BNN mendadak lakukan tes urine ke hakim di Depok
Humas Pengadilan Negeri Depok, Teguh mengungkapkan, pemeriksaan urine yang diikuti oleh seluruh pegawai tetap dan honorer di lingkungan pengadilan ini adalah bagian dari pembinaan.
Pegawai Pengadilan Negeri Kota Depok disidak oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Depok. Tak elak, pegawai pun diminta melakukan tes urine secara langsung dan dadakan. Bahkan, belasan hakim juga ikut dites.
Kepala Pengadilan Negeri Depok, Budi Prasetyo mengatakan, pemeriksaan tes urin sengaja dilakukan mengingat maraknya kasus atau perkara narkoba yang ditangani oleh jajarannya. Menurutnya, ini menjadi penting dalam rangka fungsi pengawasan sehingga pegawai dan hakim tidak terjerat di dalamnya.
"Tes urine ini adalah langkah awal kami dan kami tidak boleh lengah, kami akan tetap memantau terus. Jika ada yang terkena diutamakan pembinaan untuk selanjutnya direhabilitasi di BNN. Pembinaan sekaligus ada sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku," katanya, Kamis (7/9).
Diakui, mayoritas perkara yang ditangani jajarannya adalah kasus narkoba. Rata-rata adalah penyalahgunaan sabu dan ganja. "Perkara yang masuk sebagian besar adalah masalah narkoba lalu apakah trendnya menurun atau meningkat kita harus lihat data. Rata-rata sabu dan ganja tapi ada juga tembakau gorila," tukasnya.
Humas Pengadilan Negeri Depok, Teguh mengungkapkan, pemeriksaan urine yang diikuti oleh seluruh pegawai tetap dan honorer di lingkungan pengadilan ini adalah bagian dari pembinaan. "Pertimbangan kami adalah maraknya perkara narkotika, yang hampir 80 persen kami menangani perkara tersebut. Jadi jangan sampai ada pegawai yang terkena imbasnya," katanya.
Kepala BNN Kota Depok, AKBP Hesti Cahyasari mengungkapkan, hasil tes urine telah diketahui. Dari hasil tes diketahui negatif. "Artinya fungsi pembinaan di internal PN Depok telah berjalan dengan baik. Dan ini menunjukan bahwa aparat pengadilan telah memberikan contoh pada saat memimpin sidang perkara narkoba," katanya.
Lebih lanjut, Hesti mengatakan, pemeriksaan ini dilakukan secara tertutup karena sifatnya yang dilakukan secara mendadak dalam rangka penyelidikan. "Kami juga akan melakukan pemeriksaan di sejumlah intansi lainnya, ya kita tunggu saja nanti," pungkasnya.