BMKG: Energi Segmen Pemicu Gempa Pasaman Barat Belum Terlepas Sepenuhnya
Gempa ini menimbulkan kerusakan pada banyak rumah di Pasaman dan Pasaman Barat.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan segmen Angkola belum melepaskan energi sepenuhnya. Segmen Angkola merupakan pemicu gempa di Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat.
Dwikorita mencatat, segmen Angkola mampu melepaskan energi dan membangkitkan gempa hingga kekuatan 7,6 Skala Richter. Sementara hari ini gempa yang dipicu segmen Angkola masih bermagnitudo 6,1.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Kapan Gempi menunjukkan bakat berenang? Hal ini dapat dilihat dari unggahan Gisel beberapa waktu yang lalu. Di dalam gambar-gambar itu, Gempi sedang menjalani pelajaran berenang.
-
Di mana gempa terjadi? Mengutip informsi BMKG, pusat gempa berada di 8.52 LS,115.35 BT atau 2 km timur laut Gianyar, Bali dengan kedalaman 10 km.
-
Apa dampak utama dari gempa Kabupaten Bandung? Dampak Gempa Kab Bandung M4,9 hari ini menimbulkan kerusakan beberapa bangunan,
-
Berapa kekuatan gempa yang terjadi? Gempa 4,9 Magnitudo mengguncang Bali, Sabtu (7/9).
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
"Artinya, belum sepenuhnya terlepas," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Info BMKG, Jumat (25/2).
Dwikorita mengingatkan untuk waspada terhadap dampak gempa bumi yang dipicu segmen Angkola. Salah satu cara mengurangi risiko ialah menata bangunan tahan gempa.
"Kita memang masih sepatutnya untuk waspada dengan cara mitigasi yang tepat terutama penataan bangunan standar gempa bumi," ujarnya.
Sebelumnya, Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan dalam catatan sejarah wilayah gempa magnitudo 6,1 di Pasaman Barat pernah dilanda gempa merusak beberapa kali. Seperti yang terjadi pada tahun 1822, 1892, 1926 magnitudo 7,0, dan 1971 magnitudo 6,1.
Hari ini pukul 08.39 WIB, gempa bumi dengan magnitudo 6,1 mengguncang Pasaman Barat. Episenter gempa terletak pada koordinat 0,14° LU ; 99,94° BT tepatnya di darat pada jarak 12 km Timur Laut wilayah Pasaman Barat, Sumatera Barat dengan kedalaman 10 km.
Daryono menyebut, gempa ini dirasakan di daerah Pasaman dengan skala intensitas V-VI MMI. Kemudian di Agam, Bukitttinggi, dan Padang Panjang dengan intensitas IV MMI. Sementara di Padang, Payakumbuh, Aek Godang, dan Gunung Sitoli dengan skala III MMI, serta di Pesisir Selatan, Rantau Parapat, Nias Selatan, dan Bangkinang intensitas II MMI.
Gempa ini juga dirasakan hingga di Malaysia. "Ini dirasakan hingga jauh karena memang groundmotionnya cukup kuat dan direspon oleh tanah lunak dan teramplifikasi hingga dapat dirasakan di Malaysia," jelasnya.
Gempa ini menimbulkan kerusakan pada banyak rumah di Pasaman dan Pasaman Barat. Hasil pemodelan BMKG menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami karena pusat gempa terletak di daratan.
"Gempa Pasaman ini merupakan gempa memiliki tipe II, yaitu jenis gempa yang diawali gempa pembuka (foreshocks), kemudian terjadi gempa utama (mainshock), dan diikuti serangkaian gempa susulan (aftershocks)," terangnya.
Daryono melaporkan sudah terjadi 15 kali gempa bumi susulan atau aftershock di Pasaman Barat dengan magnitudo terbesar 4,2. Dia menjelaskan, gempa pembuka di Pasaman Barat bermagnitudo 5,2. Sementara gempa utama dengan magnitudo 6,1. Selang waktu kedua gempa ini hanya 4 menit.
Gempa Pasaman Barat merupakan gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake dipicu oleh aktivitas sesar besar Sumatera, tepatnya pada segmen Angkola bagian selatan.
(mdk/ray)