BMKG: Kita Sedang Hadapi Fenomena Anomali Iklim Global
Ia mengatakan, suhu muka air laut di samudera pasifik kini lebih tinggi atau dingin dibandingkan suhu muka air laut di wilayah kepulauan Indonesia yang semakin hangat.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menerangkan, untuk saat ini masyarakat Indonesia tak hanya menghadapi pandemi Covid-19 tetapi juga fenomena anomali iklim global.
"Kita saat ini, tidak hanya dalam kondisi pandemi. Tetapi, kita sedang menghadapi fenomena anomali iklim global akibat terjadinya anomali suhu muka air laut di samudera pasifik tengah ekuator," kata Karnawati, saat memberi sambutan di acara Sekolah Lapang Cuaca Nelayan Provinsi Bali tahu 2020, di Kantor Balai BMKG Wilayah lll Denpasar, Bali, pada Senin (9/11).
-
Dimana BMKG memprakirakan cuaca cerah? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Kapan BMKG mengimbau pemudik untuk mewaspadai cuaca ekstrem di Jateng? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
-
Mengapa BMKG mengimbau pemudik untuk waspada terhadap cuaca ekstrem? Pada masa musim pancaroba, hujan masih berpotensi terjadi dengan intensitas ringan hingga sedang yang kadang disertai petir. Waktu terjadinya hujan di wilayah pesisir selatan Jateng cenderung pada malam hari sedangkan wilayah yang lebih ke utara atau jauh dari pesisir cenderung pada siang hingga sore hari,” Teguh mengatakan, beberapa hal yang perlu diwaspadai pada masa peralihan musim antara lain hujan lebat dengan durasi singkat, petir, dan angin kencang atau kombinasi dari ketiga hal tersebut seperti hujan lebat disertai petir, hujan lebat disertai angin kencang, serta hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
-
Bagaimana MKMK dibentuk? Ketiga orang ini dipilih secara aklamasi oleh seluruh hakim konstitusi.
-
Bagaimana BUMN mendorong kebangkitan pariwisata di Indonesia melalui KEK Sanur? Dirinya menambahkan, KEK Sanur menjadi tonggak sejarah dan milestone bagi destinasi wisata berkelanjutan bertaraf internasional yang dapat mendorong kebangkitan ekosistem pariwisata dan perekonomian di Indonesia.
-
Apa yang dilakukan BMKG terkait Siklon Tropis Yagi? Miming mengimbau masyarakat untuk tidak terpengaruh informasi yang kebenarannya masih diragukan terkait dampak siklon tropis itu di wilayah Indonesia dan terus mengikuti informasi perkembangannya yang terus dipantau BMKG.Hasil analisa perkembangan kondisi cuaca dan iklim juga akan selalu diinformasikan kepada masyarakat melalui aplikasi daring infoBMKG, media sosial infoBMKG atau langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.
Ia mengatakan, suhu muka air laut di samudera pasifik kini lebih tinggi atau dingin dibandingkan suhu muka air laut di wilayah kepulauan Indonesia yang semakin hangat.
"Karena, matahari semakin mendekat berada di sekitar ekuator. Jadi kita semakin hangat tetapi di sana justru semakin dingin," imbuhnya.
Maka, dengan adanya fenomena itu kendati jarak samudera pasifik ribuan kilometer dari Indonesia dan Bali, tentu ada dampaknya akibat perbedaan suhu yang signifikan. Karena, suhu di sana mencapai lebih satu derajat celcius dan mines-nya dari suhu normalnya.
"Maka dari perbedaan itu, terjadilah aliran masa udara basah dari samudera pasifik menuju ke kepulauan-kepulauan di Indonesia. Padahal, di kepulauan Indonesia ini saat ini sudah sangat menghangat artinya penguatan semakin intensif karena kita memasuki musim kemarau," ujarnya.
"Pembentukan, awan-awan hujan tanpa laminal itu sudah intensif. Sehingga mulai September sampai nanti diprediksi Maret, April, itu akan ada tambahan pasokan uap air. Sehingga, BKMG memprediksi dampaknya di wilayah Indonesia adalah peningkatan curah hujan, terutama akumulasi curah hujan bulanan dan musiman," jelasnya.
Ia juga menyebutkan, seberapa besar meningkatkannya curah hujan. Hal itu, bervariasi dan tergantung waktu serta tempatnya. Namun, untuk intensitas curah hujan peningkatannya bisa mencapai 20 sampai 40 persen.
"Tergantung wilayahnya dimana. Hal itulah yang perlu diwaspadai dengan meningkatnya curah hujan ini. Selain, berpotensi terjadi hujan lebat disertai angin kencang, dan kilat petir," terangnya.
"Jadi mohon maaf, sudah dalam masa pandemi kita masih menghadapi fenomena alam ini. Sehingga, para nelayan ini perlu kita jaga, perlu kita lindungi agar para nelayan ini tetap bisa menangkap ikan bukan mencari ikan. Tetapi menangkap ikan namun tetap selamat," sambungnya.
Ia juga, menyampaikan bahwa di Bulan November 2020 ini, pihaknya sudah memprediksi curah hujan terutama di wilayah tengah dan selatan Indonesia. Kemudian, samudra Indonesia ini akan mengalami peningkatan curah hujan sampai sekitar 50 persen hingga November dan mungkin sampai Desember.
"Sehingga, di bulan-bulan ini mohon para nelayan rajin-rajinlah memonitor perkembangan cuaca. Sejak September itu BMKG sudah mendeteksi terjadinya anomali suhu muka air laut di wilayah samudera pasifik di wilayah tengah ekuator dan disana lebih dingin daripada wilayah kepulauan Indonesia," ujarnya.
"Sehingga curah hujan diprediksi dan nyatanya sudah terbukti meningkatkan antar 20 sampai 40 persen. Artinya, hujannya semakin lebat disertai dengan angin kencang, kilat dan petir. Untuk wilayah Bali peningkatannya sampai 50 persen tapi puncaknya di November ini terutama wilayah Bali tengah dan selatan," ungkapnya.
Ia juga mengatakan, dengan adanya anomali tersebut dampaknya juga ke Samudera Hindia yang nantinya terjadi gelombang tinggi dan harus diwaspadai.
"Soalnya, kalau di Bali malah November (puncaknya). Kalau wilayah lain ada yang Desember dan bulan-bulan ini harus diwaspadai baik oleh nelayan maupun seluruh anggota masyarakat adanya peningkatan curah hujan tersebut yang dapat berpotensi mengakibatkan bencana hidrometeorologis, terutama longsor, banjir dan banjir bandang," ujar Karnawati.
Baca juga:
Jakarta Diprediksi Hujan Disertai Petir Siang Ini
Sepekan ke Depan, BMKG Prediksi Wilayah Sumut Dilanda Cuaca Ekstrem
Terdampak Siklus Tropis Goni, BMKG Medan Ingatkan Masyarakat Akan Bahaya Ini
BMKG: Jumlah Siklon Tropis Selama Oktober di Atas Normal
BMKG: Belum Ada Potensi Gempa Susulan di Kabupaten Bandung