BMKG Sebut Jumlah Gempa Periode Januari 2022 Melebihi Rata-rata
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat kejadian gempa sejak 1 sampai 20 Januari 2022 mencapai 726. Jumlah kejadian gempa ini meningkat signifikan jika dibandingkan rata-rata gempa bulanan yang hanya berkisar 500 kali.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat kejadian gempa sejak 1 sampai 20 Januari 2022 mencapai 726. Jumlah kejadian gempa ini meningkat signifikan jika dibandingkan rata-rata gempa bulanan yang hanya berkisar 500 kali.
"Nah ini baru setengah bulan sudah 700. Artinya, ada peningkatan signifikan sehingga gempa kita di bulan Januari ini di atas rata-rata," kata Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam diskusi virtual, Sabtu (22/1).
-
Kapan Gempi menunjukkan bakat berenang? Hal ini dapat dilihat dari unggahan Gisel beberapa waktu yang lalu. Di dalam gambar-gambar itu, Gempi sedang menjalani pelajaran berenang.
-
Bagaimana bentuk Gua Kemang? Berbentuk Tidak Simetris Melansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, Gua Kemang sendiri berbeda dari gua-gua lainnya yakni memiliki bentuk yang tidak simetris.
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Dimana BMKG memprakirakan cuaca cerah? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Bagaimana BMKG Tuban mencatat jumlah gempa susulan? "Sekarang ini, gempa susulan ke-193 kali yang tercatat sampai 20.28 WIB," kata Kepala BMKG Tuban, Zem Irianto Padama di Tuban, Jawa Timur, Sabtu malam (23/3).
Menariknya, di Pulau Jawa sudah terasa 11 kali gempa dalam 20 hari pertama di 2022. Satu kali gempa yang cukup besar terjadi di Sumur, Banten, Jumat (14/1) pukul 16.05 WIB.
Menurut Daryono, masifnya gempa dalam tiga pekan terakhir tidak bisa dimaknai sebagai tanda akan terjadi peristiwa besar. Sebab, kejadian besar umumnya ditandai dengan terjadinya gempa rutin dan sudah terklaster. "Sementara ini masih random," ujarnya.
Dia mengambil contoh tsunami yang melanda Aceh pada 2004 silam. Sebelum terjadi tsunami yang dipicu gempa magnitudo 9,2, Aceh sudah mengalami gempa kecil secara rutin sejak 2002.
Bahkan, tiga bulan sebelum tsunami, intensitas gempa semakin sering mulai dari magnitudo 3, 4, hingga 5. Kejadian serupa juga terjadi di Tohoku, Jepang pada 2011.
"Demikian juga tsunami besar di Jepang 2011, kemudian gempa besar di Meksiko. Pokoknya gempa-gempa besar di atas 8 lazim diawali dengan gempa pembuka dulu," jelasnya.
(mdk/rnd)