BNN Waspadai Tren Narkoba Jenis Sintetis
Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Heru Winarko menyatakan jenis narkoba sintetis ini memiliki pangsa pasar karena harganya terjangkau.
Badan Narkotika Nasional (BNN) mewaspadai peredaran narkoba sintetis (Synthetic Drug) yang harga jualnya murah dan cenderung mudah dibuat. Akademisi, khususnya lulusan farmasi diajak bergabung untuk ikut mengidentifikasinya.
Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Heru Winarko menyatakan jenis narkoba sintetis ini memiliki pangsa pasar karena harganya terjangkau. Hal itu diketahui berdasarkan pengungkapan produksi rumahan PCC (paracetamol, caffeine, carisoprodol) di Solo dan Semarang, dan kasus pabrik rumahan New Psychoactive Substance (NPS) di Kediri.
-
Kapan BBNKB dikenakan? BBNKB berlaku bila seseorang melakukan transaksi jual beli mobil bekas dan akan dikenakan biaya balik nama sehingga kendaraan tersebut memiliki nama sesuai dengan pemilik atau pembelinya.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Apa prestasi Kartini Hermanus di TNI? Ia memegang predikat sebagai jenderal wanita pertama di Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, sebuah prestasi yang mengilhami banyak wanita di tanah air.
-
Di mana Nunuk Maryati berkebun? Warga Kelurahan Kuciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang ini memang menyulap rooftopnya menjadi penyedia bahan pokok makanan seperti sayur sampai ikan segar.
-
Apa yang menurut Ganjar Pranowo menjadi salah satu bukti bahwa KKN masih terjadi di Indonesia? “Kemarin di Kendari, bapak ibu ada yang bertanya kepada saya, pada saat beliau bertanya 'Pak sikat KKN', wah sesuatu yang ternyata memang dirasakan oleh masyarakat."
-
Kapan Ganjar Pranowo berencana untuk memberantas KKN di Indonesia? Maka, pidato saya begitu terpilih, saya kumpulkan ASN saya, bapak ibu, mulai hari ini tidak ada korupsi, mulai hari ini tidak ada gratifikasi. Mulai hari ini tidak ada jual beli jabatan. Mulai hari ini tidak ada sogok sogokan,” jelas dia.
Para pelaku, sebelum ditangkap mampu meracik 2,5 juta butir per hari sekaligus mengedarkan narkoba jenis sintetis ini dengan harga Rp 3.000. Dengan harga tersebut, siswa sekolah adalah target yang potensial.
"Jangan sampai di sini ada mahasiswa yang ikut menjadi pengedar dan pengguna," kata Heru, usai acara Kuliah Umum tentang bahaya narkoba di Institut Teknologi Bandung (ITB), Rabu (2/9).
Pihak yang bergelut dalam dunia farmasi dianggap sangat penting untuk hadir dalam memerangi potensi bahaya dari narkoba jenis sintetis.
"Narkoba (seharga) Rp 3 ribu ini bisa dibeli anak-anak kita, uang jajannya bisa membeli itu, ini paling berbahaya," imbuhnya.
Ia mengajak para lulusan farmasi bergabung di BNN dan mengidentifikasi narkoba jenis sintetis di lab BNN untuk membongkar racikan-racikan yang membahayakan.
"Lulusan farmasi jangan nanti karena ada tawaran besar nanti malah jadi pembuat peracik narkoba, lebih bagus gabung di BNN kita ada lab," pungkasnya.
Baca juga:
Alasan Nunung dan Suami Tak Ajukan Nota Keberatan Didakwa Tiga Pasal
2 Pelajar Diamankan saat Demo di Tanjung Balai Positif Gunakan Narkoba
Pegawai Salon di Badung Konsumsi Sabu Demi Melupakan Mantan Pacar
Bandar Narkoba di Aceh Ditembak Mati saat Berupaya Melarikan Diri
Lima Orang Ditangkap Usai Demo Ricuh di DPR Positif Pakai Narkoba
Seorang Pelajar di Medan Pakai Sabu Sebelum Ikut Demo