BMKG Pastikan Gempa di Sulut Tak Dipicu Gempa di Sulbar
Gempa yang terjadi dalam waktu berdekatan itu masing-masing memiliki sebab tersendiri. Gempa yang mengguncang Talaud sendiri dipicu oleh aktivitas subduksi lempeng Filipina. Sementara di Sulbar lantaran aktivitas Sesar Mamuju.
Deputi Bidang Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Muhammad Sadly memastikan gempa berkekuatan magnitudo 7.0 yang mengguncang Melonguane, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (Sulut) pada Kamis (21/1/2021), tak dipicu oleh Sesar Mamuju yang sebabkan gempa di Sulawesi Barat (Sulbar).
"Itu sebenarnya masing-masing punya karakteristik, punya mekanisme jadi itu tidak ada kaitannya ya. Beda ya," kata Sadly kepada Liputan6.com, Jumat (22/1/2021).
-
Kenapa banyak orang memuji Gempi? Pengguna internet memberikan pujian kepada Gempi yang memiliki segudang bakat. Dia mampu berakting, bernyanyi, dan ternyata juga menunjukkan kemampuan dalam renang.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Apa yang dimaksud dengan kata majemuk? Kata majemuk adalah bentuk kata yang terbentuk dari penggabungan dua atau lebih kata dasar.
-
Apa itu Jenang Gempol? Jenang gempol merupakan sebuah hidangan manis yang terbuat dari bubur sumsum dan gempol beras. Dilansir dari Liputan6.com, kuliner ini sudah ada sejak dulu. hidangan ini biasanya disajikan sebagai makanan penutup atau sarapan.
-
Apa itu Gajeuma? Gajeuma menjadi alat musik yang berfungsi sebagai pengiring lagu-lagu tradisional yang ada di Mentawai. Tiap daerah di Indonesia memiliki alat musik tradisional yang beragam dan unik. Tak jarang alat musik ini menjadi salah satu ikon atau ciri khas dari suatu daerah tersebut.
-
Bagaimana Bunga Jeumpa diperbanyak? Perbanyakan Bunga Jeumpa ini dapat dilakukan dengan melalui biji yang tumbuh kurang lebih 3 bulan sesudah biji disebar.
Sadly mengungkap bahwa gempa yang terjadi dalam waktu berdekatan itu masing-masing memiliki sebab tersendiri. Gempa yang mengguncang Talaud sendiri dipicu oleh aktivitas subduksi lempeng Filipina. Sementara di Sulbar lantaran aktivitas Sesar Mamuju.
"Lempengnya beda ya, kalau yang 7.0 itu kan berlokasi di laut ya. Dengan kedalaman yang cukup dalam ya 119 kilometer. Dan hiposenternya itu merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya subduksi lempeng Filipina, jadi gempa bumi ini menunjukkan mekanisme pergerakan naik ya atau thrust falut," jelas Sadly.
"Kalau di Majene kan aktivitas sesar aktif Mamuju Thrust ya yang ada di Sulawesi Barat ya," sambungnya.
Alasan Tak Picu Tsunami
Kendati berpusat di bawah laut, Sadly mengungkap bahwa gempa di Sulut tak memicu tsunami. Hal ini lantaran pusat gempa cukup jauh berada di bawah permukaan laut, atau sekitar 119 kilometer.
"Karena itu kan (berkekuatan) 7.0 setelah di-update ya, dengan kedalaman 119 kilometer. Jadi sangat dalam gitu ya sehingga itu belum memungkinkan memicu potensi tsunami ya, tapi ada goyangan ya," ucap Sadly.
Menurut pemodelan yang pihaknya buat juga menunjukkan bahwa gempa di sana belum memenuhi syarat terjadinya gelombang tsunami. BMKG sendiri, kata Sadly mempunyai 22 ribu skenario.
"Nah skenario itu kita sudah punya sekitar 22 ribu skenario apabila akan terjadi gempa dengan karakteristik ABC, kemudian di laut, kemudian dangkal, kemudian ke dalaman berapa itu langsung secara artificial intelligence, secara matematis akan dimodulkan dengan 22 skenario itu dan itu akan keluar apakah ada potensi tsunami atau tidak," jelasnya.
Gempa Sulut
Seperti diketahui, gempa pada Kamis malam (21/1/2021), mengguncang Melonguane, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (Sulut). Gempa yang pada awalnya diinformasikan berkekuatan 7.1 kemudian direvisi jadi 7.0 magnitudo itu merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Filipina. Hasil analisis mekanisme sumber BMKN menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau dikenal dengan Thrust Fault.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com