BMKG: Terjadi 3 Kali Gempa Susulan di Jatim, Masyarakat Hati-hati & Tenang
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati melaporkan, adanya gempa susulan yang mengguncang wilayah Jawa Timur. Berdasarkan hasil monitoring BMKG per pukul 16.10 WIB, telah terjadi gempa susulan sebanyak 3 kali dengan kekuatan yang berbeda-beda.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati melaporkan, adanya gempa susulan yang mengguncang wilayah Jawa Timur. Berdasarkan hasil monitoring BMKG per pukul 16.10 WIB, telah terjadi gempa susulan sebanyak 3 kali dengan kekuatan yang berbeda-beda.
"Telah terjadi gempa susulan tiga kali. Secara berurutan magnitudonya 3,1, kemudian 3,8 SR, dan terakhir 3,6 SR," kata Dwikorita dalam konferensi pers yang disiarkan di youtube BMKG, Sabtu (10/4).
-
Kapan Gempi menunjukkan bakat berenang? Hal ini dapat dilihat dari unggahan Gisel beberapa waktu yang lalu. Di dalam gambar-gambar itu, Gempi sedang menjalani pelajaran berenang.
-
Kapan benua ini tenggelam? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
-
Bagaimana bentuk Gua Kemang? Berbentuk Tidak Simetris Melansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, Gua Kemang sendiri berbeda dari gua-gua lainnya yakni memiliki bentuk yang tidak simetris.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Mengapa benua ini tenggelam? “Kita berbicara tentang lanskap yang cukup terendam, lebih dari 100 meter di bawah permukaan laut saat ini,” Kasih Norman, arkeolog Universitas Griffith di Queensland, Australia, dan penulis utama studi baru ini, kepada Live Science.
Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengungkapkan, saat ini BMKG masih terus memantau potensi gempa susulan. Untuk itu, dia meminta warga sekitar kawasan tersebut untuk berhati-hati dengan gempa susulan, namun tetap tenang.
Dia juga mendorong warga untuk segera melakukan evakuasi mandiri sejak saat ini. Menurutnya, mitigasi bencana tersebut perlu dipersiapkan untuk mengurangi dampak atau risiko yang terjadi.
"Kita tidak tahu apakah setelah ini masih ada gempa yang menyeluruh lagi atau sudah habis, tapi tadi ada 3 gempa susulan," kata Daryono.
"Kita tidak boleh mengabaikan jika terjadi potensi gempa lebih besar. Masyarakat harus hati-hati dan tenang," sambungnya.
Meskipun, kata dia, gempa ini tidak berpotensi tsunami, namun dia berpesan kepada warga yang tinggal atau sedang berada di pesisir pantai untuk menjauh dan melakukan evakuasi ke tempat lebih tinggi.
"Khususnya masyarakat selatan Jatim dan pesisir diimbau waspada. Jika terjadi guncangan yang signifikan lebih baik evakuasi mandiri. Yang di pesisir pantai lebih baik tinggalkan pantai," pesannya.
Selain itu, dia juga mengingatkan warga untuk tidak kembali ke dalam rumah, memngingat adanya potensi gempa susulan.
"Yang merusak itu bukan gempa, tapi karena reruntuhan bangunan akibat goncangan gempa,"kata dia.
(mdk/rnd)