BMKG: Waspadai Kekeringan Ekstrem Pada Lima Daerah di NTT
Lebih lanjut Rahmattulloh menjelaskan, saat ini zona musim di NTT masih berada dalam periode musim kemarau.
Stasiun Klimatologi Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga agar mewaspadai ancaman bencana kekeringan ekstrem yang tersebar pada lima daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
"Kelima daerah tersebut adalah Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Rote Ndao, dan Sabu Raijua," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang BMKG Rahmattulloh Adji di Kupang, Rabu (13/10).
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Bagaimana situs Bukit Kerang terbentuk? Sampah-sampah ini berupa kerang atau remis yang seiring berjalannya waktu terus menumpuk hingga membentuk bukit.
-
Bagaimana MKMK dibentuk? Ketiga orang ini dipilih secara aklamasi oleh seluruh hakim konstitusi.
-
Bagaimana KM Soneta tenggelam? Saat kejadian kondisi ombak sedang besar setinggi 2,5 meter dengan angin kencang dan arus deras. Sebanyak sembilan ABK yang terombang ambing diselamatkan oleh kapal KM Bintang Barokah yang sedang melintas.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
"Daerah-daerah tersebut berstatus awas terhadap bencana kekeringan dengan kondisi Hari Tanpa Hujan (HTH) di atas 60 hari atau kategori ekstrem panjang," tambahnya.
Dengan kondisi itu, kata dia, maka warga di daerah terdampak perlu mewaspadai ancaman bencana kekeringan dengan melakukan sejumlah langka antisipasi seperti menghemat penggunaan air bersih.
Selain itu mewaspadai kebakaran hutan dan lahan serta melakukan aktivitas budidaya pertanian yang tidak memerlukan banyak air.
Lebih lanjut Rahmattulloh menjelaskan, saat ini zona musim di NTT masih berada dalam periode musim kemarau.
Data hari tanpa hujan (HTH) menunjukkan bahwa pada umumnya wilayah NTT mengalami HTH yang bervariasi dengan kategori sangat pendek (1-5 hari) hingga ekstrem panjang (lebih dari 60 hari).
Sementara itu prakiraan peluang curah hujan menunjukkan bahwa pada umumnya wilayah NTT diprakirakan akan mengalami curah hujan rendah (20-50 mili meter/dasarian) dengan peluang 61-100 persen.
Namun sebagian kecil wilayah NTT diprakirakan masih akan mengalami curah hujan sangat rendah (lebih kecil dari 20 mili meter/dasarian) dengan peluang 71-100 persen, demikian Rahmattulloh Adji.
Baca juga:
Kekeringan Parah Landa Sungai Paraguay
Kekeringan Parah Danau Oroville di Calivornia
Petani Desa Sukaringin Gagal Panen Akibat Kekeringan
BMKG Ingatkan Daerah Diprediksi Alami Kekeringan Waspada Kebakaran Hutan
BMKG: Kekeringan Ekstrem dan Hari Tanpa Hujan Hanya Terjadi di NTT
Antisipasi Kekeringan, BNPB Minta Kepala Daerah Ambil Langkah Siaga
BMKG: NTT Mengalami Hari Tanpa Hujan Kategori Ekstrem Panjang