BMKG: Gempa Ambon Magnitudo 6,5 Diduga Terkait Susunan Tektonik Kompleks
Gempa mengguncang Ambon dan sekitarnya pada Kamis (26/9) dan menelan 30 korban jiwa serta menyebabkan ratusan lainnya luka-luka, menurut data terakhir yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono ungkap gempa berkekuatan magnitudo 6,5 yang mengguncang Ambon, Kairatu, Haruku, dan Masohi, Provinsi Maluku, diduga berkaitan dengan susunan tektonik kompleks di daerah tersebut.
"Kawasan ini memang memiliki tatanan tektonik yang kompleks. Ada beberapa unsur tektonik di wilayah ini, yaitu Sesar Sorong, Sesar Buru, Sesar Tarera Aiduna, dan Seram Through," ungkap dia di Jakarta, Minggu (29/9).
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Apa itu Jenang Gempol? Jenang gempol merupakan sebuah hidangan manis yang terbuat dari bubur sumsum dan gempol beras. Dilansir dari Liputan6.com, kuliner ini sudah ada sejak dulu. hidangan ini biasanya disajikan sebagai makanan penutup atau sarapan.
-
Di mana gempa terjadi? Mengutip informsi BMKG, pusat gempa berada di 8.52 LS,115.35 BT atau 2 km timur laut Gianyar, Bali dengan kedalaman 10 km.
-
Apa itu Gulampo? Gulampo jadi kuliner legendaris yang tak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Camilan ini terbuat dari parutan kelapa yang diberi sirop maupun gula aren manis. Rasanya jangan ditanya. Kombinasi antara legit dan gurih benar-benar sulit dilupakan.
-
Kenapa banyak orang memuji Gempi? Pengguna internet memberikan pujian kepada Gempi yang memiliki segudang bakat. Dia mampu berakting, bernyanyi, dan ternyata juga menunjukkan kemampuan dalam renang.
-
Kapan Gempi menunjukkan bakat berenang? Hal ini dapat dilihat dari unggahan Gisel beberapa waktu yang lalu. Di dalam gambar-gambar itu, Gempi sedang menjalani pelajaran berenang.
Kemungkinan besar, ujarnya, pembangkit gempa di Ambon, Kairatu, Haruku, dan Masohi berkaitan dengan aktifnya salah satu struktur sesar di wilayah tersebut.
Daryono merujuk kepada karya tulis ilmiah 'Tectonic evolution of North Seram Basin, Indonesia, and its control over hydrocarbon accumulation conditions' karya Zhugang dkk (2016) sebagai petunjuk sumber pembangkit gempa di Maluku tersebut.
Dia menjelaskan dalam karya tulis tersebut disebut 'Kawa Strike-Slip Fault Belt' atau Jalur Sesar Mendatar Kawa yang diduga memiliki kaitan dengan gempa yang terjadi pada 26 September itu, karena episenter gempa utama terletak tepat di jalur sesar itu.
Mekanisme sesar itu, ujarnya, sesar geser mengiri atau 'sinistral strike-slip' yang terbentuk karena adanya perubahan dari gaya tekan ke gaya geser (strike-slip) akibat pergerakan dari sistem 'Tarera Aiduna Strike-Slip Fault Belt' atau Jalur Sesar Tarera-Aiduna di sebelah timur yang menerus ke Papua.
"Mekanisme sesar ini ternyata sesuai dengan mekanisme sumber gempa utama hasil analisis BMKG yang juga berupa sesar geser mengiri (sinistral strike-slip)," tegas Daryono.
Gempa mengguncang Ambon dan sekitarnya pada Kamis (26/9) dan menelan 30 korban jiwa serta menyebabkan ratusan lainnya luka-luka, menurut data terakhir yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Hingga Minggu, pukul 10.00 WIB, BMKG mencatat terjadi 613 kali aktivitas gempa susulan dengan 72 di antaranya dirasakan masyarakat.
Baca juga:
Wali Kota Ambon Tetapkan 14 Hari Status Tanggap Darurat Pascagempa M 6,5
Identitas 30 Korban Meninggal Akibat Gempa Maluku
Pengungsi Gempa Ambon Mulai Terserang ISPA dan Hipertensi
Ratusan Rumah Rusak Akibat Gempa di Ambon
Jokowi Berduka Cita untuk 23 Korban Gempa Ambon, Instruksikan Bantuan Dikirim
235 Gempa Susulan Guncang Ambon Hingga Pagi Ini