BNN tes urine balita di Kepulauan Meranti positif narkoba usai diduga isap permen
BNN tes urine balita di Kepulauan Meranti positif narkoba usai diduga isap permen. Pemeriksaan itu dilakukan setelah mendapati dua hasil berbeda saat pemeriksaan awal.
Badan Narkotika Nasional (BNN) bakal memeriksa urine balita di Kepulauan Meranti, yang positif narkoba usai diduga mengisap permen. Pemeriksaan itu dilakukan setelah mendapati dua hasil berbeda saat pemeriksaan awal.
"Urinenya nanti dikirim ke Jakarta. Bawa ke BNN nanti," kata Dirtipid Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Daniyanto di Kantor Dittipid Narkoba Bareskrim Polri, Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (3/4).
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Apa yang terjadi jika seseorang kecanduan narkoba? Bukan hanya itu, narkoba bisa menimbulkan ketergantungan atau adiksi alias kecanduan yang berujung mengancam nyawa penggunanya.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan seseorang bisa terbebas dari kecanduan narkoba? Jika kamu belum terbebas dari narkoba, kamu tidak bisa berteman denganku.
Awalnya, urine bocah berinisial CS itu dinyatakan positif narkoba usai diperiksa di rumah sakit. Namun setelah diperiksa ulang oleh pihak kepolisian, hasilnya malah negatif narkotika.
"Kita harapkan ada suatu informasi yang aktual, yang update, terkini. Dan hari ini informasinya sudah akan keluar dari Balai POM. Kita belum bisa memastikan apakah benar permen itu mengandung amphetamine atau pun methampetamine. Kita akan serahkan pada ahlinya karena Balai Pom itu punya alat. Termasuk urinennya juga karena minimal seminggu," kata Eko.
Eko mengatakan, kasus mesti diselesaikan tuntas. Terlebih, setelah diperiksa pihak kepolisian usai temuan itu, ternyata bocah tersebut malah negatif mengkonsumsi narkotika.
"Dibawa ke Rumah Sakit Meranti, kemudian di sana tes urine dan ambil darah. Ternyata katanya positif. Tapi setelah itu dilaporkan kepada Polres, beberapa hari kemudian di tes negatif. Nah ini kan menjadi confuse," kata Eko.
Menurut Eko, jangan sampai masyarakat menjadi bingung dengan informasi yang masih mengambang itu. Pihaknya berkewajiban menjaga ketertiban atas temuan tersebut.
"Akhirnya saya perintahkan kepada Dir Narkoba ambil lagi tes urinenya lagi. Kemudian yang permen itu dibawa ke lab. Di sana kabupaten tidak ada lab. Adanya di provinsi. Jadi sampel permen yang dikonsumsi ibu dan anak sudah dibawa ke lab Balai POM. Karena Balai POM yang bisa mengurai apa saja bahan yang terkandung dalam permen itu," ujar dia.
Dia juga sudah memerintahkan agar seluruh jajaran kepolisian sekitar untuk berkoordinasi dengan Balai POM dan Dinas Kesehatan setempat. Bagi masyarakat juga diminta tidak segan melaporkan jika ada temuan yang dinilai janggal.
"Hari ini informasinya sudah akan keluar dari Balai POM. Kita belum bisa memastikan apakah benar permen itu mengandung amphetamine atau pun methampetamine," tandasnya.
Sebelumnya, seorang ibu dan balita di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, positif narkoba diduga usai memakan permen. Sang ibu berinisial RN dan balita CS positif narkoba yang mengandung methafetamin dan amphetamin.
Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Laode Proyek menjelaskan awalnya pihaknya telah mendapatkan informasi dari pihak Satuan Reserse Narkoba Polres Meranti yang tidak lain yaitu ibu si balita yang tinggal di Jalan Alah Cikpuan, Gang Mulia Selatpanjang pada 31 Maret 2018.
Dari pengakuan RN, dia dan sang anak sebelumnya pada Jumat 30 Maret 2018 bermain di rumah ayahnya atau kakek dari sang anak yang berinisial AR. Saat itu, AR sempat membelikan lima bugkus permen di warung dekat rumahnya.
"Anaknya memakan sebanyak tiga bungkus permen dan ibunya sisanya," kata Loade saat dihubungi Liputan6.comdi Jakarta, Senin 2 April 2018.
Selang tiga jam, usai memakan permen tersebut balita berumur 3,8 tahun tersebut mengalami perubahan perilaku. Seperti mengalami gangguan susah tidur, hingga berbicara tidak karuan hingga keesokan harinnya. Karena hal itu, pihak keluarga langsung melaporkan kepada pihak yang berwajib.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Ibu dan balitanya di Kepulauan Meranti positif narkoba, diduga usai isap permen
Bawa 81 kg ganja, 4 orang asal Sumut dibekuk di Aceh
BNN tangkap 4 orang di Aceh yang simpan sabu di tumpukan sampah
Menkum HAM minta CPNS lapor jika rekan kerja terlibat jaringan narkoba
Dua PNS di Jambi diciduk polisi saat asyik pesta sabu
BNN gerebek 7 lokasi di Sumut & Aceh, sita 44,7 kg sabu & 58 ribu butir ekstasi