BMKG Ingatkan Pemda Cermat Simpan Air Jelang Musim Kemarau
Penyimpanan air diharapkan dapat ditampung untuk memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi dan penyimpanan air buatan lainnya di masyarakat melalui gerakan memanen air hujan.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengimbau pemerintah daerah untuk lebih mengoptimalkan penyimpanan air jelang musim kemarau di tahun 2022.
"Pemerintah daerah mohon dapat lebih optimal melakukan penyimpanan air sebelum memasuki puncak musim kemarau, yang diprediksi di bulan Agustus di sebagian besar wilayah Indonesia," ujar Dwikorita dalam konferensi pers daring diikuti di Jakarta, Jumat (18/3).
-
Bagaimana MKMK dibentuk? Ketiga orang ini dipilih secara aklamasi oleh seluruh hakim konstitusi.
-
Kenapa BRI mendukung UMKM? Koordinator Rumah BUMN BRI Yogyakarta S. Condro Rini (34) sangat menyadari bahwa UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, mendorong pelaku UMKM untuk terus maju dan berkembang salah satunya lewat Rumah BUMN, merupakan pekerjaan besar dan mulia.
-
Dimana BMKG memprakirakan cuaca cerah? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Kapan pelantikan MKMK? Ketiga anggota MKMK akan dilantik dan mengucapkan sumpah pada 8 Januari 2024.
-
Apa yang diutarakan BW terkait putusan MK? Dengan lantang BW menyebut dalil yang dimohonkan kubunya sejalan dengan pendapat para hakim mengenai diperlukannya pemungutan suara ulang di beberapa daerah.
-
Kenapa BMKG mengimbau masyarakat untuk mengonsumsi air mineral? Demi mengurangi dampak suhu panas, BMKG mengimbau masyarakat untuk mengkonsumsi air mineral secara cukup dan teratur supaya terhindar dari dehidrasi, terutama saat beraktivitas di luar ruangan.
Dwikorita meminta seluruh pihak untuk tetap mewaspadai wilayah-wilayah yang akan memasuki musim kemarau lebih awal dibandingkan normalnya yaitu kurang lebih sebanyak 26 persen zona musim (ZOM) di sebagian Sumatera sebagian Jawa, Kalimantan bagian selatan, sebagian Bali, sebagian besar Nusa Tenggara, di Maluku dan Papua bagian timur.
Terutama adanya peningkatan kewaspadaan dan antisipasi dini untuk wilayah-wilayah yang diprediksi akan mengalami musim kemarau lebih kering dari normalnya sebanyak 12 persen ZOM yaitu di Sumatera Utara bagian utara sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah bagian utara, sebagian Jawa timur, sebagian Bali, sebagian Nusa Tenggara, sebagian Kalimantan, sebagian Sulawesi, dan Maluku.
"Kementerian, lembaga, pemerintah daerah, serta institusi terkait dan seluruh masyarakat, dimohon untuk lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak musim kemarau. Terutama di wilayah yang rentan terhadap bencana kekeringan meteorologis, kebakaran hutan, dan lahan dan ketersediaan air bersih," ujar dia.
Penyimpanan air diharapkan dapat ditampung untuk memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi dan penyimpanan air buatan lainnya di masyarakat melalui gerakan memanen air hujan.
Dwikorita juga memperingatkan akan potensi bencana hidrometeorologi akibat adanya peralihan musim hujan ke musim kemarau, atau pancaroba.
"Satu hal lagi saat ini kita memasuki musim pancaroba, sebagian ada yang sudah kemarau, tapi juga masih ada yang mundur. Ini merupakan transisi dari musim hujan ke kemarau, sering diwarnai kejadian angin kencang dan masih ada hujan lebat dalam durasi singkat, dapat disertai kilat petir," kata dia.
Baca juga:
BMKG: Musim Kemarau April 2022 dari Wilayah Timur Indonesia
Gempa Magnitudo 4 Kembali Guncang Waingapu NTT Siang Ini
Cuaca Jakarta Hari Ini, Hujan Ringan pada Siang
Cegah Hoaks, Dapatkan Informasi Tentang Gempa Bumi di Sini
Jawab Peringatan BMKG, Wagub Banten Perkuat Mitigasi Potensi Bencana
Penyebab RI Dilanda Gempa dan Hujan Ekstrem Sepekan Terakhir