BMKG Imbau Warga Cianjur Waspada Bencana Lanjutan Longsor & Banjir Bandang Usai Gempa
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan besar kemungkinan lereng-lereng perbukitan di Cianjur menjadi rapuh usai terjadinya gempa bumi. Kondisi tersebut semakin diperparah dengan tingginya intensitas hujan yang berpotensi mengguyur Cianjur.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat waspada potensi bencana lanjutan berupa tanah longsor dan banjir bandang usai gempa Senin, (21/11). Sebelumnya, gempa mengguncang dengan magnitudo 5,6.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, imbauan ini dikhususkan bagi masyarakat Cianjur yang bermukim di daerah lereng-lereng perbukitan, lembah, hingga bantaran sungai. Karena besar kemungkinan lereng-lereng perbukitan di Cianjur menjadi rapuh usai terjadinya gempa bumi. Kondisi tersebut semakin diperparah dengan tingginya intensitas hujan yang berpotensi mengguyur Cianjur.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Bagaimana Bunga Jeumpa diperbanyak? Perbanyakan Bunga Jeumpa ini dapat dilakukan dengan melalui biji yang tumbuh kurang lebih 3 bulan sesudah biji disebar.
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Kapan Gempi menunjukkan bakat berenang? Hal ini dapat dilihat dari unggahan Gisel beberapa waktu yang lalu. Di dalam gambar-gambar itu, Gempi sedang menjalani pelajaran berenang.
-
Kapan gempa di Gianyar terjadi? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung."Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh," kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Bagaimana gempa guguran terjadi? "Gempa guguran merupakan gerakan yang terekam pada alat seismogram karena fragmen lava jatuh ke bagian bawah akibat gravitasi bumi,"
Dia menyebut, lereng-lereng yang rapuh apabila ditambah hujan deras dapat memicu terjadinya longsor dan banjir bandang dengan membawa material runtuhan lereng.
"Jadi masyarakat dan pemerintah setempat juga perlu mewaspadai adanya kolateral hazard atau bahaya ikutan usai gempa kemarin," kata Dwikorita dalam keterangan resminya, Selasa (22/11).
Selain itu, menurut Dwikorita banyaknya korban jiwa dalam peristiwa gempa Cianjur diakibatkan tertimpa bangunan yang tidak mampu menahan guncangan gempa. Sampai siang ini, korban meninggal berjumlah 162 orang korban yang meninggal dunia dan 326 luka-luka akibat gempa Cianjur.
"Sebenarnya gempa tidak membunuh dan melukai. Justru, bangunanlah yang membunuh dan melukai manusia," kata Dwikorita.
Dwikorita juga meminta masyarakat untuk menghindari bangunan yang sudah retak dan rusak akibat gempa bumi. Sebab dikhawatirkan bangunan tidak kuat menopang dan dan dapat ambruk sewaktu-waktu terjadi gempa susulan.
"Untuk sementara jangan memaksakan kembali ke rumah jika bangunannya rusak atau retak-retak. Hingga pukul 06.00 WIB, 22 November 2022, telah terjadi 117 gempa susulan dengan terbesar tinggi getaran 4.2 dan terkecil 1.5 magnitudo," ungkap dia.
Kendati demikian, dia meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak serta-merta mempercayai informasi ataupun berita yang tidak jelas asal-usulnya dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal-kanal komunikasi resmi BMKG," ujar dia.
Dwikorita menyatakan bahws tim BMKG telah terjun ke lokasi bencana bersama BPBD Kota Cianjur untuk melakukan sosialisasi dan menenangkan warga terdampak gempa bumi.
Kemudian, mulai Selasa (22/11/2022) ini tim survey BMKG sudah melakukan perekaman gempa-gempa susulan dan tingkat kerusakan. Hal it untuk menghasilkan peta makrozonasi dan mikrozonasi.
"Diperlukan untuk mendukung proses rekonstruksi dan penyempurnaan tata ruang," ujar dia.
Reporter: Winda Nelfira
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
IDI Makassar akan Kirim Dokter Bantu Penanganan Korban Gempa Cianjur
Rumah Korban Gempa Cianjur Disatroni Maling, Bawa Kabur Dua Motor
Pemerintah Janji Bangun Kembali Rumah Warga Rusak Imbas Gempa Cianjur
Kapolri Datangi Lokasi Gempa Cianjur, Pantau Proses Evakuasi
Dokter Bedah RSUD Ciawi Disiapkan Tangani Pasien Gempa Cianjur