BNN: 90 Persen Transaksi Narkoba Dikendalikan dari Dalam Lapas
Heru menuturkan, penyebabnya karena lemahnya pengawasan di Lapas.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol Heru Winarko mengatakan 90 persen transaksi narkoba di seluruh wilayah Indonesia dikendalikan dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Menurutnya, Lapas dianggap menjadi tempat aman untuk para bandar mengendalikan peredaran barang haram tersebut.
"Dan 80 sampai 90 persen (peredaran narkoba) dikendalikan di sana (Lapas) karena di Lapas ini lebih nyaman. Yang jelas kalau pengawasannya kurang mereka secara leluasa mengendalikan transaksi narkoba yang dikendalikan dari Lapas," kata kepala BNN di Pendopo Gubernur Banten, Rabu (18/9).
-
Kapan BBNKB dikenakan? BBNKB berlaku bila seseorang melakukan transaksi jual beli mobil bekas dan akan dikenakan biaya balik nama sehingga kendaraan tersebut memiliki nama sesuai dengan pemilik atau pembelinya.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Apa yang menurut Ganjar Pranowo menjadi salah satu bukti bahwa KKN masih terjadi di Indonesia? “Kemarin di Kendari, bapak ibu ada yang bertanya kepada saya, pada saat beliau bertanya 'Pak sikat KKN', wah sesuatu yang ternyata memang dirasakan oleh masyarakat."
-
Di mana Nunuk Maryati berkebun? Warga Kelurahan Kuciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang ini memang menyulap rooftopnya menjadi penyedia bahan pokok makanan seperti sayur sampai ikan segar.
-
Apa prestasi Kartini Hermanus di TNI? Ia memegang predikat sebagai jenderal wanita pertama di Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, sebuah prestasi yang mengilhami banyak wanita di tanah air.
-
Kapan Ganjar Pranowo berencana untuk memberantas KKN di Indonesia? Maka, pidato saya begitu terpilih, saya kumpulkan ASN saya, bapak ibu, mulai hari ini tidak ada korupsi, mulai hari ini tidak ada gratifikasi. Mulai hari ini tidak ada jual beli jabatan. Mulai hari ini tidak ada sogok sogokan,” jelas dia.
Heru menuturkan, penyebabnya karena lemahnya pengawasan di Lapas. Dia menyebut mudahnya bandar narkoba mengendalikan narkoba dari Lapas tidak lepas dari peran sipir nakal. Akhirnya, dia rela menyediakan fasilitas untuk para bandar berkomunikasi dengan jaringan di luar.
"Di lapas ini sipir-sipir ini ada dualisme antara pengawas dan pembina nah yang harus kita sadari sipir-sipir inilah yang harus kita perbaiki kemampuan mereka supaya tidak terpengaruh," katanya.
Saat ini, pemerintah telah menambah jumlah petugas sipir Lapas menjadi 24 ribu orang. Oleh sebab itu, lanjut Heru, tidak ada alasan lagi Lemahnya pengawasan di Lapas karena faktor kekurangan personel.
"Mereka harus punya integritas supaya bisa menjaga dan membina para napi," katanya.
Baca juga:
Selidiki Pengiriman Ekstasi, BNN Tangkap 5 Anggota TNI di Jakbar
BNN Dalami Isu Transaksi Narkoba di Balik Tawuran Warga Manggarai
BNN Gagalkan Peredaran 30 Kg Sabu di Riau
BNN Amankan Rp28 Miliar Aset Bandar yang Kendalikan Narkoba dari Lapas
Pengedar dan Bandar Sabu Jaringan Lapas Kerobokan Bali Ditangkap BNN