BMKG: 20 Gempa Susulan Terjadi di Laut Flores
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan 20 aktivitas gempa bumi susulan terjadi setelah gempa dengan magnitudo 7,4 di Laut Flores, Nusa Tenggara Timur, pada Selasa (14/12) pukul 10.20 WIB.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan 20 aktivitas gempa bumi susulan terjadi setelah gempa dengan magnitudo 7,4 di Laut Flores, Nusa Tenggara Timur, pada Selasa (14/12) pukul 10.20 WIB.
Deputi Bidang Geofisika BMKG M Sadri mengatakan, bahwa magnitudo gempa bumi susulan paling besar 6,8 dan paling kecil 3,4.
-
Di mana lokasi gempa bumi tersebut? Hasil analisa BMKG menunjukkan gempa bumi yang terjadi jenis dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat.
-
Bagaimana dampak gempa bumi bagi warga? Getaran yang cukup kuat seketika membuat warga berhamburan ke luar rumah. Mereka juga berteriak untuk mengingatkan para tetangga agar segera menyelamatkan diri.
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Kapan Bumi terbentuk? Dengan mengukur usia bebatuan di bulan, dan meteorit yang ditemukan di Bumi, para ilmuwan memperkirakan Bumi terkonsolidasi 4,54 miliar tahun lalu.
-
Kapan Gempi menunjukkan bakat berenang? Hal ini dapat dilihat dari unggahan Gisel beberapa waktu yang lalu. Di dalam gambar-gambar itu, Gempi sedang menjalani pelajaran berenang.
-
Berapa berat Bumi? Menurut NASA, Massa Bumi berkisar 5,9722×1024 kilogram atau sekitar 13,1 septiliun pon.
"Setiap ada gempa besar apalagi skala di atas magnitudo tujuh itu pasti akan diikuti oleh gempa susulan. Bisa banyak, bisa sedikit, tergantung karakteristik dari suatu wilayah tersebut," kata Sadri dalam konferensi pers virtual, Selasa (14/12) siang.
"Gempa susulan ini bervariasi tapi memang skalanya mengecil. Kami mengimbau untuk seluruh masyarakat untuk tidak panik tetapi tetap harus waspada," katanya.
Warga Diimbau Periksa Kondisi Rumah
Dia mengimbau warga yang tinggal di daerah sekitar pusat gempa mewaspadai dampak gempa susulan. "Gempa susulan dapat terus terjadi dan walaupun skalanya kecil, bisa saja rumah yang kurang bagus konstruksinya rubuh, sehingga apabila ada yang di dalam rumah itu bisa jadi korban," sebut Sadri seperti dilansir Antara.
Warga yang tinggal di daerah yang terdampak gempa dianjurkan tidak langsung masuk ke dalam rumah, namun lebih dulu memeriksa kondisi bangunan tempat tempat tinggal. Warga harus memastikan tidak ada kerusakan yang bisa mengganggu kestabilan bangunan.
Sadri juga meminta warga yang berada di daerah pegunungan dan di sekitar tebing mewaspadai kemungkinan terjadi tanah longsor.
"Karena gempa ini cukup besar maka dampaknya juga tebing-tebing bisa longsor, maka sebaiknya menghindari juga di situ, jangan dekat-dekat tebing, tidak usah naik-naik gunung dulu, sampai betul-betul dijamin bahwa gempa susulan sudah selesai," imbaunya.
(mdk/yan)