di Paniai: Pelaku Kita Kejar
- Murka Jenderal TNI Darah Kopassus Beri Tiga Peringatan Keras, KKB Papua Harus Dengar!
- Terungkap Penyebab Rentetan Kontak Tembak KKB dengan TNI Polri di Intan Jaya Papua
Blak-blakan Kasad Jenderal TNI Maruli Ungkap Awal Teror KKB Papua ke Rumah Warga
Belakangan ini sejumlah peristiwa gejolak kerusuhan kembali terjadi di tanah Papua.
Seperti insiden pembakaran rumah anggota DPRD, hingga menebar teror kepada masyarakat yang diduga dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Atas insiden tersebut, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengungkap persoalan utama bukan terkait pengamanan. Namun masalah yang terjadi di Papua, karena pembangunan yang masih belum efektif.
"Jadi sebetulnya kita (pengamanan) sudah cukup kuat di sana. Cuma persoalan Papua itu bagian tentara itu judulnya mengamankan pembangunan. Tapi pembangunannya kurang efektif menurut saya. Sehingga mereka marah," kata Maruli kepada awak media, Senin (21/1).
"Yang perwakilan orang pusat ya TNI-Polri. Jadi ini yang dimarahin, begitu kira-kira," tambahnya.
Oleh sebab itu, Maruli menyampaikan pihaknya kedepan akan menggelar rapat bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) soal rencana pembangunan di Papua.
"Kita sekarang sedang berdiskusi, mungkin minggu ini kita sudah membuat rapat dengan Bappenas bagaimana konsep-konsep kita untuk di Papua," kata dia.
Jenderal TNI Bintang Empat tersebut pun berharap kedepan pembangunan di Papua bisa lebih merata dan efektif.
Sehingga, dengan dilibatkannya TNI dalam pembangunan bisa mencegah terjadinya potensi konflik di masyarakat.
"Jadi yang saya lihat itu mereka itu banyak lebih dominan orang yang menjadi marah karena di daerah-daerah, sebelahnya kabupaten saja, sebelah rumah Bupati, 100 meter tidak ada air tidak ada lampu. Ini yang coba kita sampaikan," kata dia.
"Kelihatannya secara informal kemarin mereka (masyarakat) sangat antusias menanggapi. Makanya minggu ini kita akan adakan rapat dengan Bappenas. Mudah-mudahan kami diikutsertakan dalam pembangunannya,"
kata Jenderal Maruli.
merdeka.com
Tercatat kekinian telah terjadi konflik yang terjadi di Papua, diawali serangan KKB kepada anggota Satgas Damai Cartenz di Kampung Bilogai, Sugapa, Intan Jaya yang menewaskan Bripda Alfandi Steve Karamoy, Jumat (19/1) lalu.
Sehari kemudian, KKB pun melancarkan teror dengan membakar rumah dinas anggota DPRD Kabupaten Intan Jaya dan meneror warga sipil hingga membuat mereka ketakutan dan mengungsi, Sabtu (20/1).
Atas aksi tersebut, Aparat gabungan TNI pun melakukan operasi sampai berhasil melakukan penindakan terhadap 7 anggota KKB yang membawa senjata.
Akibatnya, satu anggota KKB tewas terkena tembakan aparat, Minggu (21/1).
Sampai terbaru TNI-Polri melalui Satgas Damai Cartenz mengkonfirmasi telah berhasil menembak 3 anggota KKB pimpinan Yowsa Maisani di Distrik Sugapa, Intan Jaya, Senin (22/1).