BMKG Deteksi Dua Titik Panas di Fatuleu Barat Kupang
Ia menjelaskan sebelumnya titik panas juga terdeteksi muncul di Fatuleu Barat pada 1-2 Agustus sebanyak dua titik. Selain itu satu titik panas juga muncul di Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang pada 18-19 Juli.
Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan sebanyak dua titik panas (hot spot) kembali muncul di Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur.
"Sebaran titik panas diketahui muncul pada 7-8 Agustus 2021 dengan tingkat kepercayaan di atas 80 persen," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Agung Sudiono Abadi di Kupang, Minggu (8/8).
-
Dimana BMKG memprakirakan cuaca cerah? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Bagaimana MKMK dibentuk? Ketiga orang ini dipilih secara aklamasi oleh seluruh hakim konstitusi.
-
Di mana Taman Balai Kota Bandung terletak? Taman Balai Kota Bandung sendiri sering dianggap sebagai taman tertua di Kota Bandung. Bahkan, kehadirannya sudah lebih dulu ada sebelum Bandung menjadi gemeente alias Kotapraja.
-
Kapan Kebun Buah Mangunan buka? Tempat ini buka setiap hari mulai pukul 05.00 hingga 17.30 WIB.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Kapan BMKG mengimbau pemudik untuk mewaspadai cuaca ekstrem di Jateng? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
Ia menjelaskan sebelumnya titik panas juga terdeteksi muncul di Fatuleu Barat pada 1-2 Agustus sebanyak dua titik. Selain itu satu titik panas juga muncul di Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang pada 18-19 Juli.
Sebaran titik panas ini diketahui berdasarkan analisis peta sebaran titik panas dengan pantauan Satelit Terra, Aqua, Suomi NPP dan NOAA20 oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Satelit akan mendeteksi anomali suhu panas dalam luasan 1 kilo meter persegi. Pada suatu lokasi di permukaan bumi akan diobservasi 2-4 kali per hari.
Namun pada wilayah yang tertutup awan, maka titik panas tidak dapat terdeteksi, jelasnya.
Citra satelit tersebut hanya menilai anomali reflekstivitas dan suhu sekitar yang diinterpretasikan sebagai titik panas.
"Penyebab adanya anomali tersebut tidak dapat kami pastikan," terangnya seperti dilansir dari Antara.
Agung Sudiono menambahkan kondisi kekeringan dan embusan angin yang kencang juga menjadi penyebab tidak langsung dalam sebaran suatu titik panas tersebut.
Baca juga:
BTNK Pastikan Tak Ada Komodo di Lokasi Sabana Laju Pemali yang Terbakar
Sisa-Sisa Amukan Kebakaran Hutan di California
BMKG: Satelit Tera Pantau 16 Titik Panas di Sumatera Utara
Ribuan Orang Terdampak Kebakaran Hutan Turki Dievakuasi
10 Hektare Lahan di Aceh Tengah Terbakar Dalam Sepekan