Blusukan ke Kaki Gunung Gede, Ganjar Kursus Singkat Memetik dan Janji Kembangkan Teh Indonesia
Ganjar berjalan kaki sambil menyapa para petani di kebun teh.
Ganjar juga diajarkan untuk memilih pucuk teh yang baik untuk diproduksi.
Blusukan ke Kaki Gunung Gede, Ganjar Kursus Singkat Memetik dan Janji Kembangkan Teh Indonesia
Ganjar Pranowo bersama sang istri Siti Atikoh jalan sehat menelusuri Kampung Padakati, RT 04/RW 01, Desa Tegallega, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Keduanya pun menginap di salah satu rumah warga Desa Tegallega yaitu Ade Suryana.
- Mengadu ke Kaesang, Rumah Belajar Yayasan Cerdas Insani Waduk Pluit Kini Miliki Akta Pendirian
- Ganjar-Mahfud Bertekad Lahirkan SDM Unggul Lewat Pendidikan, Begini Caranya
- Sosok Para Pemuda Ini Punya Nasib Bagus, Kini Mereka Siap Perebutkan Kursi Penguasa Indonesia
- Mengulik Keunikan Nasi Uduk Betawi, Kelezatan ada di Semur Jengkolnya
Pagi harinya pukul 05.30 WIB, Ganjar dan Siti Akoh berjalan-jalan di lereng Gunung Gede Pangrango. Baru berjalan beberapa ratus meter, mereka pun langsung mendapatkan sapaan hangat dari masyarakat.
Ganjar lantas mencicipi makanan yang ditawarkan oleh warga Desa Tegallega. Ia juga mengucapkan terima kasih karena sudah mendapatkan sambutan baik sekaligus ditawarkan makanan.
“Terima kasih ibu. Terima kasih ya,” kata Ganjar.
Setelah itu, keduanya kembali berjalan menelusuri perkebunan teh di Kaki Gunung Pangrango. Mereka berjalan kaki sambil menyapa para petani di kebun teh. Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu lantas menanyakan apakah saat ini sedang memasuki masa panen atau tidak.
“Ini sudah panen belum,” tanya Ganjar.
“Belum pak,” jawab beberapa orang petani di sana.
Di sela jalan pagi, Ganjar mengunjungi sebuah green house mitra tani Parahyangan. Di situ, dia melihat bagaimana teknik budidaya tomat momotaro oleh para petani di sana.
Ganjar dan Siti Atikoh kembali melanjutkan perjalanan menulusuri kaki Gunung Pangrango. Mereka juga mampir ke sebuah rumah produksi Teh Gede Pangrango (GP).
Di momen itu, Ganjar dan Siti Atikoh kemudian berbincang terkait teh di Indonesia dengan Ferry selaku Pembina dan Konsultan dari rumah produksi Teh GP.
“Ini teh khasiatnya apa saja sih,” tanya Siti Atikoh.
"Itu selalu pertanyaan nomor satu, karena memang betul ada segala macam di dalamnya. Nah mungkin itu perlu edukasi, mudah-mudahan Teh GP bisa hadir memberikan edukasi ke masyarakat,”
kata Ferry.
merdeka.com
Ganjar juga diajarkan untuk memilih pucuk teh yang baik untuk diproduksi. Ganjar bilang Indonesia sangat memiliki potensi yang bagus untuk mengembangkan, dia pun berjanji akan membantu mengembangkan teh itu menjadi kualitas jempolan.
"Kita punya potensi untuk mengembangkan teh kita lebih bagus lagi. Tadi saya diajarin kursus singkat cari pucuk teh yang paling bagus, ada proses hingga packaging,"
tutur Ganjar.