BNN tangkap pengendali narkoba jadi penyebab bentrok Rutan Bengkulu
BNN menemukan adanya pengendalian dan pengedaran narkoba dari dalam rutan tersebut.
Rumah Tahanan (Rutan) Negara Malabero di Kelurahan Sumur Meleleh, Kota Bengkulu dibakar tahanan sekitar pukul 21.30 WIB, Jumat (25/3). Mereka mengamuk lantaran salah satu tahanan yang diduga pengendali narkoba di dalam Rutan, diringkus Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bengkulu.
Kepala BNNP Bengkulu Budiharso mengatakan, penggeledahan di dalam rutan dilakukan setelah BNN menangkap pengedar narkoba. Dia membeberkan adanya pengendalian dan pengedaran narkoba dari dalam rutan tersebut.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Apa yang dilakukan Bung Karno pada Masjid Jamik di Bengkulu? Bung Karno yang dahulu sempat mengenyam pendidikan di Insinyur Teknik Sipil dari Technische Hoogeschool (THS) atau dikenal dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), berniat untuk merenovasi masjid tersebut karena sudah tak layak dan juga membahayakan jemaah.
-
Di mana kejadian Bupati Bengkulu Utara ditarik terjadi? Dalam tayangan yang beredar, Mian tampak berada dekat dengan orang nomor satu di Indonesia saat mengunjungi Pasar Purwodadi, Kabupaten Bengkulu Utara.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Di mana Bupati Subang mengibarkan bendera raksasa? Aksi dilakukan di kawasan Bukit Teras Pass, Jalur Bukanagara.
"Memang itu adalah hasil pengembangan yang dari luar lapas, dari tersangka yang kami tangkap mengarahnya ke salah satu narapidana di rutan," kata Budiharso saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Sabtu (26/3).
"Akhirnya anggota BNN dengan Polda berkoordinasi dengan pihak Kemenkumham dan kepala rutan. Setelah itu mengambil narapidana di rutan dan mengamankan orang itu," tambahnya.
Namun, saat salah satu narapidana itu berhasil diamankan, tiba-tiba tahanan yang berada di dalam rutan mengamuk. Mereka melempari para anggota BNNP menggunakan benda tumpul seperti batu dan bambu.
"Saat diamankan tiba-tiba kami mendapat serangan dari para narapidana yang ada di rutan itu," ujarnya.
Beruntung tak ada korban jiwa dari pihak petugas BNN. Hanya saja, diakui Budiharso jika beberapa anggotanya mengalami luka ringan akibat lemparan tersebut. "Tim selamat, walaupun ada yang kena batu dan bambu. Itu risiko kami," ucapnya.
(mdk/noe)